Benarkah Lailatul Qadar Turun pada 27 Ramadan?

Reporter : Ahmad Baiquni
Rabu, 21 Juni 2017 03:02
Benarkah Lailatul Qadar Turun pada 27 Ramadan?
Dalam sebuah hadis, Ibnu Abbas mengatakan lailatul qadar turun pada malam hari 27 Ramadan.

Dream - Turunnya lailatul qadar ternyata menjadi bahan pembahasan yang hangat di kalangan ulama. Sebagian ulama kontemporer sampai berdebat tentang kapan sebenarnya malam istimewa di bulan Ramadan itu akan turun.

Salah satu ulama terpopuler Mesir, almarhum Mohammed Metwali Alsharawi, pernah mengungkapkan sempat terjadi perdebatan antara dia dengan beberapa ulama Mesir dan Arab Saudi tentang kapan pastinya lailatul qadar turun. Saat itu, Alsharawi merupakan profesor hukum Islam di Arab Saudi.

Alsharawi mengatakan diskusi dimulai oleh pemaparan ulama Saudi Syeikh Ibrahim Attiyah. Sang syeikh mengatakan dia telah membaca Tafsir Al Qurtubi, kitab tafsir Alquran komprehensif, tentang waktu turunnya lailatul qadar. Dia membandingkan dengan beberapa hadis, dan menemukan adanya signifikansi pada nomor tujuh.

Dalam hadis itu, Umar bin Khattab bertanya kepada Ibnu Abbas tentang waktu lailatul qadar. Ibnu Abbas mengatakan padanya, " Saya kira ini (lailatul qadar) jatuh pada malam 27 Ramadan karena Allah SWT menciptakan tujuh langit dan manusia dalam tujuh tahap, dan mengungkapkan kebutuhan hidup dalam tujuh golongan."

Alsharawi mengatakan Ibnu Abbas meyakini lailatul qadar turun pada 27 Ramadan berdasarkan keyakinannya pada signifikansi angka tujuh. Tetapi, Alsharawi mengingatkan, Rasulullah pernah bersabda, " carilah pada 10 hari terakhir (Ramadan)."

Alsharawi pun mengatakan diskusi tersebut pun berujung kesepakatan angka tujuh bukan berarti lailatul qadar akan jatuh pada 27. Ini karena ada angka 20 lainnya.

Diskusi antara mereka pun berlanjut pada kesimpulan yang disampaikan ulama Mesir lainnya, Syeikh Al Musri Mohammad Abu Arif. Syeikh Al Musri menyarankan sebaiknya ulama mendirikan sholat di Masjid Nabawi agar lebih bisa merasakan turunnya lailatul qadar.

Di luar forum, Alsharawi mengaku didatangi seorang syeikh Arab Saudi, Ishaq Aziz. Sang syeikh kembali bertanya kepada Alsharawi tentang kesimpulan Syeikh Al Musri yang menyarankan sholat di Masjid Nabawi.

Mereka pun akhirnya berkesimpulan dengan mendasarkan pada hadis Nabi yang memerintahkan untuk mencari lailatul qadar pada 10 hari terakhir, bukan pada 20 hari sebelumnya. Sehingga, sebagian ulama kemudian berpendapat lailatul qadar turun pada 27 Ramadan.

(Sah/Sumber: alarabiya)

Beri Komentar