Pakar Mikrobiologi RSUI, Dr. R Fera Ibrahim, M.Sc., Ph.D., Sp.MK(K) (Foto: Dream.co.id/Anissa Mutiara Asharini
Dream - Pulmonologist (spesialis pernapasan) dari Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) Dr. Raden Rara Diah Handayani, SP.P(K) mengatakan, warga Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau tak perlu khawatir dengan observasi 238 orang Warga Negara Indonesia (WNI) dari Wuhan.
238 Orang itu dikarantina di Hanggar Landasan Udara Raden Sadjad selama dua pekan.
" Corona menular karena kontak erat 1,5 meter antara manusia ke manusia. Di Natuna kan jaraknya 2 kilometer dari pemukiman," kata Rara di Depok, Selasa, 4 Februari 2020.
Rara mengatakan, para WNI yang datang dari Wuhan juga mengenakan masker saat tiba di bandara, sehingga mengurangi risiko penularan.
Selain itu virus membutuhkan masa inkubasi selama 2-14 hari sebelum memicu penyakit di tubuh manusia. " Kalau gak muncul gejala, ya berarti tidak terinfeksi," kata dia.
Sementara itu, pakar mikrobiologi RSUI, dr. R Fera Ibrahim, M.Sc., Ph.D., Sp.MK(K) menyebut, hanggar yang memiliki area terbuka dianggap sebagai lokasi terbaik untuk observasi, dibandingkan dengan kapal yang ruangannya lebih tertutup.
" Di hanggar kan lebih terbuka dan luas, jadi ada pengenceran dari konsentrasi virus di dalam droplets yang lebih mudah terjadi di udara terbuka dibandingkan lingkungan tertutup," ucap Fera.
Fera mengatakan, WNI yang menjalani karantina akan dipantau suhu tubuh dan kondisi saluran pernapasan. Para WNI tersebut akan diajak menjalani pola hidup sehat dan rutin menjalankan olahraga selama masa karantina.
Seandainya muncul gejala, peserta yang sakit akan langsung diisolasi di ruangan khusus.
" Tindakan yang menimbulkan aerosol bisa dicegah dengan penggunaan masker yang tepat seperti N95. Menurut saya, apa yang dilakukan pemerintah saat ini sudah tepat," tandasnya.
Dream - Dokter Spesialis Paru Rumah Sakit Universitas Indonesia (UI), Raden Rara Diah Handayani, mengatakan, pemerintah Indonesia siap mengantisipasi novel coronavirus (2019-nCoV) yang berasal dari Wuhan, China.
Menurutnya, Indonesia memiliki sumber daya manusia (SDM) dan fasilitas kesehatan yang baik dalam mengantisipasi virus corona.
" Kalau menangani wabah seperti ini (virus corona) kan ada sistem rujukan, maksudnya itu yang dipersiapkan pemerintah. Misalnya pemerintah telah menyiapkan thermal detector di bandara atau pintu-pintu masuk Indonesia seluruhnya. Itu bukti kesiapan," ujar Diah dikutip dari Merdeka.com, Selasa 4 Februari 2020.
Menurutnya, antisipasi yang baik juga dilakukan oleh Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto. Sebab, dia mau turun langsung ke lapangan memimpin komando untuk mengantisipasi datangnya virus corona.
" Bahkan Menteri Kesehatan (Terawan Agus Putranto) langsung mengawasi langsung beberapa RS yang dijadikan pusat rujukan," kata dia.
RS UI, tambah dia, juga sudah bersiap apabila menjadi rujukan merawat pasien suspect virus corona. Diah memastikan, fasilitas kesehatan dan SDM di RS UI siap mengantisipasi itu semua.
" Kami langsung mempersiapkan seperti standby petugas. Ada tidak ada kasus kita standby ya. Alat-alat dipersiapkan berapa, jumlah tempat tidur yang dibutuhkan kira-kira berapa, sampai mesin bantu napas berapa yang diperlukan. Jadi kesiapan sampai seperti itu," ujar dia.
(Sumber: Merdeka.com/ Supriatin)
Dream - Warga di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau akhirnya menerima keputusan pemerintah yang menjadikan daerahnya sebagai lokasi karantina WNI yang dievakuasi dari Wuhan, China. Di balik keputusan tersebut, ternyata ada peran Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto.
Dokter yang juga pensiunan TNI berpangkat jenderal bintang dua itu meyakinkan warga Natuna dengan masuk ke dalam pesawat dan mempertaruhkan dirinya jika sampai ada penumpang WNI tersebut yang terpapar virus corona.
" Kalau saya bilang menjamin kan repot," ujar Terawan dikutip dari Liputan6.com, Selasa 4 Februari 2020.
Saat pesawat datang pertama kali ke Natuna, Terawan yang kala itu berada di garda terdepan memutuskan masuk ke dalam pesawat. Di kabin, Menkes sempat menyapa seluruh warga Wuhan yang baru tiba di Tanah Air.
" Nah, itu artinya saya menjaminkan," jelas Terawan.
Menurut Terawan, penanganan evakuasi dan mengkarantina WNI dari Wuhan di Natuna merupakan kesepakatan bersama yang diperintahkan Menko Polhukam. Dia bahkan menyebut program pemulangan tersebut sebagai operasi kilat.
" Ini adalah operasi cepat kilat dan harus tepat, tidak boleh meleset sedikit pun," kata dia.(Sah)
Saat ini, kata dia, sebanyak 231 WNI yang dikarantina di Wuhan dalam keadaan sehat. Para WNI juga sudah diberikan alat komunikasi serta simcard baru menggantikan kartu telepon bernomor China yang mereka pakai.
" Jangan pakai simcard di sana (China) nanti boros kalau dipakai di Indonesia. Mereka sudah bisa upload (Di media sosial) sendiri kegiatannya," ujarnya.
Pembagian HP dan Simcard tersebut menunjukan pemerintah berusaha transparan dalam penanganan WNI selama menjalani proses karantina.
" Nggak ada yang kita batasi untuk komunikasi. Artinya apa begitu terbukanya kita dalam mengelola semua ini. Tak ada yang disembunyikan," ucap dia.
Petugas karantina pun tidak membatasi mereka apabila ingin berkomunikasi sanak keluarganya menggunakan gawai masing-masing.
" Silakan nanti yang punya kontak dengan anak-anak itu atau teman sahabat kita itu silakan dihubungi. Nanti kan mereka akan cerita, wawancaranya gimana, makannya gimana, enake nggak? Kan ada hal-hal yang manusiawi. Kalau makannya enggak enak mungkin bisa telfon saya nanti saya kasih telur susu lagi," kata dia.
(Sumber: Liputan6.com)
Advertisement
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Hari Santri, Ribuan Santri Hadiri Istighasah di Masjid Istiqlal
4 Cara Top Up Roblox dengan Mudah dan Aman, Biar Main Makin Seru!
Ada Mobil Listrik di Konser Remember November Vol.3 - Yokjakarta