Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Dream - 'Hujan' terbatas di satu rumah di Tebet, Jakarta Selatan mengundang banyak pertanyaan. Banyak yang menyangsikan hujan bisa turun di satu di lokasi yang sangat kecil.
Sebenarnya bagaimana fenomena hujan lokal itu terjadi? Mungkinkah bisa di satu titik saja seperti rumah di Tebet tersebut?
Kepala Sub-Bidang Informasi Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Hary Tirto Djatmiko menjelaskan fenomena 'hujan eksklusif' di Tebet itu tergolong hujan lokal. Tetapi, dia menjelaskan fenomena hujan lokal dapat terjadi jika beberapa parameter cuaca terpenuhi.
" Penguapan, suhu, kelembapan, arah kecepatan angin, dan awannya,” kata Hary, dalam pesan singkat kepada Dream, Selasa, 29 Agustus 2017.
Fenomena tersebut, kata dia, bisa terjadi pada masa transisi atau pancaroba maupun musim kemarau. Biasanya, terjadi antara siang dan menjelang malam.
" Dengan durasi singkat (tidak lama)," ucap dia.
Tetapi, fenomena hujan lokal itu sepertinya tak dapat terjadi di wilayah Jabodetabek. Sebab, dalam beberapa hari belakangan ini angin bertiup kencang di atas rata-rata.
Kondisi ini, kata Hary, membuat potensi pembentukan dan pertumbuhan awan hujan sangat kecil. " Ada syarat parameter cuaca tidak terpenuhi yaitu angin kencang dan kelembaban yang relatif cukup lembab. Sehingga kemungkinan kecil sekali dan sulit terjadi kalau kejadian sifatnya alami," ucap dia.
© Dream
Dream - Warga Tebet, Jakarta Selatan mendapati peristiwa yang unik . Rumah yang dihuni Muzakir basah oleh 'hujan'. Disebut-sebut, rintik hujan hanya membasahi rumah itu. Di kanan dan kiri rumah tersebut kering kerontang.
Peristiwa menghebohkan itu pertama kali diunggah oleh akun Twitter Febrina Stevani, @febicil. Dalam video yang diunggah, dia bercerita mengenai kondisi satu-satunya rumah di Tebet, Jakarta Selatan yang diguyur hujan.
Penyiar radio itu mengatakan sekeliling rumah tersebut tidak terjadi guyuran air.
" Jadi di Tebet, ada satu rumah hujan. Eh, hujan satu rumah doang. Sananya kering, sininya kering," kata Febri.
Terkait peristiwa aneh hujan eksklusif itu, staf Humas Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwi Rini Endra Sari, menilai peristiwa itu tidak mungkin terjadi dan tidak logis.

" Sulit dibuktikan dalam meteorologi. Secara teknis sulit terjadi dan dibuktikan," kata Rini, saat kepada Dream.co.id, Selasa, 29 Agustus 2017.
© Dream
Rini menjelaskan 'hujan' yang turun tidak mungkin berada di skala area yang spesifik. Bahkan, kata dia, untuk hujan lokal yang biasa terjadi cakupan areanya se-kecamatan atau se-kelurahan.
" Dan durasinya tidak selama apa yang terjadi di Tebet itu. Kalau di Tebet, itu kan infonya dari jam 20.00 sampai jam 24.00," ucap dia.
Faktor lain yang tidak memungkinkan turunnya 'hujan eksklusif' tersebut yaitu cuaca kemarau yang sedang melanda Jabodetabek. Dalam cuaca kemarau, kata dia, kerap muncul angin.
" Ini (angin) bisa mengganggu pergerakan awan yang berpotensi hujan," kata dia.(Sah)
Advertisement
Upgrade Gaya Hidup Digitalmu dengan eSIM XL PRIORITAS, Pilihan Premium Masa Kini

Ibadah Lancar, Komunikasi Aman: Tips Itinerary Umroh & Internet Hemat


Bencana di Sumatera Sebabkan Krisis Air Bersih bagi Warga Terdampak

Dompet Dhuafa Kirim 60 Ton Bantuan Kemanusiaan untuk Penyintas Bencana di Sumatera


Bencana di Sumatera Sebabkan Krisis Air Bersih bagi Warga Terdampak


Ibadah Lancar, Komunikasi Aman: Tips Itinerary Umroh & Internet Hemat

Upgrade Gaya Hidup Digitalmu dengan eSIM XL PRIORITAS, Pilihan Premium Masa Kini

Upgrade Gaya Hidup Digitalmu dengan eSIM XL PRIORITAS, Pilihan Premium Masa Kini

Ibadah Lancar, Komunikasi Aman: Tips Itinerary Umroh & Internet Hemat
