Elon Musk (Foto: Shutterstock.com)
Dream - Isu miliarder terkaya dunia, Elon Musk memiliki Twitter kembali berhembus jelang akhir pekan lalu. Namun kabar akuisisi kali ini diiringi isu menggelisahkan bagi para pegawai platform media sosial tersebut.
Sebagai langkah awal jika proses akuisisinya berjalan mulus, CEO Tesla itu berencana memecat alias Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap sebagian besar staf Twitter.
Santer kabar Musk telah memberi tahu calon investor bahwa ia akan memecat 75 persen dari 7.500 staf Twitter setelah menyelesaikan kesepakatan.
Sementara itu, dokumen internal yang diperoleh The Post mengungkapkan bahwa Twitter saat ini berencana mengurangi gaji perusahaan sebesar US$ 800 juta.
Seorang ilmuwan data yang pernah bekerja untuk Twitter, Edwin Chen, mengatakan bahwa pemotongan karyawan oleh Musk akan tidak terbayangkan.
" Ini akan menjadi efek yang mengalir di mana mereka akan mengalami penurunan layanan dan orang-orang yang tersisa tidak memiliki pengetahuan kelembagaan untuk mengembalikannya, dan benar-benar mengalami demoralisasi," ujar Chen, dikutip dari laman Engadget.
Musk juga mendukung PHK staf dengan alasan bahwa tidak ada alasan kuat untuk perusahaan tetap mempertehankan pekerja yang dinilai berkinerja rendah. Hal ini diungkapkan orang yang terkaya di dunia dalam pertemuan Twitter Town Hall pada bulan Juni.
Pemilik bisnis Space-X ini juga menganjurkan untuk melonggarkan pembatasan moderasi konten dan mengizinkan akun yang sebelumnya dilarang untuk diaktifkan kembali.
Menurut Bloomberg News, penasihat umum Twitter Sean Edgett mengatakan kepada staf bahwa diskusi tentang penghematan biaya terjadi awal tahun ini dan bahwa mereka berhenti membahasnya setelah perjanjian merger ditandatangani.
Kabar Musk yang meminta PHK hingga 75 persen pegawainya langsung dibantah Twitter. Manajemen meminta para karyawannya untuk tidak percaya dengan kabar 75 persen pekerja akan kena PHK saat Elon Musk mengambil alih perusahaan.
Dikutip dari NBC News, Sean Edgett, General Counsel, Twitter dalam email-nya ke karyawan mengatakan, rumor atau dokumen yang bocor belum tentu benar, sehingga mereka harus menunggu fakta.
Advertisement
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
75 Ucapan Hari Santri Nasional 2025 yang Penuh Makna dan Bisa Jadi Caption Media Sosial
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Clara Shinta Ungkap Rumah Tangganya di Ujung Tanduk, Akui Sulit Bertahan karena Komunikasi Buruk