Foto: Instagram @bobbyabley
Dream - Fashion pria identik dengan warna gelap dan model yang maskulin. Tapi, apa jadinya kalau Pokemon dijadikan sebagai inspirasi?
Serial video game garapan Nintendo itu semakin marak belakangan ini. Tak hanya game, Pokemon juga diadaptasi ke dalam film Hollywood pada Mei mendatang.
Popularitasnya juga melesat ke ranah fashion. Melansir dari Metro, Pokemon belum lama ini menjadi sorotan di perhelatan busana London Fashion Week Men’s Show.
Foto: Instagram @bobbyabley
Desainer asal Inggris, Bobby Abley membawa koleksi busana bertema Pokemon pada pertunjukan Men’s Autumn/Winter 2019.
Busananya berhiaskan aneka motif Pokemon favorit anak-anak, seperti Squirtle, Charmander dan Mewtwo. Ada juga motif Pokeball dan ransel ala Pokemon Trainer.
Foto: Instagram @bobbyabley
Bukan cuma model manusia yang berjalan di atas runway. Pikachu juga hadir meramaikan pertunjukan.
View this post on Instagram
Pokemon listrik itu berjalan dan menari dengan memakai kostum yang besar. Aksinya sontak membuat penonton gemas.
Ini bukan pertamakalinya Bobby memakai karakter kartun anak-anak sebagai inspirasi. Sebelumnya, ia jua pernah merancang busana bertema Teletubbies, Power Rangers dan karakter Disney.
Dream - Untuk pertama kalinya, Time International menggandeng brand fashionasal Italia, Diesel dalam perhelatan Men's Fashion Week 2018 di Jakarta.
Di ajang yang digelar di The Warehouse Plaza Indonesia ini, Diesel memamerkan 'Tekno Stranger'. Koleksi pakaian ready-to-wear Fall/Winter 2018.
Wakil Presiden Time International, Shannon Hartono, mengaku sangat senang dengan partisipasi Diesel di MFW 2018. Ini merupakan debut perdana Diesel di ajang tahunan tersebut.
" Dan sangat antusias untuk berani berbagi dari dunia Diesel. Kami sangat berharap para hadirin menikmati, menemukan unsur-unsur yang menarik dari warna-warna yang dipadukan dalam potongan Diesel musim ini," kata Shannon.
(Foto: Nurwahyunan/KLY)
Koleksi Fall/Winter 2018 Diesel mencakup pakaian pria ready-to-wear serta aksesoris, mulai dari tas hingga sepatu.
Koleksi ini menggambarkan semangat muda dan jiwa pemberontak lewat grafis yang berani dan mencolo, terinspirasi musik elektronik.
Lewat koleksi ini, Diesel hendak mewujudkan upaya keras dalam merekonstuksi citra. Inspirasi diambil dari perpaduan unsur olahraga, denim, warna, grafik, pemeriksaan dan perlakukan.
Terciptalah campuran avant-garde yang diterjemahkan melalui tiga suku Muffin Heads, Voltag3 dan Kultur. Diperkaya berbagai kepribadian yang sikapnya dapat seimbang, bebas dan meyakinkan.
(Foto: Nurwahyunan/KLY)
London dipilih sebagai titik referensi, memperlihatkan perpaduan gaya mulai dari seragam Sekolah ke unsur gothics dan post-punk. Siluet besar melukiskan benda-benda arsip estetika yang memukau, dipadukan dengan unsur budaya bersejarah dan pop.
Meski berbeda, tetap bercampur dengan baik ke dalam koleksi sehingga membuatnya terlihat lebih menarik.
Muffin Heads alias Inggris Ravers, mengenakan seragam sekolah dengan garis-garis grafis dalam kombinasi warna yang tak terduga. Termasuk dalam botol palet hijau, orange utilitas, merah anggur dan abu-abu gelap.
Voltag3 mewujudkan getaran Victorian-meet-sport dengan potongan-potongan yang dapat diubah. Tidak hanya dapat disesuaikan dengan tubuh, tetapi juga meminjamkan sentuhan lucu seperti bunglon.
(Foto: Nurwahyunan/KLY)
Terakhir Kultur, hibrida gothic cyber yang membawa kita kembali ke lemari klasik, dengan mantel wol elegan dengan tepi kasar dan blazer dengan hoodies built-in memberikan sentuhan baru.
Sekedar informasi, musim ini Diesel menjahit di luar ciri khasnya. Rincian olahraga diterapkan untuk produk yang lebih klasik, sementara pemakaian unsur bulu palsu dihilangkan.
Sehingga memberikan sentuhan yang menyenangkan. Sementara pemakaian volume dapat dilihat pada pakaian luar atau menggunakan denim untuk pergantian experiental.
(ism, Laporan: Erisa Riyana)
Dream - Brand fashion pria asal London, Inggris, Mark & Spencer, meluncurkan koleksi terbaru untuk musim gugur. Sebanyak 18 looks dipamerkan dalam ajang Men's Fashion Week 2018 di Wherehouse Plaza Indonesia.
Bertema 'The Foundation Edit', koleksi terbaru ini tampil penuh dengan kesederhanaan dalam berpenampilan. Dengan staples trendi dan bernilai tinggi, 18 looks baru ini menggunakan bahan berkualitas yang menjadikan koleksi ini pilihan berbusana yang tepat.
The Foundation Edit akan tersedia di Marks & Spencer sepanjang tahun. Koleksi ini begitu digandrungi oleh model sekaligus influencer, Oliver Cheshire, terutama untuk item jumper chunky, checked shirts, atasan sporty, kaus rugby, dan topi bisbol.
Mark & Spencer Mens Wear merefleksikan perubahan pada pakaian pria pada umumnya. Ini termasuk menjahit dengan jumper super lembut yang santai di nada Autumnal, suiting bertekstur, dan kuncinya ada di jaket parka.
Tailoring tertata cukup santai dengan leher roll chunky dan kemeja denim kasual. Tentunya bisa dipakai selain ke kantor.
Sebuah blazer dan tuksedo tebal yang baru dikembangkan dengan pola beludru dan cetak yang mewah, cocok dengan ikatan dan dasi kupu-kupu untuk melengkapi tampilan.
Tidak hanya itu, gaya sepatu kunci untuk musim ini termasuk sepatu kulit Chelsea, sepatu brokat dan sepatu olah raga putih sederhana.
Untuk melengkapi tampilan, sorotan aksesori termasuk syal di cetakan dogstooth dan warna blok, baker boys dan topi datar di cetakan herringbone dan ransel.
(Laporan: Erisa Riyana)