Ada Penyusup di Rombongan Calon Jemaah Haji Gowa

Reporter : Ahmad Baiquni
Kamis, 9 Agustus 2018 13:03
Ada Penyusup di Rombongan Calon Jemaah Haji Gowa
Dua wanita berdalih hanya mengantarkan neneknya masuk ke bus.

Dream - Polres Gowa, Sulawesi Selatan, mengamankan dua orang wanita yang mencurigakan, SB, 43 tahun dan HN, 42 tahun. Keduanya menyusup dalam rombongan jemaah haji kloter 28 asal Gowa pada Rabu kemarin.

Kepala Subbagian Humas Polres Gowa, AKP M Tambunan, mengatakan SB dan HN berada di antara calon jemaah haji yang mendapat arahan di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gowa. Mereka menggunakan identitas lengkap calon jemaah haji terutama seragam.

" Dia berada di tengah-tengah rombongan jemaah haji kloter 28 dengan menggunakan gantungan id card tapi identitasnya tak jelas," ujar Tambunan, dikutip dari Liputan6.com, Kamis 9 Agustus 2018.

Identitas aneh

Saat rombongan akan naik bus untuk menuju Asrama Haji di Sudiang Raya, Kecamatan Biringkanaya, Makassar, petugas mendapati adanya keanehan pada dua wanita itu. Keduanya menunjukkan perilaku yang mencurigakan.

" Gerak-geriknya memang sangat mencurigakan, sehingga anggota mencoba melihat id card peserta jemaah haji yang digantungkan di lehernya tapi tidak tertera identitas yang jelas," kata Tambunan.

Seketika, polisi mengamankan dua wanita itu. Keduanya kemudian diperiksa di Mapolres Gowa.

1 dari 1 halaman

Berdalih Antarkan Nenek

Berdalih Antarkan Nenek © Dream

Ketika diperiksa, kedua wanita itu berusaha mengelak. Mereka beralasan mendampingi neneknya, Daeng Renang, yang sedang sakit.

Daeng Renang memang tercatat sebagai salah satu anggota rombongan kloter 28 Kabupaten Gowa. SB dan HN juga berkilah ditugaskan pemilik salah satu Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH), Haji Tutu, untuk mengantarkan nenek mereka.

penyusup haji

" Keduanya mengaku hanya mengantar neneknya, Daeng Renang yang memang adalah salah satu anggota jemaah haji kloter 28 naik ke bus dan setelah itu keduanya pulang," ucap Tambunan.

Meski begitu, polisi tetap menindaklanjuti kasus tersebut. Tambunan mengatakan pihaknya akan melacak dari mana keduanya mendapatkan id card tersebut.

" Kita juga akan panggil pihak Kemenag Kabupaten Gowa untuk mengetahui apakah id card jemaah haji yang digunakan keduanya merupakan id card resmi atau tidak," kata Tambunan.

(ism, Sumber: Liputan6.com/Eka Hakim)

Beri Komentar