Popularitas Mata Uang Cryptocurrency Ikut Meroket Berkat Bitcoin. (Foto: Shutterstock)
Dream – Kamu pernah mendengar bitcoin? Mata yang kripto ini mencuri perhatian setelah nilai tukarnya yang bisa mencapai ratusan juta rupiah per koin.
Cerita soal bitcoin kembali jadi perbincangan setelah raksasa sosial media, Facebook, mencoba peruntungan dengan mengeluarkan uang kripto bernama Libra.
Meski beruntung besar bagi para investornya, umumnya publik hanya mengetahui namanya. Jarang orang yang mengerti cara `bermain`mata uang kripto ini. Kamu termasuk salah satunya?
Jika kamu tak paham dengan uang kripto, jangan langsung minder. Tahukah kamu jika di dunia ini hanya 1 dari 10 orang yang paham tentang cara kerja mata uang virtual ini.
Menurut survei terbaru Kaspersky dikutip dari keterangan tertulis, pemahaman yang kurang dan kepercayaan dari masyarakat menghambat konsumen untuk menggunakan mata uang kripto.
Dari sebuah survei yang dibuat Kaspersky, hanya 29 persen responden yang memiliki pengetahuan tentang mata uang kripto. Dan cuma 1 dari 10 orang yang memahami cara kerja mata uang virtual ini.
Tingkat pengadopsian mata uang kripto oleh konsumen global sekarang sedang mengalami perlambatan, meskipun selebriti seperti Johnny Depp dan influencer YouTube seperti PewDiePie merangkul teknologi tersebut.
Banyak konsumen masih kurang paham tentang bagaimana mata uang kripto bekerja dan berakibat adopsi arus utama (mainstream) ini semakin tersendat. Empat dari lima orang tidak pernah membeli cryptocurrency.
Survei ini juga menunjukkan ada keinginan konsumen ingin menjajal mata uang kripto. Namun, kurangnya pengetahuan tentang mata uang kripto menghalangi mereka dalam mengambil risiko.
Selain itu, banyak orang berpikir mereka sudah tahu dengan apa yang mereka hadapi, kemudian memutuskan untuk tidak menggunakan mata uang kripto. Hampir seperlima (18 persen) berhenti menggunakannya karena terlalu rumit secara teknis.
Kurangnya pemahaman ini dapat menyebabkan ketidakpercayaan akan kemampuan mata uang kripto dalam menjaga uang konsumen tetap aman. Sebagai contoh, hampir sepertiga responden mempercayai mata uang kripto cukup fluktuatif dan mereka membutuhkan kestabilan sebelum siap untuk menggunakannya.
Ada juga persepsi umum di antara konsumen yang mengatakan bahwa mata uang kripto tidak akan bertahan selamanya. Sepertiga responden percaya bahwa mata uang kripto adalah tren yang tidak cukup menarik untuk dipertimbangkan.
Survei juga menunjukkan 14 persen responden belum menggunakan uang kripto dan ingin mengunakannya di masa depan. Lagi-lagi ada keraguan di antar akonsumen, yaitu kejahatan siber.
Pelaku kejahatan siber dapat menggunakan mata uang kripto untuk keuntungan pribadi, dengan sekitar satu dari lima responden yang disurvei mengatakan mereka telah mengalami serangan peretasan di bursa.
Pelaku kejahatan siber juga menciptakan dompet elektronik palsu untuk menarik orang menginvestasikan uang mereka secara gegabah, dan sebanyak15 persen konsumen telah menjadi korban penipuan mata uang kripto.
Setelah beberapa tahun penelitian keamanan siber memasuki crypto start-up, Kaspersky merekomendasikan bisnis crypto mengadopsi praktik keamanan terbaik untuk para pengembang kontrak pintar, menggunakan kerangka kerja yang terbukti untuk kontrak pintar, seperti https://openzeppelin.org/ dan melakukan evaluasi dari pihak ketiga kontrak pintar untuk memastikan potensi kerentanan tidak terlewatkan.
Head of Commercialization Kaspersky, Vitaly Mzokoz, mengatakan pertumbuhan mata uang kripto terhambat karena kerentanan teknologi. Mzokoz menyarankan investor mata uang kripto untuk mengambil perlindungan terhadap mata uang kripto.
“ Jika ingin memperdagangkan asset cryotp pada pertukaran apa pun, selalu perhatikan keamaman kresidensial akun kamu,” kata dia.
Mzokoz menyarankan pengguna untuk menyimpan aset crypto di beragam tempat dan mendistribusikannya di hardware atau software.
“ Kami juga mendorong bisnis crypto untuk mempersiapkan diri secara efektif demi menunjukkan mereka mampu melindungi investasi pelanggan mereka,” kata dia.
Head of Sales and Business Development Markeleon, Alexey Sidorowich, mengatakan pihaknya mengembangkan platform marketplace yang sah untuk mata uang kripto. Platform ini berperan sebagai lelang online, pertukaran mata uang kripto, dan sistem pembayaran kripto.
“ Mata uang kripto tentu memiliki manfaatnya tersendiri, tetapi seperti yang dapat kita lihat banyak konsumen masih belum memahami lebih jauh mengenai mata uang tersebut akibat kekhawatiran dan bagaimana teknologi tersebut bekerja,” kata Sidorowich.
Dia mengatakan bisnis mata uang crypto ini dibangun berdasarkan kepercayaan. “ Oleh karena itu, sangat penting bahwa bisnis mata uang kripto mengerahkan seluruh kemampuan untuk melindungi jaringan dan memastikan keuangan pelanggan mereka aman dan terlindungi,” kata dia.(Sah)
Ngakak, Beri Tugas Gambar ke Muridnya, Pak Guru Malah Tak Sanggup Lihat Hasilnya: Terlalu Imajinatif
10 Adu Perbandingan Rumah Happy Asmara VS Yeni Inka, Yang Satu Sangat Sederhana, Hanya Dinding Kayu!
Ingat Tatan Bocah yang Dulu Sempat Viral karena Tingkah Lucunya? Begini Nasib dan Potretnya Sekarang
Awet Muda di Usia 56 Tahun, Paramitha Rusady: Dulu Tas Isinya Coklat, Sekarang Minyak Angin