Dream - Hani, salah seorang saksi kunci kematian Wayan Mirna Salihin, diperiksa penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, pada Senin 25 Januari 2016.
Menurut keterangan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi, Krishna Murti pemanggilan Hani untuk menambah informasi soal kematian Mirna.
" Dia (Hani) ada beberapa pertanyaan yang harus dikaji ulang dari hasil analisa kronologis yang kami miliki," kata Krishna di Mapolda Metro Jaya, Jakarta.
Krishna menganggap, penyidik menunggu situasi dan kondisi psikologis Hani yang masih terguncang pasca kematian sahabatnya Mirna.
" Hani kan panik orangnya waktu itu. Jadi kami tanya dan tunjukkan sesuatu apakah dia ingat," kata dia.
" Karena keterangan Hani ada yang berbeda dengan (saksi lain) yang kami miliki. Kalau kondisi panik bisa lupa, makanya kami ingatkan lagi. Hani sekarang sedang proses pemeriksaan," ujar dia.
Meski begitu, Krishna enggan membeberkan daftar pertanyaan yang diajukan penyidik kepada Hani. Dia berharap, agar semua pihak bersabar lantaran kasus ini dalam status diselidiki.
" Semua informasi yang saya sebutkan, bisa dijadikan senjata sama pihak luar. Insya Allah kasus ini terang benderang," ucap dia.
Dream - Kepolisian Polda Metro Jaya bersiap melakukan ekspose kasus Mirna ke Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Krishna Murti mengatakan, kepastian itu didapat setelah hasil tes Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri telah selesai.
" Alhamdulillah, hasil Puslabfor sudah ditanda tangani dan sekarang dalam perjalanan ke Polda Metro Jaya. Saya akan baca hasil Puslabfor, setelah itu saya akan gelar persiapan ekspose ke Kejaksaan Tinggi," kata Krishna, Senin 25 Januari 2016.
Menurut Krishna, penyidik kini telah mengantongi beberapa alat bukti dan keterangan saksi ahli. Dia menambahkan, keterangan alat bukti dan saksi ahli itu akan menjadi modal untuk membawa kasus kematian Wayan Mirna Salihin ke pengadilan.
" Keterangan terdakwa dalam pembuktian 148 KUHAP atau hal penyidikan keterangan tersangka itu bisa diabaikan. Kami menggunakan teori conditio sine qua non yang umum dipakai dalam hukum pidana," ujar dia menjelaskan.
Penyidik telah memiliki alat bukti konstruksi peristiwa. Sehingga, ia yakin mengenai penetapan tersangka kasus Mirna.
" Namun kami harus ekspose dengan JPU (Jaksa Penuntut Umum). Kami akan tunjukkan satu petunjuk atau barang bukti yang signifikan. Nantinya akan diuji dan petunjuk apa yang disarankan jaksa. Setelah itu kami akan melakukan gelar perkara," kata dia.
Dream - Siang ini, kepolisian Polda Metro Jaya kembali memanggil salah satu saksi kunci kasus kematian kasus Wayan Mirna Salihin. Polisi memanggil memanggil teman dekat Mirna yang juga berada di lokasi kejadian, Hani.
Menurut keterangan sopirnya, Hani datang pukul 11.15 WIB dan keluar dari ruang pemeriksaan pada pukul 1.20 WIB. Wajah Hani sempat luput dari pantauan awak media yang menunggu di depan lorong Direktorat Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Metro Jaya.
Usai diperiksa di Hani sempat menuju ruang piket Divisi Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Polda Metro Jaya. Di sana barulah nampak Hani dan seorang kawannya.
Dalam laporan pemeriksaan itu, Hani ditemani seorang kawan. Hani yang memakai baju pink dan rok hitam bermotif polkadot putih tampak terus menutupi wajahnya dari sorotan kamera.
Hani tak menjawab satupun pertanyaan dari awak media. Dibantu kawannya, ia langsung menuju mobil Honda New-CRV bernomor polisi B 828 TON.
