Astaga, 100 Gadis Muda Rela Foto Vulgar untuk Jaminan Utang

Reporter : Maulana Kautsar
Jumat, 9 Desember 2016 10:29
Astaga, 100 Gadis Muda Rela Foto Vulgar untuk Jaminan Utang
Foto-foto telanjang milik lebih dari 100 gadis beredar luas di internet.

Dream - Maraknya perbankan ilegal di China melahirkan praktik jaminan kredit yang unik. China YouthDaily mengungkapkan mereka telah menemukan gambar dan video telanjang dari 167 gadis, bersama dengan rincian kontak dan alamat keluarga yang dikirim ke rentenir pemberi jaminan utang.

Rentenir telah menjadi jaringan kejahatan di tengah meningkatnya daya beli masyarakat China. Sayangnya, banyak wanita muda yang terbelit utang dengan bunga tinggi dan jaminan yang tak masuk akal agar bisa mengikuti gaya hidup komsumtif tersebut.

Umumnya, para gadis yang terjerat tipu daya rentenir tersebut sebagian besar berusia antara 19 dan 23 tahun.

Untuk menghindari pengawasan, banyak dari rentenir itu yang menawarkan 'pinjaman telanjang' yang dipasarkan melalui media sosial. Salah satunya melalui media sosial QQ yang tampaknya menjadi platform pilihan untuk iklan pinjaman telanjang tersebut.

Para rentenir ini biasanya membuat sebuah grup yang beranggotakan lebih dari dua ribu peserta. Grup-grup ini biasanya menggunakan nama-nama yang tidak menyolok untuk menghindari pihak berwenang.

 

1 dari 2 halaman

Aksi Pemerasan

Aksi Pemerasan © Dream

Salah satu reporter dari China YouthDaily menulis pesan di salah satu grup tersebut. Tak lama kemudian, datang balasan dari tiga rentenir yang menawarkan pinjaman telanjang.

Seorang rentenir bernama Liu Hui mengatakan pinjaman itu hanya terbuka bagi mahasiswi dengan tingkat bunga yang tak bisa ditawar sebesar 25% per bulan.

Hui juga mengharuskan reporter China DailyYouth untuk mengirim tiga foto telanjang dengan memperlihatkan kartu identitasnya, dan satu video di kamar mandi berdurasi tiga menit.

" Selain membutuhkan pinjaman untuk rumah, sebagian besar dari mereka hanya ingin membeli kosmetik atau produk elektronik," kata Hui.

Pada bulan Juni, korban dengan nama samaran Li Li, melaporkan cara kotor ini ke polisi. Menurut wanita itu, sekelompok rentenir meminjamkan uang 500 yuan, setara Rp966 ribu, dengan bunga sebesar 30% setiap minggunya. Karena dia tidak bisa membayar, pinjaman dengan cepat meningkat menjadi 10.000 yuan, setara Rp19 juta.

2 dari 2 halaman

Ancaman Jadi Pelacur

Ancaman Jadi Pelacur © Dream

" Di sinilah para rentenir itu mulai memeras saya. Mereka akan mengurangi utang saya jika saya mengirim mereka foto telanjang dengan kartu identitas. Pada saat saya menghubungi polisi, pinjaman saya meningkat dengan cepat menjadi 55 ribu yuan, setara Rp106 juta," kata Li Li kesal.

Lalu apa yang terjadi jika tidak bisa melunasi utang yang semakin menumpuk itu? Kepada Beijing YouthDaily, Li Li mengatakan para korban pemerasan ini harus membayarnya dengan menjadi pekerja seks komersial.

Bisnis foto telanjang mahasiswi China ini juga laku keras. Untuk paket standar, para rentenir ini memasang tarif 80 yuan, setara Rp154 ribu. Jika ingin mendapatkan pembaruan foto telanjang gratis setiap tahun, pelanggan bisa menaikkan status menjadi anggota VIP dengan tarif 130 yuan, setara Rp251 ribu.

Dengan setengah miliar penduduk China tidak punya akses ke kartu kredit atau pinjaman keuangan untuk pelajar, luasnya praktik kotor ini masih belum diketahui jumlah pastinya.(Sah)

Beri Komentar