Tips Melatih Anak Agar Terbiasa Berbagi Lewat Permainan
Dream - Kebiasaan berbagi tidak muncul dengan sendirinya pada diri anak. Kebiasaan ini perlu dilatih sejak dini agar anak dapat tumbuh dengan rasa empati tinggi pada sesamanya.
Salah satu cara membantu menanamkan kebiasaan berbagi kepada anak adalah lewat permainan.
Psikolog Anak, Anastasia Satriyo, M.Psi., mengungkapkan sangat penting bagi si kecil memiliki rasa empati dan simpati kepada sesama. Baiknya, kebiasaan ini dipupuk sejak dini agar sang buah hati dapat tumbuh menjadi pribadi yang dermawan
Sayangnya, melatih anak berbagi bukanlah hal yang mudah. Terlebih perbedaan cara memahami sesuatu antara anak dengan orang dewasa membuat proses pembelajaran menjadi sulit.
" Nggak semua orangtua itu langsung tahu lho gimana caranya main sama anak," ujar Anastasia saat event media gathering di Hotel Kempinski Jakarta, Kamis, 11 November 2021
Anastasia menjelaskan mengajarkan anak berbuat kebaikan dapat dilakukan melalui quality time bersama. Orangtua perlu memberikan contoh sehingga anak punya gambaran tentang kebaikan.
Ada baiknya mengajarkan anak melalui permainan yang menyenangkan dan tidak memaksa. Cara ini akan menumbuhkan keinginan anak untuk selalu berbuat baik ke depannya.
" Quality time itu salah satu bentuk kindess yang kita pelajari dulu dari orangtua ke anak, baru anak lakukan. Anak itu nggak bisa melakukan sesuatu kalau kita belum pernah memberikan pengalamannya, belum pernah mencontohkan," terang Anastasia.
Kebaikan tidak melulu soal berbagi namun juga berkaitan dengan sikap dan perilaku kepada sesama. Karena itu, anak perlu diajarkan mengenai kebaikan sejak dini.
Ada beberapa tips mengajarkan kebaikan pada anak. Berikut ulasannya.
1. Menggunakan kata-kata atau kalimat yang baik dan mengapresiasi perilaku baik anak
Sekecil apapun hal yang dilakukan anak, baiknya kedua orangtua selalu memberikan apresiasi. Meski bagi orang dewasa hal tersebut adalah sepele, jadi lain hal bagi anak. Dengan memberikan apresiasi, anak akan terdorong untuk melakukan hal sama kepada orang lain.
2. Bermain role play dengan figur mainan yang konkrit
Cara ini efektif untuk mengajarkan nilai berbagi maupun kebaikan lainnya kepada anak. Di banding memberitahu lewat ucapan, pendekatan dengan mainan, boneka, dan figur justru mempermudah anak untuk memahami apa yang hendak disampaikan orangtua. Mainan konkrit yang dimaksud adalah mainan yang dapat dirasakan panca indera anak.
3. Bermain sambil mengenalkan beragam nama emosi pada anak
Anak usia dini cenderung kesulitan memahami emosinya sendiri. Karenanya, anak kadang menangis karena frustasi tak mampu mengutarakan kemauannya.
Bantu anak dengan cara mengenalkan nama emosi ketika anak sedang mengalaminya. Contohnya ketika anak menangis karena tak dibelikan mainan, maka orangtua baiknya mengucapkan " Kamu marah ya, Nak, karena tidak mama belikan mainan?" Kemudian beri jeda untuk anak merespon.
4. Biarkan anak memegang kendali permainan
Anak yang mendapatkan kesempatan memimpin saat bermain akan lebih mudah berempati terhadap orang lain.
Advertisement
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Trik Wajah Glowing dengan Bahan yang Ada di Dapur