Dream - Busana muslimah khususnya kaftan memang sudah dikenal lama masyarakat Indonesia, namun kini busana asal Persia tersebut semakin diminati.
Terlebih saat hari raya Lebaran, pakaian dengan model lebar menyerupai tunik berlengan lebar seperti kimono ini menjadi andalan para wanita. Dilansir dari Tourismnews, Kamis 2 Oktober 2014 sebenarnya busana ini sudah ada sejak abad ke-6 sebelum masehi.
Baju Kaftan awalnya dikenal sebagai busana tradisional orang-orang yang bermukim di daerah Asia Tengah, kemudian menyebar hingga Afrika dan bahkan Rusia.
Saat itu tidak hanya wanita, pria pun menyukai dan mengenakannya. Kaftan biasanya terbuat dari sutra ataupun katun, dengan ciri khasnya berupa lengan yang panjang dan lebar hingga mencapai tumit, dan dikencangkan dengan ikat pinggang khas yang disebut " sash" .
Kaftan semakin dikenal di Masa Kesultanan Turki Utsmani sejak abad ke-13. Para sultan di masa itu menjadikan kaftan sebagai pakaian kebesarannya. Seringkali kaftan berjubah dijadikan buah tangan untuk para tamu penting dan jenderal yang memenangkan peperangan.
Para penerima hadiah biasanya disesuaikan dengan warna-warna dan motif Kaftan tertentu sesuai derajatnya. Pada abad ke-17 barulah Kaftan dibuat dari kain-kain yang indah dan mahal serta memiliki motif yang berbeda dari sebelumnya.
Tidak hanya kawasan Asia, kaftan juga dikenal di Maroko dengan nama " Takshita" . Di negara ini kaftan hanya dipakai oleh perempuan. Di wilayah Afrika Barat, Kaftan dikenal dengan istilah " Boubou" yang bentuknya berupa jubah yang dapat dikenakan baik oleh perempuan maupun laki-laki.
Sementara di Rusia kaftan dikenal sebagai tipe baju luaran yang biasa dipakai oleh pedagang dan petani. Kini, Kaftan bisa digunakan oleh berbagai kalangan, namun lebih identik dengan kaum wanita.
Para desainer pun membuat kaftan semakin terlihat mewah dengan bordiran indah di bagian pergelangan tangan atapun leher, sering digunakan di saat-saat resmi, seperti pesta ataupun mempercantik penampilan pada suasana hari raya besar.
Menurut pemilik label busana muslimah Temiko, Temi Sumarlin kaftan dapat menjadi pilihan yang pas untuk wanita bertubuh gemuk. " Sebenarnya kaftan itu menyamarkan tubuh, untuk yang gemuk bisa pakai kaftan. Cutting-nya membuat tubuh terlihat lebih kurus," kata Temi saat dihubungi Dream.co.id.
Temi berharap desainer Indonesia semakin kreatif dan inovatif untuk kaftan. " Semoga semakin banyak koleksi kaftan yang didesain para perancang busana muslimah Indonesia. Karakter setiap desainer itu kan beda mungkin nantinya karakter kaftan juga jadi beragam," harap wanita yang sedang berbadan dua ini.
Desainer kenamaan Indonesia, Barli Asmara menyarankan ketika mengenakan kaftan sebaiknya jangan melupakan manset atau pakaian dalam tebal.
" Karena rata-rata kaftan itu dibuatnya dari bahan sifon atau yang agak transparan jangan lupa pakai manset panjang. Sehingga bagian tangannya tidak terlihat tetap syar'i, jangan juga yang terlalu ketat sama saja bohong. Pilih yang potongannya longgar," ungkap Barli.
Advertisement
Begini Beratnya Latihan untuk Jadi Pemadam Kebakaran
Wanita Ini Dipenjara Gegara Pakai Sidik Jari Orang Meninggal Buat Perjanjian Utang
4 Glamping Super Cozy di Puncak Bogor, Instagramable Banget!
Menkeu Lapor Capaian Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Tingkat Pengangguran Turun
Cerita Darsono Setia Rawat Istrinya yang Tak Bisa Kena Cahaya Selama 32 Tahun
4 Glamping Super Cozy di Puncak Bogor, Instagramable Banget!
6 Alasan Anak Perlu Melakukan Tes Minat Sejak Usia Sekolah Dasar, Bukan Saat SMA!
Ketika Elegansi dan Keintiman Gaya Bertemu di Panggung The Locker Room oleh LACOSTE
Panas Ekstrem, Warga Cianjur Sampai Tuang 2 Karung Es Batu ke Toren
Sentuhan Gotik Modern yang Penuh Karakter di Koleksi Terbaru dari Dr. Martens x Wednesday
Harapan Baru bagi Pasien Kanker Payudara Lewat Terapi Inovatif dari AstraZeneca