Remaja Butuh Pendidikan Emosi dan Sosial

Reporter : Ratih Wulan
Jumat, 11 November 2016 13:44
Remaja Butuh Pendidikan Emosi dan Sosial
Untuk meningkatkan kemampuan pemahaman emosional, empati dan kepedulian.

Dream - Dalam memilih sekolah anak remaja terutama tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) dibutuhkan banyak pertimbangan. Bukan hanya dilihat dari kualitas akademiknya tapi juga sisi psikologis dan pengembangan kepribadian.

Salah satu konsep pendidikan kepribadian yang kini mulai banyak digunakan yaitu Social and Emotional Thinking (SET). Program ini memfokuskan pada keseimbangan emosi dan sosial siswa. Salah satu sekolah yang menerapkannya adalah Australian Independent School (AIS).

" SET ini memiliki tujuan untuk meningkatkan kemampuan pemahaman emosional, empati dan kepedulian. Selanjutnya akan terus disempurnakan dengan perkembangan terbaru kehidupan remaja," kata Linzi Band, Kepala Sekolah Australia Independent School Pejaten Barat, Jakarta Selatan, Kamis, 10 November 2016.

Sebagai salah satu pengajar SET, Linzi menjelaskan bahwa program ini telah diterapkan untuk anak-anak kelas 7-12. Program dibuat dua sesi setiap minggunya dan telah berjalan selama dua tahun.

Dalam pelaksanaannya, setiap siswa berkesempatan untuk duduk berdua dengan guru yang telah dibekali ilmu SET di sebuah ruangan. Mereka dipersilakan untuk bercerita atau berdiskusi secara terbuka.

" Program ini memang dirancang khusus untuk mendukung lingkungan yang penuh keberagaman sehingga anak bisa membangun hubungan yang baik dengan sekitar," ujar Linzi.

Keberagaman yang diajarkan mencakup berbagai masalah seperti ekonomi, perbedaan fisik, agama, budaya dan masih perbedaan lainnya. Hal itu diimplementasikan dalam materi yang diterima siswa di kelasnya. Pengajaran SET ini terutama menyangkut mengenai budi pekerti, pemahaman diri sendiri dan orang lain. Termasuk upaya dalam menghargai pendapat orang lain yang erat dengan pengendalian emosi.

" Pengajaran ini sangat interaktif, siswa diberi pemahaman bagaimana seharusnya bersikap dalam mengatasi kondisi yang berbeda-beda. Komunikasi efektif berguna untuk membentuk kepemimpinan, mengatasi cybersafety atau pada saat mengatasi kecanduan," papar Linzi.(Sah)

Beri Komentar
Jangan Lewatkan
More