Punya Senjata Pamungkas, Gojek Jamin Aman dari Order Fiktif

Reporter : Dwi Ratih
Rabu, 14 Oktober 2020 09:33
Punya Senjata Pamungkas, Gojek Jamin Aman dari Order Fiktif
Siapa yang pernah alami orderan fiktif?

Dream - Para pemesan iseng yang sering membuat order fiktif melalui platform Gojek takkan lagi bisa berkutik.  Gojek mengaku sudah meningkatkan keamanan dan kenyamatan bagi mitranya agar tak terjebak dengan perilaku pengguna iseng ini.  

Kemampuan itu diyakini bisa diandalkan setelah Gojek memperkuat teknologi yang dipakainya melalui inovasi terbaru Gojek SHIELD. Lewat fitur ini, mitra Gojek bisa menggunakan layanan Fitur Lapor Ofik untuk melaporkan pengguna yang ketahuan melakukan pemesanan palsu. 

Teknologi ini juga menyematkan kemampuan mendeteksi perangkat ilegal secara otomatis sehingga menjadikan sistem keamanan ekosistem Gojek semakin dapat diandalkan.

Dikutip dari keterangan tertulisnya, Gojek mengatakan inovasi terbaru pada Gojek SHIELD ini dikembangkan berdasarkan aspirasi serta kebutuhan mitra driver di lapangan.

Memanfaatkan machine learning dan kecerdasan buatan (artificial intelligence), berikut adalah teknologi mumpuni Gojek untuk menagkal pada pemesan Ofik.

1 dari 7 halaman

1. Fitur Lapor Ofik (Order Fiktif)

Lewat fitur ini mitra driver dapat melaporkan order fiktif langsung dari aplikasi driver tanpa harus menelpon call center.

Memanfaatkan kecanggihan machine learning dan kecerdasan buatan, dalam waktu kurang dari 2 menit setelah laporan dibuat melalui aplikasi, sistem akan secara otomatis membatalkan order yang terindikasi fiktif.

2. Teknologi untuk mendeteksi perangkat ilegal secara otomatis

Seperti yang tercantum dalam Tata Tertib Gojek (Tartibjek), demi melindungi keamanan mitra, Gojek sejak awal telah melarang penggunaan perangkat ilegal seperti Fake GPS, dan Mod App atau aplikasi modifikasi.

Teknologi Gojek telah mampu mendeteksi dan menindak secara otomatis mitra yang menggunakan perangkat ilegal.

Apabila terdeteksi sistem, pengguna perangkat ilegal akan mendapat sanksi bertahap, mulai dari penonaktifan akun sementara sampai dengan pemutusan kemitraan.

2 dari 7 halaman

Lengkapi Fitur Verifikasi Wajah yang Sudah Ada

Gojek Indonesia

“ Kami bangga dapat terus mendukung dan melindungi mitra-mitra kami lewat teknologi Gojek SHIELD yang kemampuan serta fitur-fiturnya terus ditingkatkan untuk menjawab kebutuhan mitra kami di lapangan," kata Kelvin Timotius, Head of Driver Operations-Trust & Safety Gojek.

Menurut Kevin, teknologi machine learning dan kecerdasan buatan telah dimanfaatkan untuk mendeteksi serta menindak berbagai tindakan curang yang merugikan mitra driver. Termasuk tindakan merugikan itu adalah order fiktif dan penggunaan perangkat ilegal.

Sebenarnya teknologi sejenis telah banyak membantu meningkatkan keamanan mitra, misalnya lewat fitur Verifikasi Muka dan penyamaran nomor telepon.

Keberadaan fitur keamanan yang terdapat dalam Gojek SHIELD, menjadikan 92 persen mitra Gojek merasa akun mereka lebih aman.

3 dari 7 halaman

Proaktif cegah risiko keamanan

Ilustrasi/Shutterstock

Kelvin menambahkan, teknologi Gojek SHIELD juga menjadi langkah tim Gojek untuk proaktif mencegah risiko keamanan dan membantu pihak berwajib mengungkap keberadaan sindikat kriminal pembuat aplikasi ilegal.

AKBP Dhany Aryanda, Kepala Sub Direktorat Cyber Crime-Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya mengatakan, " Subdit Cyber Crime Polda Metro Jaya memiliki fasilitas laboratorium digital forensik yang mumpuni, serta anggota tim dengan kemampuan IT yang andal."