Pemanggilan Hani, dibenarkan Direktur Reserse Kriminal Umum Kombes Krishna Murti. Menurut dia, Hani diperiksa untuk dimintai keterangan tambahan.
" Benar hari ini kami memanggil saksi kunci lain yaitu Hani. Dia, kami panggil untuk mengulang keterangan Hani, karena ada keterangan Hani yang berbeda dengan hasil kronologi yang kami dapatkan," kata dia, Senin, 25 Januari 2016. (Ism)
Dream - Penyidik Polda Metro Jaya sudah mengumpulkan semua bukti yang terkait dengan kematian Wayan Mirna Salihin.
" Semua alat bukti yang kami cari, saat ini sudah dikumpulkan dan sudah kami dapat," kata Kepala Humas Polda Metro Jaya , Komisaris Besar Polisi, Mohammad Iqbal.
Dijelaskan Iqbal penyidik juga telah melakukan gelar perkara yang melibatkan para ahli mulai dari psikolog, puslabfor dan lainnya.
" Semuanya sudah tuntas. Saat ini kami tinggal menunggu rekomendasi surat secara resmi. Itu diperlukan untuk penyidik melangkah maju," ujarnya.
Hari ini, kata dia, penyidik akan berkoordinasi dengan Kejaksaan yang kemudian diharapkan bisa diekspose.
" Bagaimana hasil ekspose itu mudah-mudahan penyidik sudah bisa melangkah menetapkan siapa tersangkanya," ujar dia.
Iqbal menuturkan, penyidik tidak ingin menggiring opini siapa pelaku dalam kasus ini. Oleh karena itu akan diuji terlebih dahulu semuanya di Kejaksaan. " Sehingga dalam tahap persidangan nanti tidak ada lagi bantahan" .
Kuasa Hukum Jessica Kumala Wongso, Yudi Wibowo menegaskan, kliennya tidak terlibat dalam kasus kematian Mirna. " Jessica tidak mungkin melakukan hal itu. Kita menyerahkan semuanya ke penyidik untuk bisa mengungkap siapa pelakunya."
Diketahui, Wayan Mirna Salihin tewas usai minum es kopi Vietnam di Kafe Olivier, Grand Indonesia, Jakarta Pusat, 6 Januari lalu. Dalam kopi Mirna ditemukan racun sianida seberat tiga gram. (Ism)
Dream - Asisten rumah tangga Jessica Kumala, SR, kini menjadi saksi kunci dalam kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin. SR yang diminta membuang celana robek milik Jessica kini diamankan keberadaannya.
" Salah satu saksi, kami sudah jadikan saksi kunci. Semalam kami tempatkan di tempat yang aman," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Komisaris Besar Polisi, Krishna Murti, Jumat, 22 Januari 2016.
Meski begitu Krishna enggan membeberkan secara rinci informasi apa saja yang didapatkan polisi terkait pengamanan SR.
" Itu bahan penyelidikan Polisi," ujar dia.
Berdasarkan informasi yang berkembang, polisi terus mencari tahu keberadaan celana robek milik Jessica tersebut.
Diduga, celana tersebut menjadi tempat untuk menyimpan sianida sebelum akhirnya dicampurkan ke kopi yang diminum Mirna. Tetapi, Krishna lagi-lagi membantah informasi itu.
" Siapa yang bilang celana tempat naruh sianida? Ini anda bertanya dari opininya pengamat," ucap dia.
Seperti diketahui sebelumnya, Kamis, 21 Januari 2016 lalu, polisi sempat menggali keterangan SR. Dari keterangannya terungkap jika SR diperintah Jessica untuk membuang celana robek milik majikannya itu.
" Dia (SR) diperintah untuk membuang celana. Terus kata pengacaranya (Yudi) itu penyebabnya sobek," kata dia.
Dream - Kepergian Wayan Mirna Salihin meninggalkan duka mendalam bagi keluarga. Tak terkecuali saudara kembar Mirna, Wayan Sandy Salihin.
