Ilustrasi (Shutterstock.com)
Dream – Apabila sering merasa sangat tersentuh oleh perasaan orang-orang di sekitar dan menjadi orang yang sangat sensitif terhadap lingkungan, berarti kamu seseorang yang memiliki empati.
Menurut Judith Orloff, seorang ahli bidang psikologi, empati sebagai perasa yang dialami seseorang karena menyerap kegembiraan dan kesedihan di dunia sekitar seperti ‘spons emosional’.
Karena menyerap berbagai perasaan dan hal-hal yang dialami orang di sekitarnya, seseorang yang memiliki empati juga seakan ikut merasakan apa yang orang lain rasakan, baik rasa sedih maupun bahagia. Lantas, apa tanda-tanda orang yang memiliki empati tinggi?
Dalam buku The Empath’s Survival Guide: Life Strategies for Sensitive People, Judith Orloff menyatakan bahwa empati tidak memiliki filter yang digunakan kebanyakan orang untuk melindungi diri mereka dari stimulus lingkungan yang berlebihan. Sehingga orang dengan empati tinggi tidak bisa jika tidak menyerap emosi di sekitarnya, baik emosi sedih, senang, maupun emosi yang lainnya.
Seorang terapis San Diego, Kim Egel, memperluas pengertian ini lebih jauh lagi. Menurutnya seorang empatis memiliki sensitivitas yang lebih tinggi terhadap rangsangan luar seperti suara, kepribadian orang lain, dan lingkungan sekitarnya. Empati seringkali digambarkan sebagai ‘berada di dalam sepatu orang lain’ atau ‘melihat dari mata orang lain’.
Dalam melihat segala di sekitarnya, seorang empatis akan melibatkan hati dan perasaannya serta kepeduliannya terhadap dunia sekitar secara mendalam. Nah untuk mengetahui bagaimana orang memiliki empati yang tinggi, berikut akan kita ulas 15 tanda bahwa kamu memiliki empati yang tinggi.

Lebih Sering Berempati
Istilah empati berarti kemampuan untuk memahami pengalaman dan perasaan orang lain di luar perspektif diri sendiri. Contohnya, jika teman kamu baru saja kehilangan salah satu anggota keluarganya, empati dalam hal ini adalah yang memungkinkan kamu untuk memahami rasa sakit yang teman kamu alami ketika kehilangan keluarganya.
Rasa sakit itu menyerap ke dalam dirimu bahkan kamu tidak pernah merasakan rasanya kehilangan keluarga. Tetapi sebagai orang yang memiliki empati tinggi, kamu akan melangkah lebih jauh. Kamu akan merasakan emosi itu seolah-olah itu adalah bagian dari pengalaman kamu sendiri.
Orang yang memiliki empati tinggi, akan menjadikan rasa sakit dan kebahagiaan orang lain menjadi rasa sakit dan kebahagiaan kamu sendiri.
Merasakan Emosi Orang Lain
Seorang yang memiliki empati tinggi sering menjalin hubungan kemitraan dengan banyak orang. Namun kedekatan kamu dengan banyak orang membuatmu banyak menghabiskan terlalu banyak waktu dengan seseorang. Alhasil kamu akan stress dan kewalahan dengan perasaan yang kamu serap dari teman-temanmu.
Karena terlalu perasa, setiap kali teman kamu bercerita tentang pengalaman hidupnya, kamu menjadi terbawa ke dalam pengalaman itu yang sulit dikontrol. Di lain waktu, di saat kamu mendapatkan curhatan dari pasangan kamu, kamu bisa menjadi tertekan dan stres.
Namun kamu perlu memberi batas yang sehat dan jelas untuk mengurangi tekanan yang kamu alami. Kim Egel menyarankan kamu harus mampu mempertahankan diri sehingga kamu tidak serta merta menyerap semua energi emosional terlalu banyak dari pengalaman orang lain.

Memiliki intuisi yang baik
Tanda memiliki empati yang tinggi adalah jika kamu memiliki intuisi yang baik. Jika dengan mudah kamu menerima sesuatu kabar yang buruk padahal belum terjadi, berarti kamu memiliki intuisi yang baik.
Seorang terapis di Los Angeles, Barrie Sueskind mengatakan, rasa empati cenderung mampu menangkap isyarat halus yang memberitahu pikiran orang lain. Intuisi seseorang yang memiliki empati akan memberikan tanda apakah seseorang jujur atau tidak.
Jika kamu adalah seorang yang memiliki empati, mungkin kamu akan menaruh benyak kepercayaan pada naluri kamu di saat mengambil keputusan. Dalam hal ini, orang lain akan menganggap kamu impulsive, namun sebenarnya kamu sedang mempercayai intuisi untuk memandumu ke pilihan yang lebih tepat.
Menyukai Alam untuk Ketenangan Pikiran
Siapapun terkadang akan menghabiskan waktu di alam bebas. Namun, seorang empatis akan lebih tertarik pada pemandangan alam dan daerah-daerah terpencil. Sebab lingkungan alam baginya menyediakan ruang yang menenangkan untuk beristirahat dari berbagai sensasi seperti suara dan emosi yang menguras habis energinya.
Kamu akan merasakan ketenangan saat melakukan hiking sendirian di hutan, atau menyaksikan ombak yang menghantam pantai. Seorang empatis juga akan berjalan sendirian di taman atau duduk di bawah pohon beberapa waktu untuk mengembalikan semangat, dan menenangkan stimulasi yang berlebihan, serta membantu pikiran untuk rileks.

Menyukai Kelompok Kecil
Menurut Sueskind, empati dapat menyerap energi positif dan negatif hanya dengan berada di hadapan seseorang. Bagi seseorang yang berempati, kepekaan ini mungkin akan bertambah banyak dan tidak tertahankan.
Kim Egel menambahkan bahwa orang yang berempati dapat dengan mudah merasa kewalahan karena segala sesuatu lebih intens dirasakan. Karena kamu akan kesulitan menangani berbagai perasaan dari orang lain yang kamu serap itu. Sehingga kamu akan kewalahan menangani kebisingan emosional dari kerumunan banyak orang.
Akibatnya, kamu mungkin akan merasa paling nyaman di saat sendirian atau ditemani hanya dengan sedikit orang saja. Artinya, daripada beramai-ramai dnegan banyak orang, kamu lebih menyukai kelompok kecil orang.
Kesulitan Untuk Tidak Peduli Terhadap Orang Lain
Memerhatikan emosi orang lain dengan begitu dalam dapat menbuatmu ingin melakukan sesuatu untuk membantu orang tersebut. Sueskind menyebut seorang yang berempati selalu ingin membantu orang lain yang dalam kesusahan.
Tapi menurutnya, ini tidak selalu mungkin bagi orang yang pernah mengecewakan si pemilik empati tinggi. Sehingga kamu akan kesulitan untuk tidak meolong orang lain. Kamu tidak tega melihat orang lain berjuang sendirian. Keinginanmu hanyalah inginmeringankan tekanan mereka, bahkan jika harus menguras energimu sendiri. Ini adalah pertanda bahwa kamu memiliki empati yang tinggi.
Merawat penderitaan orang lain bukanlah hal yang buruk, tapi kepedulian kamu terhadap orang lain yang terlalu berlebihan akan membuatmu kewalahan. Alhasil kamu bisa jatuh sakit. Jadi penting bagi orang yang memiliki empati tinggi untuk menghemat energi bagi diri sendiri.

Menjadi Pendengar Yang Baik
Orang yang sensitif dan empatik cenderung menjadi pendengar yang baik sehingga banyak orang yang nyaman cerita permasalahan mereka ke orang yang berempati. Jika kamu memiliki tanda semacam ini, orang lain akan merasa senang dan terhibur, serta menjadikanmu sebagai orang pertama yang mereka kasih tahu di saat mereka mengalami kesulitan.
Karena kamu tidak tega dengan pengalaman sulit mereka, maka kamu akan selalu melayani curhatan mereka dengan baik, meskipun harus mengabaikan kesehatan pikiranmu. Jika kamu tidak pandai membatasi diri, kepekaan yang tak dapat terkendali dapat membuka jalan bagi kesedihan emosi yang berlebihan.
Jika terus-menerus seperti itu, tanpa sadar kamu berada dalam toxic behaviour, karena ketulusan untuk membantu kesulitan orang lain akan membuatmu terlalu lelah tanpa sadar. Seberapapun besar solusi yang kamu tawarkan kepada mereka yang curhat kepadamu, jika mereka tidak mau menjalankan, maka ya percuma saja. Sebab kamu tidak bisa berbuat banyak untuk seseorang yang tidak siap untuk berubah.
Memiliki Sensitivitas Tinggi
Tanda bahwa kamu memiliki empati tinggi adalah memiliki sensitivitas tinggi pula terhadap suara, bau, atau sensasi lainnya. Sensitivitas ini tidak hanya berkaitan dengan emosi, yang jelas kamu menjadi lebih sensitif terhadap lingkungan.
Sensitivitas ini berlaku juga untuk sensasi lainnya seperti:

