Ilustrasi Kim Jong Un Bersama Adiknya Kim Yo Jong (Foto: Shutterstock)
Dream – Presiden Korea Utara Kim Jong Un dikabarkan sedang koma. Pemerintahan secara sementara kabaranya akan segera dilimpahkan kepada adik perempuannya.
Mantan ajudan mendiang presiden Korea Selatan Kim Dae Jung mengatakan pemimpin dictator itu sedang dalam keadaan koma beberapa hari. Bahkan presiden Korea Utara itu telah menyerahkan beberapa hal terkait kekuasaan kepada adik perempuannya.
Keadaan koma Kim Jong Un tersebut tentu menimbulkan bencana bagi negaranya. Namun benarkah kabar tentang Kim Jong Un tersebut?
Kali ini Dream berhasil merangkum informasi dari Mirror tentang presiden Korea Utara Kim Jong Un yang dikabarkan sedang koma.
Mantan ajudan mendiang presiden Korea Selatan Kim Dae Jung menyatakan hal yang menghebohkan. Chang Song Min mengatakan kepada media Korea Selatan bahwa dirinya mengetahui bahwa presiden Korea Utara itu memang sedang koma.
“ Saya mengklaim bahwa dia dalam keadaan koma, tetapi hidupnya masih belum berakhir,” jeals Chang Song Min.
Ia melanjutkan struktur jabatan pemerintahan belum dibentuk ulang. Sehingga menurut keterangannya, selama jabatan pemimpin negara kosong maka dilimpahkan kepada adiknya.
“ Struktur suksesi lengkap belum terbentuk, jadi Kim Yo Jong diajukan untuk mengisi kekosongan kekuasaan, sebab kekosongan kekuasaan tidak boleh berjalan lama,” katanya kepada media Korea Selatan.
Badan Intelijen Nasional (NIS) membuat pengumuman bahwa Kim Jong Un akan tetap menggunakan kekuasaan absolutnya. Namun sementara waktu ia mengalihkan kewenangannya kepada adiknya, Kim Yo Jong. Hal itu dilakukan supaya kondisi kesehatan Kim Jong Un segera pulih.
Sang pemimpin diktator Korea Utara yang masih berusia 36 tahun itu hanya terlihat beberapa kali di tahun ini sehingga banyak spekulasi muncul bahwa dia sudah meninggal.
Sebab Kim Jong Un juga pernah dikabarkan bahwa ia menderita penyakit gagal jantung. Sempat melakukan operasi jantung yang gagal untuk memasang stent. Banyak orang menganggap kegagalan operasi itu telah membuat nyawa Kim Jong Un melayang.
Namun rumor kematian Kim Jong Un itu terbantahkan sebab ia terlihat hadir dalam upacara pembukaan pabrik pupuk di Suncho, sebuah kota di sebelah utara Pyongyang.
Tetapi apabila Kim Jong Un sedang tidak memegang tampuk kepemimpinan maka itu merupakan bencana bagi negara.
Seorang penulis buku My Favorite Dictator’s bernama Chris Mikul mengatakan bahwa Kim Jong Un merupakan pemimpin yang baik hati untuk memerintah negara Korea Utara meskipun ia termasuk pemimpin diktator yang brutal.
Chris Mikul menambahkan bahwa Kim Jong Un pernah melakukan hobinya bermain video game. Bahkan Kim Jong Un menurutnya juga mengembangkan keterampilan bermain bola basket ketika ia menempuh studi di Swiss bersama siswa internasional. Artinya Kim Jong Un telah menjadi kebarat-baratan.
Pengalaman itu membuktikan bahwa dia adalah salah satu pemimpin yang membuat negaranya stabil karena ia menunjukkan perhatian kepada kesejahteraan rakyatnya. Kim Jong Un pernah menggelar konser gratis bagi setiap warganya termasuk menampilkan karakter Disney.
“ Meskipun tidak ada yang suka melihat kesuksesan dari seorang dictator yang brutal. Jika Kim Jong Un benar-benar meninggal, itu tidak selalu menjadi hal yang bagi dunia,” kata Chris Mikul.
Menurutnya bahwa Kim Jong Un memiliki senjata nuklir, yang membuatnya menjadi Kim yang paling sukses karena dia telah berhasil mencapai tujuan yang mereka coba capai sejak tahun 60-an.
Chris Mikul melanjutkan bahwa senjata nuklir milik Kim Jong Un memiliki polis asuransi yang akan membuat rezim berkuasa selamanya dan dia melakukannya, tetapi dia tidak akan menarik pelatuknya karena itu akan berakhir dengan kehancuran Korea Utara.
Mikul berpendapat bahwa memiliki Kim Jong Un yang berkuasa bisa dibilang lebih baik bagi rakyat Korea Utara daripada calon penerusnya.
“ Mungkin lebih baik memiliki keputusan Kim Jong Un, yang mengerikan untuk dikatakan tetapi tampaknya ekonomi lebih baik di bawahnya daripada sebelumnya, atau setidaknya sebaik yang pernah terjadi di bawah Kims mana pun. Meskipun begitu, kami tidak tahu apa yang terjadi di pedesaan dan berapa banyak orang yang masih kelaparan,” katanya.
Mikul percaya bahwa rezim negara akan runtuh dalam peristiwa bencana karena Korea Utara yang akan membebaskan mereka yang telah dibohongi sehingga dapat memicu bunuh diri massal.
“ Begitu rezim ini jatuh, semua yang mereka yakini sejak mereka lahir akan bubar, itu akan menghebohkan,” jelasnya.
“ Kita percaya bahwa rezim akan jatuh pada akhirnya, tetapi kita juga harus memikirkan efek psikologis yang akan ditimbulkannya pada orang-orang di sana. Maka pemikiran untuk menyatukan kedua Korea akan sulit juga, cukup sulit untuk mempersatukan Jerman Timur dan Barat, masih ada pemisahan timur dan barat di sana hingga hari ini,” tambahnya.
“ Anda harus menginginkan rezim diktator yang brutal dan mengerikan jatuh, tetapi tidak akan ada kegembiraan dan kebebasan yang datang ketika itu terjadi, itu akan menjadi hal yang mengerikan bagi banyak orang Korea Utara,” ucap Mikul.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR