Ilustrasi (Foto: Pexels)
Dream – Seorang pria Saudi tengah mempelajari hukum terkait istri yang mematai-matainya melalui aplikasi Whatsapp. Pria itu telah dimata-matai selama sembilan bulan melalui aplikasi WhatsApp, tanpa diketahui.
Lewat aksi itu, sang istri, yang merupakan seorang guru, mengetahui segala percakapan WhatsApp sang suami. Seluruh data dalam WhatsApp sang suami telah dia kopi.
Setelah aksi itu terbongkar, sang suami sang istri meminta pembagian harta gono-gini sebelum akhirnya bercerai. Tindakan istri pria itu dianggap sebagai sebuah pengintaian dan merupakan bentuk kejahatan informasi.
Seorang ahli keamanan siber memperingatkan agar tidak menggunakan jaringan Wi-Fi gratis, yang banyak tersebar luas di bandara, kafe, dan hotel. Karena bisa menjadi salah satu gerbang bagi para pelaku kejahatan siber untuk melancarkan aksinya.
Bushra Al Hout, seorang manajer pengembangan bisnis, menjelaskan bahwa WhatsApp telah menarik perhatian para peretas. Dan bahayanya semakin meningkat ketika menggunakan Whatsapp Web.
Ia mengatakan, untuk mengetahui cara melindungi data dari akses yang tidak sah, dengan tidak menggunakan jaringan digital gratis dan ikon situs web yang tidak aman, serta mengamankan akun pribadi dan tidak membagikannya dengan orang lain.
Penasihat hukum, Khaled Abu Rashid, mengatakan bahwa pengintaian seorang istri atas pesan Whatsapp suaminya merupakan kejahatan informasi. Dan dapat dikenai hukuman penjara satu tahun dan denda sebesar 500 ribu riyal Saudi. Hal ini terdapat dalam Pasal 3 Undang-Undang Kejahatan Maya.
Abu Rashid menambahkan undang-undang kejahatan dunia maya Saudi tidak mengecualikan anggota keluarga mana pun. Karena meretas ponsel oleh suami, istri, ayah atau saudara laki-laki adalah kejahatan informasi terlepas dari ikatan keluarga.
Abu Rashid memperingatkan pasangan agar tidak melakukan tindakan seperti itu. Karena hal itu adalah kejahatan yang dapat dikenai sanksi hukum.
WhatsApp Web adalah salah satu alat yang paling banyak digunakan saat memata-matai percakapan WhatsApp. Cukup masuk ke WhatsApp di komputer, untuk mengakses semua percakapan, baik saat ini maupun sebelumnya, dengan semua pesan dan file yang dibagikan.
Selain itu, WhatsApp hanya mengirimkan notifikasi ke ponsel saat login pertama kali dilakukan. Jadi jika seseorang yang ingin memata-matai menghapus pemberitahuan itu, maka hal tersebut tidak akan menyebabkan di peretas diketahui.
(Sumber: gulfnews.com)
Advertisement
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Fakta-Fakta di Balik Meninggalnya Nandi Juliawan, Pemeran Encuy Preman Pensiun
Kisah-Kisah Ajaib Pestapora 2025: Dari Hujan Dadakan hingga Vokalis yang Nyaris Hilang di Kerumunan!
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan