Ssst... Ini Bedanya Busi Asli dengan yang Palsu

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Jumat, 6 November 2020 06:12
Ssst... Ini Bedanya Busi Asli dengan yang Palsu
Jangan sampai tertipu oleh penjual, ya, Sahabat Dream.

Dream – Saat ini, semakin banyak orang memiliki kendaraan bermotor, khususnya roda dua. Semakin banyaknya sepeda motor membuat orang tidak bertanggung jawab memanfaatkan kesempatan untuk menjual busi palsu.

Tentu saja tujuannya adalah mendapatkan keuntungan yang lebih karena harga busi asli memang cukup tinggi.

Dikutip dari Federal Oil, Kamis 5 November 2020, perbedaan mendasar busi asli dan palsu bisa kita lihat pada kode di busi.

Kode tersebut menunjukkan kode produksi yang artinya cuma diketahui oleh produsen pembuat, nah pada busi palsu, cetakan kode umumnya tampak tidak rapi.

Ulir atau biasa juga disebut drat pada busi asli lebih rapi dan halus. Kamu bisa memperhatikannya ketika memilih busi dan minta penjual untuk memperlihatkan merk busi lain supaya bisa lebih mudah untuk membandingkan.

Pada busi ada keramik sebagai isolator. Busi palsu memiliki keramik yang terlalu cerah, padahal yang asli warnya tak terlalu cerah.

1 dari 5 halaman

Lihat Plating Metal

Plating metal shell pada busi asli memakai bahan baja yang kuat dan tidak mudah berkarat. Busi palsu umumnya mudah berkarat, bahkan saat dibuka dari kardus, ada titik-titik karat yang terdapat pada plating metal shell.

Bagian elektroda busi asli yang berfungsi untuk memercikkan bunga api tampak lebih rapi. Untuk yang palsu, penempatan part biasanya kurang presisi dan setiap busi kadang-kadang tidak sama, baik itu gap atau sambungannya.

Gasket (ring) pada busi asli tampak lebih halus dan tidak mudah dilepas walau diputar mengikuti alur. Meski nanti akhirnya bisa dilepas akan sangat sulit. Di busi palsu, bentuk gasket umumnya tidak rapi bekas potongannya dan mudah dilepas.

2 dari 5 halaman

Busi Motor Bermasalah Bisa Dikenal dari Warnanya, Sudah Tahu?

Dream - Jangan menunda membawa sepeda motor kamu ke bengkel saat merasa ada masalah. Tindakan cepat memeriksa kerusakan pada kendaraan roda dua kamu bisa menyelematkannya dari kerusakan yng lebih parah.

Meski jarang terjadi, terlebih jika masih baru, busi juga bisa mengalami kerusakan. Umumnya kamu baru akan memeriksa busi ketika motor mendadak mogok di tengah jalan. 

Kebiasaan itu hendaknya dihentikan jika kamu tak mau keluar uang banyak dari dompet.   

Mengutip laman Federal Oil, Rabu 26 Februari 2020, kamu bisa mengecek kondisi pembakaran jika motor menggunakan banyak sensor untuk mengoptimalkan kerjanya. Salah satu yang bisa dilakukan adalah mengecek kondisi busi.

 

 

Tugas utama busi di mesin bakar adalah menyulut ledakan yang sudah dikompresi. Dari tampilannya, pemilik kendaraan bisa mengetahui kondisi mesin motor.

Kalau kepala busi berwarna hitam, bisa dipastikan pembakaran atau bensin yang terlalu banyak. Kalau basah, itu berarti telah terjadi kebocoran di ring piston. Dengan begitu, oli masuk ke ruang bakar.

Kalau kepala busi putih kekuningan, menunjukkan pembakaran yang terlalu kurus, atau bensin yang terlalu sedikit. Jika disertai sering mengalami overheat, sistem bahan bakar perlu disetel ulang.

Busi sendiri ada masa pakainya, ada baiknya melakukan penggantian secara berkala dua bulan sekali agar kondisi busi selalu dalam kondisi terbaiknya. Jika busi sudah mulai lemah, dipastikan pembakaran pun tidak akan homogen.

(Sah, Sumber: Federaloil)

3 dari 5 halaman

Cara Cek Kode Busi Sesuai Jenis Motor, Jangan Salah Pilih!

Dream – Busi merupakan komponen penting untuk siklus pembakaran mesin berbahan bakar bensin. Agar bisa berjalan idel diperlukan komposisi bahan bakar dan udara di dalam ruang bakar dengan timing serta percikan listrik busi yang tepat.

Dikutip dari Otosia, Jumat 4 Oktober 2019, Marketing and Brand Management PT NGK Busi Indonesia, A. M. Wicaksana, mengatakan penggunaan tipe busi yang tidak tepat akan menurunkan kinerja mesin.

Masalah itu bisa diatasi para pemilik kendaraan bermotor dengan menggunakan busi sesuai dengan kode pabrikan saat hendak menggantinya. Penggunaan busi yang salah akan membuat mesin terganggu.

Kesalahan pasang kode busi dapat mengakibatkan masalah seperti carbon fouling, overheat, piston mentok, elektroda meleleh, ECU bermasalah, dan knocking.

Nah daripada salah memilih, perusahaan busi ini berbagi kode busi yang sesuai dengan tipe motor Yamaha dan Honda.

4 dari 5 halaman

Motor Honda

  • Kode NGK MR9C-9N: Honda Beat eSP Series, Genio, Scoopy Series, Sonic 150R, Supra GTR150, All New CB 150R, CBR 150R, dan CRF 150F
  • Kode NGK CR6HSA: Yamaha Mio Series, Fino, Freego 125, Vega Force, Jupiter Z1, Jupiter Z, Vega R, Vega RR, dan Vega ZR
  • Kode NGK MR9K-9: Honda PCX dan ADV 150
  • Kode NGK CPR9EA-9: Honda Vario sSP Series dan CB150 Verza
  • Kode NGK CPR8EA-9: Beat Series, Scoopy, Spacy, dan MegaPro FI di bawah tahun 2015
  • Kode NGK CPR7EA-9: Honda PCX dibawah 2018, SH 150i, dan Monkey
  • Kode NGK CPR6EA-9: Honda Super Cub C125, Karisma, Blade, Supra X 125 Series, dan Revo FI Series
5 dari 5 halaman

Motor Yamaha

  • Kode NGK C6HSA: Yamaha Jupiter Z, Vega R, Vega RR, Vega ZR, dan Lexam
  • Kode NGK C7HSA: Yamaha Crypton, Jupiter, Mio di bawah 2012, dan Fino di bawah 2013
  • Kode NGK CPR8EA-9: Yamaha Lexy, Jupiter MX 135, Byson FI, Aerox 155, NMax, dan Tricity
  • Kode NGK CR7E: Yamaha Aerox 125, Majesty, Xeon, dan T-Max 500
  • Kode NGK CR8E: Yamaha MX King 150 dan Vixion
  • Kode NGK CR93: Yamaha Xabre, MT-15, R15, MT-25 dan R25 di bawah 2018
  • Kode NGK MR8E: Yamaha MT-25 dan R25.
Beri Komentar