Dari hasil kolaborasi dengan teknologi Gojek SHIELD, polisi telah menangkap sindikat kriminal pembuat aplikasi ilegal yang beroperasi di Jabodetabek. 

4 dari 7 halaman

Pengalaman Mitra Gojek Aplikasi Ilegal

Penyidikan kasus tersebut sudah selesai dilakukan dan para tersangka tengah menjalani proses peradilan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

" Kami mengapresiasi langkah cepat Gojek dalam melaporkan perkara ini sehingga dapat meminimalisir dampak kerugian yang menimpa masyarakat dan industri transportasi online secara umum,” tegasnya.

Dari hasil investigasi polisi diketahui tersangka menawarkan aplikasi ilegal hasil modifikasi dengan modus seakan-akan kebal penangguhan (anti-suspend) dan bisa menghasilkan banyak orderan.

Dalam kenyataannya, aplikasi seperti ini justru menyamarkan tampilan peringatan dan teguran resmi atas pelanggaran yang berpotensi membuat mitra mendapat sanksi suspend. Pengguna baru menyadarinya ketika akunnya mendapat sanksi paling berat yakni suspend permanen atau pemutusan kemitraan.

Kerugian lainnya terlihat dari adanya malfungsi fitur seperti kendala saat login maupun gangguan pada peta dan navigasi yang akhirnya justru berdampak negatif pada kelancaran operasional mitra.

5 dari 7 halaman

Fitur-fitur baru

Ilustrasi/Shutterstock

Gojek terus menghadirkan dan memperbarui fitur-fitur yang tepat guna seperti fitur Verifikasi Muka, Penyamaran Nomor Telepon (number masking) yang dapat melindungi nomor telepon pengguna dan mitra driver dari penyalahgunaan, maupun fitur-fitur yang meningkatkan keamanan secara umum seperti tombol darurat (emergency button) dan bagikan perjalanan (share trip).

Gojek juga kerap melakukan edukasi yang berkelanjutan untuk meningkatkan literasi akan pentingnya menjaga keamanan. Edukasi dilakukan melalui pesan di aplikasi, forum kopdar mitra Gojek, maupun ‘Tips Pintar’ yang merupakan fitur e-learning platform terbaru di dalam aplikasi mitra driver.

6 dari 7 halaman

Dari sisi pakar IT

Penerapan teknologi terbaru ini mendapat apresiasi dari Pakar IT dan Ahli Keamanan Digital dari Swiss German University, Charles Lim. Menurutnya, platform digital sudah seharusnya selangkah di depan dalam perlombaan dengan pelaku kejahatan digital, baik melalui inovasi teknologi, ataupun memastikan pihak-pihak didalamnya punya literasi yang cukup lewat edukasi..

" Hal ini menjadi semakin penting mengingat pandemi telah memaksa masyarakat untuk semakin intens menggunakan platform digital bagi kesehariannya,” tambahnya menjelaskan.

Charles menambahkan permasalahan aplikasi ilegal biasanya muncul akibat kurangnya pemahaman atau literasi masyarakat. Dalam dunia digital, tindakan ini banyak dilakukan untuk mendapatkan akses premium tanpa harus membayar biaya langganan.

" Sayangnya, masyarakat kurang waspada dan cenderung abai terhadap keamanannya sendiri," kata Charles lagi.

7 dari 7 halaman

Harapan Gojek

Gojek Indonesia

Teknologi dan langkah edukasi Gojek ini digarap serius terbukti dari keterlibatan Chief Information Security Officer George Do yang berpengalaman di NASA dan Equinix, perusahaan investasi real estate yang terdaftar di Nasdaq.

Tim Information Security Gojek diklaim proaktif `memburu` risiko keamanan, rutin menguji penetrasi sistem dan simulasi ancaman keamanan, serta berinvestasi pada piranti keamanan tercanggih dan terdepan.

“ Di masa pandemi, layanan Gojek menjadi tulang punggung masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya. Untuk itu berbagai upaya kami jalankan demi memastikan pihak-pihak dalam ekosistem kami, termasuk diantaranya mitra driver dan masyarakat pengguna layanan Gojek dapat dengan aman serta nyaman menjalankan aktivitasnya," jelas Kelvin.

(Laporan: Savina Mariska) 

Beri Komentar