Kisah Pilu Gadis Pengungsi Suriah: Diperkosa 10 Kali Sehari

Reporter : Puri Yuanita
Jumat, 5 Agustus 2016 08:14
Kisah Pilu Gadis Pengungsi Suriah: Diperkosa 10 Kali Sehari
Dijanjikan pekerjaan bergaji besar, namun ketika tiba di negara itu dia malah dipaksa menjadi budak seks...

Dream - Seorang wanita Suriah yang terpikat ke Libanon dengan janji diberi pekerjaan menceritakan pengalaman kelamnya ketika dipaksa menjadi budak seks. Di tempat barunya, wanita tersebut dipukuli dan diperkosa hingga 10 kali sehari.

Rama, 24, meninggalkan Suriah yang diamuk perang dengan harapan mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Namun dia ditipu ketika ada yang menawarkan pekerjaan di Libanon. Rama diberitahu dia akan memperoleh pendapatan hingga 700 poundsterling (sekitar Rp 12,3 juta) jika pergi ke Libanon dan bekerja sebagai pelayan di sana.

Namun, ketika tiba di negara itu, dia dipaksa menjadi budak seks dan dijadikan pelacur di sebuah rumah bordil.

Di rumah itu, dia sering dipukuli dan dilarang keluar. Dia bahkan pernah melihat rekannya dipaksa aborsi karena hamil setelah berhubungan intim tanpa memakai pengaman.

Bukan Satu-satunya....

1 dari 3 halaman

Bukan Satu-satunya...

Bukan Satu-satunya... © Dream

Dream - Rama bercerita para penghuni rumah bordil itu dipaksa untuk melayani hingga 10 tamu sehari. Penderitaan mereka semakin bertambah saat banyak tamu di akhir pekan.

Namun, setelah sembilan bulan di rumah itu, Rama berhasil melarikan diri. Dia dan kelima rekannya sempat berkelahi dengan seorang petugas jaga wanita di rumah itu sebelum lari lewat pintu belakang.

Akhirnya jaringan pedagang budak seks itu terbongkar, dan sebanyak 75 wanita Suriah dibebaskan dari rumah itu. Ini adalah operasi pemberantasan perdagangan seks terbesar dalam sejarah Libanon.

 

2 dari 3 halaman

Kerap Dipukuli Sebelum Diperkosa...

Kerap Dipukuli Sebelum Diperkosa... © Dream

Dream - Sekarang Rama, bukan nama sebenarnya, bercerita tentang pengalaman kelamnya selama disekap di rumah bordil Chez Maurice yang dijalankan oleh Imad al-Rihawi, mantan penyidik di dinas intelijen Angkatan Udara Suriah.

" Kami adalah budak yang sebenarnya. Karena ketika kami dipukuli, saya selalu mengatakan 'Tuhan, tolong selamatkan kami'. Dan orang yang menyiksa saya akan berkata 'Kamu pelacur, kamu pikir Tuhan akan menyelamatkan seorang pelacur?'," kata Rama kepada Guardian.

" Dan dia akan memukuli saya lagi. Kami bahkan sulit mengatakan kata Allah, bahkan di dalam hati kami."

Sekarang, meskipun penderitaannya telah berlalu, Rama tidak berencana untuk berbagi pengalamannya dengan saudara-saudaranya.

 

3 dari 3 halaman

Sangat Marak

Sangat Marak © Dream

Dream - Kisah Rama terkuak setelah sebuah penelitian terbaru mengungkapkan bahwa perbudakan anak, pelacuran dan koran seksual sangat marak di antara pengungsi Suriah di Lebanon.

Dr Katharine Jones dari Universitas Coventry melaporkan bahwa Lebanon memiliki masalah 'pekerja anak' terburuk dan pernikahan paksa anak-anak yang terus meningkat.

Dia juga mengklaim bahwa banyak gadis-gadis di bawah umur yang menjadi buruh pabrik dan penggarap lahan pertanian berakhir sebagai pelacur anak.

(Sumber: dailymail.co.uk)

 

Beri Komentar