Membutuhkan “ Me Time”
Sueskind mengatakan sensitivitas tinggi terhadap rasa sakit orang lain membuat orang yang berempati menjadi terkuras energinya sehingga menjadi mudah lelah. Perasaan positif yang ebrlebihan pun juga akan melelahkan. Sehingga kamu membutuhkan waktu sendiri untuk mengisi ulang energi.
Tidak melulu orang yang introvert, orang yang ebrempati pun juga membutuhkan waktu sendiri untuk mengisi energi. Seorang empatis bisa jadi orang yang introvert atau ekstrovert.
Tidak Menyukai Konflik
Tanda bahwa kamu adalah orang yang berempati adalah sebisa mungkin menghindari konflik. Sensitivitas yang lebih tinggi dapat memudahkan seseorang untuk melukai perasaan orang lain. Bahkan kamu akan sangat berhati-hati dalam berbicara dan merangkai kata supaya tidak mendapat konflik.
Sebab, bagi orang yang memiliki empati tinggi, konflik menyebabkan tekanan yang lebih besar. Karena kamu berurusan dnegan emosi orang lain yang terlibat.

Isolasi Diri
Isolasi dapat membantu orang yang berempati untuk memulihkan pikiran dari kelelahan. Tetapi isolasi yang berkepanjangan dapat berdampak pada kesehatan mental. Terdapat beberapa jenis isolasi yang dapat membantu orang yang berempati. Cobalah untuk meluangkan waktu berjalan-jalan, atau meditasi di tempat yang sepi, berkendara dan melihat pemandangan yang indah.
Melihat Dunia Dengan Cara Yang Unik
Tanda orang yang memiliki empati tinggia dalah karena dia memiliki pemahaman emosional yang lebih baik daripada orang lain. Sehingga hal tersebut akan mendorong kau mendapatkan intuisi dan cepat menangkap hal-hal di lingkungan sekitar.
Kim Egel mengatakan apabila lingkungan tidak menyediakan banyak ruang untuk ekspresi emosi, maka akan mengurangi kreativitas dan sensitivitasmu. Karena kamu melihat dunia dengan cara yang unik tidak seperti kebanyakan orang. Kamu cenderung menangkan hal-hal yang orang lain lewatkan atau membuat koneksi tiak jelas bagi orang lain.
Itulah pengertian empati dan 12 tanda bahwa kamu memiliki empati yang tinggi. Jika kamu berusaha melakukan control terhadap emosi yang masuk ke diri kamu, namun tidak kunjung berhasil, maka minta bantuan kepada terapis untuk membantumu.
Ingat ya Sahabat Dream, kebutuhan emosi sama pentingnya dengan kebutuhan fisik lainnya. Akan tetapi kamu juga harus pandai mengendalikan dan membuat Batasan supaya emosi dari lingkungan sekitar tidak membuat kamu terlalu kewalahan.
Advertisement
Komunitas InterNations Jakarta, Tempat Kumpul Para Bule di Ibu Kota

Lihat Mewahnya 8 Perhiasan Bersejarah Kerajaan Prancis yang Dicuri dari Museum Louvre

Hobi Membaca? Ini 4 Komunitas Literasi yang Bisa Kamu Ikuti

Baru Dirilis ChatGPT Atlas, Browser dengan AI yang `Satset` Banget

Bikin Syok, Makan Bakso Saat Dibelah Ternyata Ada Uang Rp1000
