Yuk! Kenali, Sebab, dan Faktor Risiko Penyakit Gonore

Reporter : Dwi Ratih
Jumat, 5 Februari 2021 18:13
Yuk! Kenali, Sebab, dan Faktor Risiko Penyakit Gonore
Penularan ini tejadi saat berhubungan seks.

Dream – Gonore atau yang biasa disebut kencing nanah adalah infeksi menular yang dapat berpindah melalui kontak seksual. Penyakit ini disebabkan bakteri Neisseria gonorrhoeae.

Penularan bakterinya terjadi lewat kontak seksual yang tidak aman, seperti seks anal, vaginal, dan oral.

Penyakit ini dapat menimbulkan gejala yang menyiksa, seperti perih saat buang air kecil, keluar nanah dari penis, hingga pendarahan dari vagina setelah berhubungan seksual.

Yuk kenali penyakit ini lebih lanjut!

Penyebab gonore

Gonore disebabkan bakteri Neisseria Gonorrhoeae, bakteri ini dapat berpindah dari penderitanya ke orang lain melalui kontak seksual yang tidak aman.

Bakteri ini menargetkan area yang hangat dan lembab pada bagian tubuh manusia, seperti vagina, anus, mata, tenggorokan, hingga uretra.

Selain itu, bakteri ini juga menargetkan pada saluran reproduksi wanita, seperti tuba falopi, serviks, dan rahim. Gejala saat terinfeksi bakteri ini dapat sangat menyiksa pasien, baik perempuan maupun laki-laki.

1 dari 4 halaman

Faktor yang menyebabkan risiko gonore

Bakteri Neisseria gonorrhoeae tidak dapat bertahan di luar tubuh manusia, sehingga tidak akan menular di luar berhubungan tubuh.

Seperti duduk di toilet yang sama, memakai seprai ranjang yang sama atau memakai pakaian yang sama.

Untuk mengantisipasi penyakit gonore, waspada dengan beberapa faktor berikut ini.

1. Aktif secara seksual

Seseorang yang aktif melakukan hubungan seksual memiliki risiko tertular penyakit gonore lebih tinggi, biasa terjadi pada kelompok wanita di bawah usia 25 tahun dan kelompok lelaki yang berhubungan seks dengan sesama jenis.

Ilustrasi

2. Melakukan seks yang tidak aman

Penularan bakteri ini terjadi bukan hanya saat pria ejakulasi di dalam vagina atau anus tetapi juga saat kontak tanpa ejakulasi pada bagian tubuh penderita gonore. Bila saat penetrasi, kondom yang dikenakan robek, maka penularan akan berisiko terjadi.

2 dari 4 halaman

3. Berganti pasangan

Memiliki banyak partner seksual meningkatkan risiko seseorang terkena gonore, bahkan di saat kamu sudah setia dengan satu pasangan namun pasanganmu memiliki partner lain, maka tetap akan berisiko tertular gonore.

4. Memiliki daya tahan tubuh rendah

Seseorang dengan HIV akan lebih mudah terkena penyakit gonore dan menularkannya ke orang lain, termasuk pada orang yang memiliki daya tahan tubuh rendah.

Ilustrasi

Cara mencegah penularan bakteri gonorrhoeae

Gonore merupakan infeksi menular yang dapat dicegah dan diturunkan risikonya, caranya dengan, sebagai berikut:

- Setia pada satu pasangan dan pastikan pasangan kamu tidak menderita infeksi menular seksual apapun.

- Selalu menggunakan kondom bila tidak mengetahui kesehatan pasangan.

- Jeli dalam melihat keadaan pasangan, bila pasangan menunjukan gejala gonore, seperti ruam di area genital, lebih baik tidak melakukan hubungan seksual.

- Rutin cek kesehatan dan pemeriksaan infeksi menular seksual, terutama pada orang yang aktif secara seksual, sering berganti pasangan ataupun saat memiliki pasangan.

(Laporan: Josephine Widya, Sumber: Sehatq)

3 dari 4 halaman

Hubungan Suami-Istri di Atas Jam 9 Malam Tak Disarankan?

Dream - Berhubungan intim termasuk salah satu kebutuhan biologis bagi manusia yang telah menikah. Aktivitas ini tentu saja menyehatkan. Hal ini tak lepas dari efek penghilang stres, mendekatkan emosi pasangan serta membakar kalori.

Sebagian besar pasangan, memilih waktu malam untuk berhubungan. Terutama menjelang tidur. Sayangnya menurut studi yang ditulis di Frontiers in Psychology, bercinta di atas pukul 21.000, kurang tepat.

" Berhubungan intim menjelang waktu tidur malam tidak buruk, hanya saja kebanyakan orang sudah mengalami kelelahan," kata Michael Breus, PhD., penulis buku The Power of When, dikutip dari Reader Digest.

Ketika tubuh sudah lelah dan ingin tidur, ada kemungkinan pasangan tidak punya energi lagi untuk berhubungan intim. Namun, semua itu tergantung pada mental dan fisik masing-masing pasangan. Ada kalanya hubungan intim di waktu malam malah membuat pasangan tidak bisa tidur.

4 dari 4 halaman

Sebaliknya, ada juga pasangan sengaja berhubungan intim di waktu malam karena dianggap sebagai cara untuk relaksasi dan peredam ketegangan.

" Bagi mayoritas orang, hubungan intim pada malam hari adalah sebuah relaksasi dan cara meredam ketegangan. Dengan begitu mereka akan mengantuk dan mudah tidur," jelas Lisa Thomas, terapis seks dan keluarga.