Putus Cinta/ Foto: Shutterstock
Dream - Hubungan asmara tak selalu berjalan mulus. Masalah yang datang seringkali tak bisa diatasi, dan pasangan memiliki pendapat yang berbeda. Keputusan akhirnya harus diambil agar tak menyakiti satu sama lain.
Apapun penyebabnya, putus cinta pastinya akan dilalui dengan proses yang sulit. Sedih dan menyakitkan. Dalam kondisi patah hati, kita biasanya kehilangan nafsu makan.
Energi seakan hilang begitu saja. Beranjak dari tempat tidur saja seakan tak mampu, apalagi untuk mengunyah makanan. Mengapa demikian?
Melansir dari Delish.com, sebuah penelitian dari penulis Belanda, Gert Ter Horst, mengungka bahwa hal tersebut karena hormon yang rusak setelah putus cinta. Detak jantung lebih tinggi sehingga kadar kortisol dan adrenalin meningkat.
Alhasil, tubuh pun jadi kesulitan tidur dan sakit perut, sehingga jadi kehilangan nafsu makan. Saat putus cinta, tubuh seperti dalam mode bertahan hidup. Tubuh dalam stres tinggi, membuat saraf simpatik bekerja.
Rasa lapar pun jadi tidak diprioritaskan. Emosi jadi kacau-balau, dan bisa memengaruhi kebiasaan makan kita.
" Area otak yang bertanggung jawab atas emosi dan rasa sakit emosional juga mengatur bagaimana kita makan, kebutuhan kita akan makan, dan apa yang kita rasa," kata Horst.
Ketika rasa lapar mulai muncul jadi prioritas, makanan yang dipilih pun bisa jadi makanan yang berlemak. Alasannya, untuk menebus defisit kalori dan menurunkan tingkat oksitosin.
Tak heran bagi beberapa orang, saat putus cinta berat badannya turun drastis. Tentunya hal ini tak boleh dibiarkan. Bila berlangsung terlalu lama bisa berujung depresi yang bisa mengancam kesehatan fisik dan mental secara keseluruhan.
Jangan segan mencari pertolongan jika tenggelam dalam kesedihan. Bisa konsultasi dengan psikolog atau psikiater. Setiap orang berhak bahagia dan berharga, bukan?
Sumber: Diadona.id
Dream - Dalam menjalani hubungan, kita tentu paham adanya patah hati. Peristiwa terpisahnya dua insan yang pernah saling mencinta.
Patah hati merupakan risiko yang harus siap dialami seseorang. Karena belum tidak orang yang dicintai akan selamanya menjadi pasangan.
Tentu saja, pahit dan sakit rasanya mengalami patah hati. Tetapi, patut kita sadari itu bukanlah akhir kisah cinta.
Untuk yang sedang penjajagan menjadi jodoh, tak perlu larut dengan patah hati. Anggap saja dia bukan jodoh yang tepat.
Patah hati bisa juga dialami oleh mereka yang telah menikah. Penyebabnya, pasangan meninggal padahal sangat dicintai.
Ketika mengalami patah hati, segera pulihkan kondisi dengan membaca doa ini. Doa tersebut terdapat dalam hadis riwayat Imam Muslim, diajarkan Rasulullah Muhammad SAW kepada Ummu Salamah yang sedih karena sang suami meninggal dunia.
Allahumma'jurni fi mushibati wa akhlif li khoiran minha.
Artinya,
" Ya Allah, berilah kami pahala karena musibah ini dan gantilah untukku dengan yang lebih baik darinya."
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Hasil Foto Paspor Shandy Aulia Pakai Makeup Artist Dikritik, Pihak Imigrasi Beri Penjelasan
Zaskia Mecca Kritik Acara Tanya Jawab di Kajian, Seperti Membuka Aib