Foto: Pixabay.com
Dream - Pengguna platform percakapan yang sampai saat ini bingung mencari cara keluar dari Whatsapp Group (WAG) boleh bernapas lega. Perusahaan yang kini menjadi milik Mark Zuckerberg itu telah membuat pembaruan terkait privasi pengguna, termasuk fitur Whatsapp Group.
Pembaruan WhatsApp ini diumumkan diumumkan melalui akun Twitter resmi perusahaan pada, Selasa, 9 Agustus 2022 waktu setempat. Layanan perpesanan global milik Meta ini mengatakan pembaruan kali ini bakal memberikan kontrol privasi yag lebih banyak kepada penggunanya.
Tak lupa WhatsApp turut memperkenalkan sejumlah " fitur tambahan" untuk melindungi komunikasi penggunanya.
Melansir laman Tech Crunch, Rabu, 10 Agustus 2022, WhatsApp telah memperkenalkan opsi bagi pengguna untuk menggunakan aplikasi tanpa terlihat online. Fitur ini nantinya disebut sebagai " kontrol kehadiran online."
Fitur yang akan meluncur bulan ini memungkinkan pengguna WhatsApp mengatur siapa saja kontak yang dapat melihat status online mereka dan menyembunyikannya dari orang lain. Fitur ini akan dapat digunakan pada aplikasi WhatsApp di desktop maupun seluler.
Perusahaan juga tengah menguji pemblokiran tangkapan layar untuk pesan yang mengaktifkan mode " lihat sekali" , yakni pesan yang hilang setelah dibuka satu kali.
Saat ini fitur tersebut sedang dalam tahap pengujian, tetapi perusahaan berharap untuk segera dapat meluncurkannya kepada pengguna secara luas.
Salah satu fitur paling dinantikan adalah pembaruan WhatsApp yang memungkinkan pengguna dapat meninggalkan grup (Whatsapp Group) secara pribadi tanpa mengirimkan pemberitahuan dalam room chat di grup tersebut. Pembaruan terakhir ini akan segera diluncurkan bulan ini
Meski keluar dari WhatsApp Group, pengelola kelompok tetap akan mendapatkan notifikasi. Tentunya pembaruan ini akan membuat seseorang yang ingin keluar dari grup menjadi lebih aman dan tidak canggung.
Tak hanya versi mobile, pembaruan fitur ini juga akan diluncurkan dalam versi desktop.
Kepala Produk WhatsApp, Ami Vora menggambarkan pembaruan tersebut sebagai dorongan untuk “ lapisan perlindungan yang saling terkait”, yang bertujuan untuk meningkatkan statusnya sebagai layanan aplikasi perpesanan yang terenkripsi.
“ Kami akan terus membangun cara baru untuk melindungi pesan kalian dan menjaganya tetap pribadi dan aman layaknya percakapan tatap muka,” kata CEO Meta, Mark Zuckerberg tentang fitur baru tersebut.
Advertisement
Momen Prabowo Saksikan Penyerahan Uang Pengganti Kerugian Negara Rp13,25 Triliun dari Korupsi CPO
Mantan Ketum PSSI Usulkan STY Kembali Latih Timnas, Ini Alasannya
Wanita Ini 400 Kali Operasi Plastik Selama 15 Tahun
Potret Keren Yuki Kato Taklukan Chicago Marathon 42,2 Kilometer
16 Peneliti dari ITB Masuk Daftar World Top 2% Scientists 2025
Harapan Baru bagi Pasien Kanker Payudara Lewat Terapi Inovatif dari AstraZeneca
Sentuhan Gotik Modern yang Penuh Karakter di Koleksi Terbaru dari Dr. Martens x Wednesday
Panas Ekstrem, Warga Cianjur Sampai Tuang 2 Karung Es Batu ke Toren
ParagonCorp Sukses Gelar 1’M Star 2025, Ajang Kompetisi para Frontliners
Momen Prabowo Saksikan Penyerahan Uang Pengganti Kerugian Negara Rp13,25 Triliun dari Korupsi CPO
Bahas Asam Urat dan Pola Hidup Sehat, Obrolan Raditya Dika dan dr. Adrian Jadi Sorotan