Dream - Starbucks menjadi salah satu produk yang dihindari masyarakat setelah muncul seruan boikot paska konflik Palestina-Israel.
Tak hanya di Indonesia, seruan juga muncul di tempat gerai kopi asal Amerika Serikat beroperasi di seluruh dunia.
Dengan isu yang semakin liar menyikapi konflik tersebut, Manajeman Starbucks Indonesia akhirnya menyampaikan pernyataan resminya.
Melalui keterangan pers yang diperbarui Oktober 2023, Starbucks menegaskan bahwa perusahaan sama sekali tidak memberikan dukungan finansial kepada Israel.
tulis Starbucks Indonesia dalam laman resminya.
Sebagai perusahaan publik, Starbucks menyampaikan manajemen memiliki kewajiban untuk menyampaikan laporan tahunan terhadap setiap pemberian yang dikeluarkan perusahaan melalui proxy statement.
Starbucks juga menegaskan bahwa tidak mengirimkan keuntungannya kepada pemerintah ataupun tentara Israel.
Starbucks menjelaskan rumor yang beredar tentang penutupan tokonya di Israel karena alasan politik adalah tidak benar.
Perusahaan beralasan pembubaran kemitraan dengan Israel dikarenakan alasan operasional.
" Kita tidak mengambil keputusan bisnis berdasarkan isu politik. Kami memutuskan untuk membubarkan kemitraan kami di Israel pada tahun 2003 karena tantangan operasional yang kami alami di pasar tersebut.
" Setelah berdiskusi selama berbulan-bulan dengan mitra, kami pun sampai pada keputusan damai ini.
Meskipun ini merupakan keputusan yang sulit bagi kedua perusahaan, kami yakin ini tetap merupakan keputusan yang tepat bagi bisnis," tulisnya.
Menurut Siasat Daily, Starbucks terkena dampak dari tren kampanye boikot, namun tidak sebesar organisasi-organisasi lainnya.
Saham Starbucks turun menjadi US$91,4 per lembar pada 12 Oktober, yang merupakan harga paling rendah sejak seruan boikot dimulai.
Pergerakan saham Starbuck baru mulai menggeliar naik menjadi US$94 per saham pada 19 Oktober.