Dalam akun Facebooknya, Sandy sempat menuliskan rasa terima kasihnya pada para kerabat dan handai-taulan, karena ucapan belasungkawa yang diterimanya dan keluarga.
" Thanks for all the prayers and wishes for my sister Mirna Salihin, i know shes at a better place now, rest in peace my other half i love you forever and always. See you there someday," tulis Sandy dalam akun Facebook-nya.
Sandy yang memiliki tampilan fisik sama menariknya dengan almarhumah Mirna, telah dimintai keterangan polisi untuk mengungkap misteri kematian saudaranya itu.
Usai diperiksa, Sandy yang datang bersama suami Mirna dan orangtuanya di Polda Metro Jaya, kemarin, enggan berkomentar saat ditanya apakah mengenal dua sahabat Mirna, Jessica dan Hani.
Keluarga Mirna menyerahkan semua proses penyidikan ke polisi untuk mengungkap siapa pelaku pembunuhan Mirna.
Sandy dan Mirna memang bak pinang dibelah dua. Keduanya sudah menikah. Namun, Sandy yang memiliki usaha toko kue dan roti buatan rumah itu sudah memiliki seorang anak laki-laki. (Ism)
Dream - Ayah Wayan Mirna Salihin, Darmawan Salihin mengaku tak mengenal sosok Jessica Kumala dan Hani. Dua teman yang berada di lokasi kejadian saat Mirna meregang nyawa di kafe Grand Indonesia.
" Saya memang tidak begitu bergaul dengan teman-temannya. Kan dia cewek," kata Darmawan, usai diperiksa di Direktorat Reserse Kriminal Polda Metro Jaya, Kamis, 21 Januari 2016.
Saat ditanyai mengenai Jessica dan Hani, Darmawan tidak begitu mengenal mereka. Dia hanya tahu Jessica saat berada di rumah sakit.
" Saya tahu dia (Jessica) di rumah sakit. Baru lihat di sana. Kalau dengan Hani saya tak begitu kenal," ujar dia.
Lebih lanjut, kedatangan Darmawan ke Polda Metro Jaya untuk melengkapi data kepolisian soal kasus kematian Mirna. Dia mengaku polisi bersikap netral.
" Polisi di sini sangat netral. Saya saya hadir saya karena patuh pada hukum. Apapun yang dibutuhkan polisi akan kami berikan," ucap Darmawan.
Dalam pemeriksaan hari ini, Darmawan didampingi suami Mirna, Arief Sumarko dan saudara kembar Mirna, Sendy Salihin. Mereka keluar dari ruang penyidik setelah pemeriksaan selama 5 jam pemeriksaan. (Ism)
Dream - Polisi sudah meminta keterangan suami, orangtua dan keluarga Wayan Mirna Salihin. Usai diperiksa, sang suami, Arief Sumarko dan kembaran Mirna, Sendy memilih untuk tidak komentar.
Arif dan Sendy enggan berkomentar soal pemeriksaan polisi. Keduanya kompak menjawab dengan senyuman saat ditanya apakah mengenal dua sahabat Mirna, Jessica dan Mirna.
" Saya tidak mau komentar. Itu biar polisi saja," kata Arief bergegas pergi meninggalkan Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kamis kemarin.
Ayah Mirna, Darmawan Salihin yang juga diminta keterangan mengaku tak memiliki firasat mengenai meninggalnya Mirna. Dia pun enggan menduga-duga siapa pelaku dibalik meninggalnya perempuan lulusan Billy Blue College, Sidney, Australia itu.
" Kalau feeling-feeling nanti salah lagi," kata dia.
Harapan dia sekeluarga kini hanya satu, yaitu polisi dapat menuntaskan kasus ini dengan sebaik-baiknya.
" Intinya kasus ini harus dibongkar karena kalau tidak dibongkar bisa dibayangkan kalau Anda semua kena sianida gimana?" ujar dia.
Advertisement
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal