Credit Via Shutterstock.com
Bau mulut menjadi masalah yang dikhawatirkan banyak orang. Selain mengganggu, juga bikin orang-orang di sekitar jadi tak nyaman saat berdekatan. Tak jarang, gara-gara bau mulut seseorang bisa sampai mengalami minder, bahkan sampai menutup diri. Oleh karena itu, jangan sepelekan masalah bau mulut ini.
Bagaimanapun bau mulut tetap harus dicarikan solusinya, agar tak sampai terjadi berlarut-larut. Bagi yang tak mengalaminya, lantas bukan berarti tenang-tenang saja. Sebab, ternyata ada beberapa kebiasaan buruk yang tanpa disadari bisa memicu terjadinya bau mulut. Berikut beberapa kebiasaan buruk yang sebaiknya dihindari, agar bau mulut tak sampai terjadi.
Menjaga kesehatan mulut dan gigi semestinya menjadi perhatian utama setiap orang. Hanya saja, beberapa orang masih mengabaikannya. Padahal, kebiasaan buruk tersebut dapat menyebabkan terjadinya gigi berlubang atau masalah gusi lainnya. Tak jarang masalah gusi tadi juga bisa memicu gusi berdarah.
Akibatnya, mulut pun jadi berbau tak sedap yang dalam bahasa kesehatannya biasa disebut sebagai halitosis. Pada dasarnya, bau mulut terjadi karena adanya sisa makanan, bakteri hingga kotoran di dalam mulut. Selain itu, sisa makanan yang terlalu lama di dalam mulut juga akan dihancurkan oleh bakteri. Akibatnya, muncullah bau mulut.
Ketika seseorang mengalami sinusitis, biasanya muncul lendir kental yang berbau. Lendir tersebut mengalir dari rongga hidung ke tenggorokan. Selain itu, saat mengalami sinusitis biasanya seseorang akan kesulitan mencium dengan baik.
Imbasnya, mereka kesulitan mencium bau di sekitarnya. Benar saja, lendir kental berbau saat sakit sinusitis juga bisa memicu bau mulut. Yang kasihan, penderita penyakit sinusitis tak bisa menyadarinya, sehingga orang-orang di sekitarnya yang langsung terganggu.
Maka dari itu, ketika hidung mampet tak kunjung membaik, segera periksakan ke dokter. Dikhawatirkan mengalami sinusitis. Sebab, saat mengalaminya, dinding sinus mengalami peradangan. Penyakit ini sendiri bisa disebabkan karena virus influenza.
Sinusitis juga bisa disebabkan karena infeksi bakteri jamur, infeksi gigi, sampai kebiasaan merokok yang intens. Selain itu, sinusitis bersifat menular, sehingga saat mengalaminya, usahakan untuk memakai masker dan menjaga jarak, agar orang-orang terdekat tak sampai tertular.
Mulut kering tak hanya bikin bibir pecah-pecah, tetapi ternyata juga bisa memicu terjadinya bau mulut. Dalam dunia kesehatan, mulut kering biasa dikenal sebagai xerostomia. Gangguan ini makin parah jika seseorang sedang mengalami pilek, sehingga lebih banyak bernapas lewat mulut daripada hidung.
Rupanya proses tersebut dapat menyebabkan air liur mengering, dan memicu terjadinya bau mulut. Sayangnya, masalah mulut kering ini jarang disadari, sehingga tahu-tahu bikin bau mulut. Oleh karena itu, pastikan untuk rutin minum air putih, agar tubuh tetap terhidrasi dengan baik. Sebab, dehidrasi juga bisa memicu terjadinya bau mulut.
Apabila tubuh terhidrasi dengan baik, air liur dalam mulut pun tak sampai mengering. Sebab, secara fungsi, air liur ini punya peran yang tak kalah penting, yaitu membunuh bakteri berlebih. Jika mulut sampai kering, maka bakteri berkembang biak tak terkendali, yang ujung-ujung memicu terjadinya bau mulut.
Kebiasaan makan yang kurang bagus, rentan membuat saluran pencernaan terganggu. Salah satunya adalah maag atau penyakit asam lambung paling umum lainnya, seperti GERD. Kedua penyakit tersebut dapat terjadi karena kebiasaan makan yang kurang baik, seperti pola makan kurang teratur hingga terlalu sering makan-makanan berasa super pedas.
Saat mengalaminya, muncul rasa sakit pada perut. Selain dengan menghentikan kebiasaan makan yang buruk tadi, periksakan juga ke dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat. Sebab, masalah pada saluran pencernaan yang terjadi berlarut-larut ternyata dapat memicu terjadinya bau mulut juga.
