Dipukul Karena Tak Berhijab, WNI di Malaysia Lapor Polisi

Reporter : Ahmad Baiquni
Senin, 22 Januari 2018 15:00
Dipukul Karena Tak Berhijab, WNI di Malaysia Lapor Polisi
Wanita itu sedang menunggu bus, namun tiba-tiba datang seorang lelaki yang mengamuk. Wanita itu dipukul setelah dimarahi karena tidak berhijab.

Dream - Seorang wanita Indonesia menjadi korban pemukulan pria kurang waras di Bukit Mertajam, Seberang Perai Tengah, Perak, Malaysia. Wanita itu dipukul karena tidak mengenakan hijab.

Wanita yang tidak disebutkan namanya itu mengadukan peristiwa yang dialaminya ketika berada di halte bus Taman Perwira itu ke polisi setempat.

Kepala Kepolisian Daerah Seberang Perai Tengah (SPT), ACP Nik Ros Azhan Nik Abdul Hamid, mengatakan, insiden ini terjadi pada 6 Januari lalu. Saat kejadian, kata dia, wanita itu sedang menunggu bus bersama kakaknya.

" Saat kejadian kira-kira pukul 12 siang hari itu, korban menunggu bus ke Bukit Mertajam untuk bertemu teman-temannya sebelum secara tiba-tiba seorang pria yang diduga kurang waras datang menghampiri," ujar Nik Ros, dikutip dari Mynewshub.

 

1 dari 2 halaman

Pelaku Tiba-tiba Mengamuk

Pelaku Tiba-tiba Mengamuk © Dream

Pria yang dalam kondisi tidak terurus itu bertanya tujuan wanita yang dipukul itu. " Dan wanita itu memberitahu akan bertemu dengan teman dan jalan-jalan di kota," lanjut Nik Ros.

Dia menamahkan, tiba-tiba pria itu marah kepada korban karena tidak memakai kerudung. Menurut Nik Ros, pria itu mengaku tidak suka melihat wanita tidak berkerudung atau menutup aurat.

Mendapat amarah, wanita itu sempat diam. Tetapi, pria tersebut malah memukul kepalanya dengan tangan sebelum kakak wanita itu menghalangi pelaku agar tidak terus-menurus memukuli adiknya.

2 dari 2 halaman

Pelaku Ngelayap

Pelaku Ngelayap © Dream

Beberapa saat kemudian pria itu pergi dan korban pulang. Korban juga tidak meminta bantuan medis ke sejumlah klinik.

" Korban kemudian membuat laporan polisi karena khawatir kejadian yang sama terulang di waktu mendapat dan insiden itu jadi ramai di media sosial sejak pekan lalu setelah video pemukulan tersebut terunggah di Facebook," ucap dia.

Nik Ros menjelaskan, polisi sudah mengantongi identitas pelaku yang diduga berusia 30 tahun. Polisi juga telah mendatangi rumah pelaku, namun tidak bertemu karena sedang kelayapan.

" Menurut ayahnya, pelaku kurang waras sejak 15 tahun lalu akibat kecelakaan di jalan raya dan kami akan terus memantau dan mengantarnya ke rumah sakit untuk pemeriksaan kejiwaan," tutur Nik Ros.

Beri Komentar