Ilustrasi Umrah (Foto: Saudi Gazette)
Dream - Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Muhammad Saleh Benten, mengumumkan bahwa Kementerian Kesehatan akan mengambil keputusan terkait negara-negara mana yang akan diizinkan mengirim jemaah untuk umroh.
Sebelumnya, Kementerian Dalam Negeri mengatakan Kerajaan Saudi akan mengizinkan jemaah umroh dari luar negeri memasuki negara mereka pada tahap ke tiga dari dimulainya kembali layanan umroh.
Layanan umroh yang sebelumnya ditangguhkan, secara bertahap akan dibukan untuk Muslim di luar Saudi mulai 1 November.
Dalam wawancara televisi saluran Al-Ekhbariya, Benten mengatakan akan ada jalur elektronik khusus untuk kedatangan dan keberangkatan jemaah haji asing dalam pelaksanaan haji tahun depan.
Layanan umrah bagi jemaah domestik berlaku mulai 4 Oktober. Menteri Benten mengatakan hanya 12 rombongan jamaah yang diizinkan melakukan umrah dalam waktu 24 jam pada tahap pertama.
“ Jemaah akan dibagi dalam kelompok dan setiap kelompok akan didampingi oleh tenaga kesehatan di Masjidil Haram. Hanya jamaah dengan usia antara 18 dan 65 tahun yang diperbolehkan pada tahap pertama," kata dia.
Benten menegaskan, tidak ada biaya untuk penerbitan izin umroh. Tidak ada jemaah umroh yang diizinkan memasuki Masjidil Haram di Makkah tanpa menyelesaikan prosedur masuk melalui aplikasi I'tamarana.
Penggunaan aplikasi ini diperlukan guna memastikan kesehatan dan keselamatan jamaah. Pengaturan alternatif akan dibuat jika ada hambatan teknis penyelesaian prosedur melalui aplikasi.
Warga negara Saudi dan ekspatriat serta keluarganya di Kerajaan diizinkan mengunduh aplikasi seluler Umrah, " I'tamarna" , yang efektif digunakan mulai Ahad. Muslim dapat mendaftarkan nama mereka di aplikasi tersebut, baik untuk menunaikan umrah, berkunjung, maupun beribadah di Dua Masjid Suci.
Aplikasi tersebut tersedia untuk pengguna sistem operasi iOS dan Android di smartphone, tujuh hari sebelum dimulainya fase pertama umrah. Kementerian Dalam Negeri sebelumnya mengumumkan dimulainya kembali umrah secara bertahap dan kunjungan ke Dua Masjid Suci dengan jumlah jamaah haji yang terbatas, mulai 4 Oktober.
Pada tahap pertama, warga negara dan ekspatriat dari dalam Kerajaan diizinkan melakukan umrah dengan kapasitas 30 persen. Ini berarti Kerajaan mengizinkan 6.000 jamaah per hari, sesuai dengan tindakan pencegahan kesehatan Masjidil Haram. Jamaah diizinkan melakukan ritual dalam 12 kelompok, masing-masing terdiri dari 500 jamaah, dalam sehari.
Sementara itu, toko pakaian Ihram kembali beroperasi setelah lebih dari enam bulan Saudi menutup layanan umrah. Ihram adalah salah satu dari tiga rukun umrah. Laki-laki harus memakai dua lembar kain putih yang tidak dilapis, sedangkan perempuan bisa memakai pakaian biasa.
Sumber: Saudi Gazette
Advertisement
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Fakta-Fakta di Balik Meninggalnya Nandi Juliawan, Pemeran Encuy Preman Pensiun
Kisah-Kisah Ajaib Pestapora 2025: Dari Hujan Dadakan hingga Vokalis yang Nyaris Hilang di Kerumunan!