Ini karena saat mengalami masalah gangguan pencernaan, asam lambung yang keluar dari lambung naik kembali ke esofagus, bahkan sampai ke mulut. Penyebabnya karena lingkaran otot bawah esofagus sedang tak bisa bekerja dengan baik. Imbasnya, muncul bau mulut yang begitu mengganggu, khususnya bagi orang-orang di sekitar.
Daging merah dan susu termasuk dua sumber makanan dengan zat gizi yang lengkap, sehingga disarankan untuk rutin dikonsumsi. Namun, rutin bukan artinya lantas mengonsumsinya berlebihan. Baik daging maupun susu sama-sama mengandung protein yang tinggi.
Ketika mengonsumsinya, tubuh akan merilis zat amonia yang bertugas memecah protein dalam saluran pencernaan. Jika jumlah daging dan susu yang dikonsumsi lebih banyak, otomatis ada banyak protein yang harus diproses di dalam tubuh. Demi memproses hal tersebut, tubuh pun terpaksa memproduksi amonia lebih banyak. Akibatnya, amonia ini keluar dari mulut hingga akhirnya memicu terjadinya bau mulut.
Tak sampai di situ, serat daging yang dimakan dalam jumlah banyak juga bakal banyak pula yang tersangkut di sela-sela gigi. Bilamana kurang rajin membersihkan gigi, maka sisa-sisa daging tersebut akan membusuk, hingga mengeluarkan gas dari senyawa belerang yang turut menyebabkan terjadinya bau mulut.
Hal yang sama juga terjadi pada susu yang dikonsumsi dalam jumlah banyak. Bukan saja dapat menyebabkan perut kembung, tetapi asam amino dari susu ini dapat dibentuk pula menjadi senyawa belerang oleh bakteri di dalam mulut. Semakin banyak asam amino yang terkumpul, semakin banyak pula senyawa belerang yang diproduksi. Apalagi susu juga mengandung banyak protein. Jangan heran jika bau mulut pun susah dicegah, karena terlalu banyak minum susu.
Bagi beberapa orang minum kopi sudah bagian dari rutinitas sehari-hari, tetapi kebiasaan ini ternyata tak hanya membuat mata lebih terbuka dan tak mudah mengantuk, tetapi meninggalkan efek buruk seperti bau mulut, bilamana dikonsumsi berlebihan.
Ini karena kopi mengandung kafein yang mudah membuat mulut kering. Kembali ke masalah mulut kering sebelumnya, saat hal ini terjadi, maka bisa memicu bakteri yang dapat terus berkembang biak. Akibatnya, muncullah bau mulut. Oleh sebab itu, buat yang suka dan sering minum kopi, imbangi dengan meminum banyak air putih. Tujuannya untuk menghindarkan mulut agar tidak sampai kering dan memicu terjadinya bau mulut.
Sama halnya dengan kopi, makan tuna juga ternyata dapat memicu terjadinya bau mulut bilamana dikonsumsi berlebihan. Lebih-lebih tuna yang sudah disimpan dalam kaleng. Kenapa? Tuna dalam kaleng telah mengalami proses oksidasi, yang menyebabkan rasanya lebih asam. Rasa asam tersebut berasal dari senyawa asam bernama trimethylamine. Jika mengonsumsinya terlalu banyak, maka mudah sekali menyebabkan terjadinya bau mulut.
Tentunya tak dimakan langsung, tetapi bawang merah dan bawang putih ini kerap kali dijadikan bumbu dasar dalam beragam masakan, agar cita rasanya begitu nikmat dan lezat disantap. Namun, konsumsi bawang putih dan merah berlebihan juga pastinya meninggalkan efek samping. Salah satunya menyebabkan bau mulut tak sedap.
Di balik manfaatnya yang berlimpah bagi kesehatan, bawang merah dan putih ternyata mengandung senyawa belerang yang cukup tinggi. Sebagaimana penjelasan sebelumnya, senyawa belerang yang disumbangkan dari makanan dapat memicu bau tajam, bahkan kadang habis gosok gigi saja masih meninggalkan bau mulut. Supaya hal ini tak sampai terjadi, bijaklah dalam mengonsumsi bawang merah dan putih.
Boleh dibilang sampai hari ini, makanan pedas masih digemari banyak orang, terutama anak-anak muda. Namun, yang perlu digarisbawahi makanan ini dapat mengganggu saluran pencernaan dan bisa memicu penyakit asam lambung. Seperti dijelaskan sebelumnya, masalah kesehatan saluran cerna pun dapat menyebabkan bau mulut, kan?
