Geger Perampok Rumah Mewah yang Tak Punya Penglihatan

Reporter : Puri Yuanita
Rabu, 4 Januari 2017 11:02
Geger Perampok Rumah Mewah yang Tak Punya Penglihatan
Dalam aksi terbarunya, pencuri buta itu mengambil satu unit....

Dream - Polisi China menangkap seorang pencuri yang sering beraksi di wilayah Provinsi Zhejiang. Tersangka berusia 48 tahun bernama Hu itu ditangkap di rumahnya di Jiaxing pada 23 Desember lalu.

Identitas Hu diketahui setelah polisi melihat rekaman kamera CCTV saat dia mencuri di sebuah apartemen.

Dalam aksi terbarunya itu, Hu mengambil satu unit laptop yang kemudian dia jual murah, seharga US$ 144 atau hampir Rp2 juta.

Namun yang membuat polisi heran adalah Hu ini punya penglihatan yang sangat buruk.

 

1 dari 3 halaman

Caranya Mencuri di Tengah Kondisi Buta

Caranya Mencuri di Tengah Kondisi Buta © Dream

Jika diukur menggunakan skala low vision yang dikeluarkan Badan Kesehatan Dunia PBB, WHO, Hu mengalami cacat penglihatan amat berat. Dengan kata lain, Hu hampir mengalami kebutaan total.

Bagaimana tidak? Skala low vision Hu berada pada angka 20/1000. Padahal, WHO mengategorikan penglihatan mengalami kebutaan jika skala low vision berada pada angka 20/400 atau lebih.

Saat ditanya bagaimana dia bisa mengetahui lubang pintu saat mencuri di rumah korbannya, dengan santai Hu menjawab, " Aku hanya perlu meraba-raba lubangnya sampai ketemu, baru aku gunakan kunci palsu untuk membukanya."

(Sumber: globaltimes.cn)

2 dari 3 halaman

Salah Satu Perampok Pulomas Minta Ditembak Mati

Salah Satu Perampok Pulomas Minta Ditembak Mati © Dream

Dream - Erwin Situmorang, salah satu pelaku perampokan dan pembunuhan sadis di Jalan Pulomas Utara Nomor 7A, Pulogadung, Jakarta Timur, mengaku ingin ditembak mati. Keinginan itu muncul setelah ia tahu ada korban yang meninggal dunia.

" Kemarin tersangka Erwin Situmorang sampai menyatakan melihat korban meninggal dia bilang, pak lebih baik saya ditembak saja sampai meninggal," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin, 2 Januari 2017.

Ia menjelaskan, permintaan tersebut lantaran dalam melakukan aksi perampokan, Erwin mengaku tidak pernah melukai korbannya. " Dia tidak menyangka ada korban meninggal. Karena selama dia melakukan aksinya malang melintang di perampokan dia belum pernah melukai korban hingga ada yang meninggal," kata Argo.

Dari kebiasaan, kelompok Ramlan Butarbutar setiap melakukan aksinya memang tidak pernah merusak pintu rumah korban. Mereka hanya akan masuk ketika melihat pintu rumah terbuka.

Setelah berhasil masuk, pelaku kemudian mengancam korbannya dengan menggunakan senjata api atau senjata tajam. Kemudian mengikat korbannya menggunakan tali atau lakban.

" Selama dia merampok ke mana-mana mulai dari Solo, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jakarta dia tidak pernah merusak pintu," ujar Argo.

Berkaitan dengan alasan pelaku menyekap sebelas korban di dalam kamar mandi berukuran 1,5 x 1,5 meter, karena tempat tersebut merupakan ruangan yang terdekat unntuk menyekap pada saat itu.

" Dari hasil interogasi kemarin kebetulan yang terjadi di Pulomas, ruangan yang terdekat adalah kamar mandi," kata Argo.

3 dari 3 halaman

Kebiasaan Merampok

Kebiasaan Merampok © Dream

Setelah berhasil masuk, pelaku kemudian mengancam korbannya dengan menggunakan senjata api atau senjata tajam. Kemudian mengikat korbannya menggunakan tali atau lakban.

" Selama dia merampok ke mana-mana mulai dari Solo, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jakarta dia tidak pernah merusak pintu," ujar Argo.

Berkaitan dengan alasan pelaku menyekap sebelas korban di dalam kamar mandi berukuran 1,5 x 1,5 meter, karena tempat tersebut merupakan ruangan yang terdekat unntuk menyekap pada saat itu.

" Dari hasil interogasi kemarin kebetulan yang terjadi di Pulomas, ruangan yang terdekat adalah kamar mandi," kata Argo.

Beri Komentar