Tak sampai di situ, makanan pedas biasanya juga dibuat dengan banyak rempah-rempah yang notabene banyak mengandung senyawa belerang. Sama seperti penjelasan sebelumnya, senyawa belerang berlebihan dari makanan yang terproduksi di tubuh dapat memicu bau mulut.
Lalu, bagaimana dengan fast food? Makanan ini sebagian besar diolah dengan cara digoreng. Nah, minyak yang dihasilkan dari makanan cepat saji diketahui dapat meningkatkan asam lambung. Apabila produksi asam lambung berlebihan, maka bisa sampai ke esofagus dan menyebabkan bau mulut.
Apabila sudah terlanjur terjadi atau sedang mengalaminya, jangan berkecil hati dulu. Di samping memeriksakannya ke dokter bilamana masalah bau mulut ini sudah berlarut-larut, juga bisa diimbangi dengan menerapkan beberapa tips sederhana. Berikut beberapa cara ampuh yang bisa dicoba untuk menghilangkan bau mulut yang dapat dicoba di rumah!
Walau gosok gigi rutin dilakukan setiap hari, tetapi kadang masih belum ampuh untuk menghilangkan bau mulut. Biar semakin efektif, jangan lupa kumur dengan cairan pencuci mulut sehabis menggosok gigi. Produk satu ini dapat membantu menghilangkan masalah bau mulut secara perlahan.
Lebih lanjut, produk cairan pencuci mulut atau mouthwash ini bahkan dapat berfungsi dengan cepat, sehingga efektif diaplikasikan sebelum bepergian. Selain itu, produknya juga tidak ribet untuk diaplikasikan. Saat diaplikasikan, cairan tersebut akan menyebar ke seluruh bagian mulut. Cukup berkumur selama 30 detik, napas pun akan segar seketika.
Minum air putih yang cukup setiap hari tak hanya menghindarkan tubuh dari dehidrasi, tetapi juga menjauhkan dari risiko mengalami mulut kering. Sebab, saat mulut kering, bau mulut lebih rentan terjadi. Dengan meminum air putih yang cukup, cairan tubuh dapat terpenuhi dengan baik, serta kelembapan mulut jadi lebih terjaga.
Tak hanya itu, dengan membiasakan diri meminum air putih, mulut juga jadi lebih bersih dari sisa-sisa makanan yang mungkin menyangkut di sela-sela gigi. Makanya, sesibuk apapun kegiatannya, usahakan untuk meminum air putih setidaknya delapan gelas per hari.
Selain meminum air putih yang cukup, jangan lupa mengonsumsi sayuran dan buah-buahan tertentu. Sebut saja jeruk dan lemon, kedua buah tersebut efektif menghilangkan bau mulut yang tak sedap, di samping punya rasa yang menyegarkan. Alasannya karena buah jeruk dan lemon dapat merangsang produksi air liur di mulut, sehingga dapat membantu menghilangkan bau mulut yang terjadi karena mulut kering.
Kalau dari sayuran, bisa mengonsumsi peterseli. Sayuran ini mengandung zat khusus yang dapat menetralisirkan bau tak sedap pada mulut. Bisa dicampur dengan sajian utama atau dijadikan jus sayur. Zat penetralisir dari peterseli ini dapat menghilangkan bau mulut dengan cepat.
Sementara jika sedang berada di luar dan tengah mengalami masalah bau mulut, maka bisa membawa permen rasa mint. Makanan satu ini sangat berguna dalam mengatasi masalah bau mulut di saat-saat genting. Ini karena daun mint mengandung xylitol yang dapat menghadirkan sensasi rasa segar dalam mulut. Menariknya, rasa segar tersebut bakal ikut keluar bersama napas. Di samping itu, ada sensasi dingin pula.
Walhasil, rasa minder yang sempat muncul karena masalah bau mulut, berubah menjadi rasa percaya diri usai mengunyah permen mint ini. Walau begitu, permen mint ini bersifat sementara saja, jadi pastikan untuk tetap menjaga kesehatan mulut dan gigi dengan baik. Dengan begitu, masalah bau mulut tak lagi menghinggapi.
Di samping rutin menggosok gigi dan menggunakan mouthwash, jangan lupa untuk periksa ke dokter gigi setiap enam bulan sekali. Langkah ini berguna untuk mencegah masalah gigi berlubang maupun pada mulut. Bilamana kesehatan gigi dapat dijaga dengan baik, niscaya masalah bau mulut yang menjadi momok sebagian besar orang dapat dihindari.
Advertisement
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Trik Wajah Glowing dengan Bahan yang Ada di Dapur