(Sumber: Http://shanghaiist.com/)
Dream - Seorang turis Tiongkok tewas saat menggunakan wahana ekstrem flying fox di sebuah obyek wisata di Chiang Mai, Thailand. Teman-temannya kini menyerukan penyelidikan lebih lanjut atas kematiannya.
Insiden ini terjadi di sebuah taman outbond yang dikelola oleh Flying Squirrels di distrik Mae Rim. Operator awalnya mengatakan, Wang Qi, 32, meninggal karena gagal jantung selama perjalanan.
Namun, pemeriksaan postmortem menyimpulkan itu wanita itu telah mengalami patah tulang leher dan bahu.
" Leher tersentak sehingga patah," kata Kolonel Polisi Adul Somnuek kepada Khaosod English. " Kami hanya tahu kemarin bahwa leher patah. Awalnya kami diberitahu bahwa almarhumah kehilangan kesadaran. Ketika kami mencapai tempat kejadian, petugas tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Taman itu letaknya jauh di dalam hutan. Jadi kami hanya diberitahu bahwa ia pingsan atau mengalami syok."
Sahabat Wang telah meminta konsulat Tiongkok di Chiang Mai untuk membantu menyelidiki dan polisi setempat telah berjanji untuk menindaklanjuti kasus ini segera.
The Bangkok Post melaporkan bahwa saksi mengatakan kepada polisi bahwa Wang hampir mencapai ujung, di mana dua petugas yang biasa disiagakan untuk mengurangi laju flying fox gagal menangkapnya.
Akibatnya, wanita itu jatuh terus meluncur hingga akhirnya berhenti mendadak dan lehernya patah.
Khaosod English berbicara dengan Amphika Masanog, asisten manajer Flying Squirrels, yang mengatakan bahwa Qi kemungkinan patah lehernya saat berhenti mendadak. Khaosod English melanjutkan, " Dia mengatakan insiden itu terjadi setelah almarhumah dan orang lain dalam rombongannya naik flying fox bersama-sama. Flying fox itu biasanya disediakan hanya untuk satu orang pada satu waktu.
Petugas memutuskan untuk menaikkan mereka karena turis lain tidak bisa sampai ke ujung lainnya, dan petugas menganggap almarhumah tidak berat cukup untuk mencapai ujung sendirian.
Saat dia hampir mencapai ujung, almarhumah mulai panik dan mengepakkan tangannya. Hal itu menyulitkan petugas untuk menangkapnya. Dia terhenti mendadak di ujung lainnya sehingga menyentak lehernya."
Masanog mengatakan bahwa perusahaan baru tahu tentang laporan otopsi dan tidak berniat menipu.
" Tidak ada luka yang terlihat di tubuhnya saat itu, dan dia tampak pucat," katanya. " Kami pikir dia syok, atau dia pingsan, jadi kami menerapkan pertolongan pertama dan memanggil ambulans."
Insiden ini terjadi tiga bulan setelah seorang turis Tiongkok berusia 44 tahun jatuh dan tewas saat menggunakan flying fox yang dioperasikan perusahaan lain di Chiang Mai.
Pada bulan Juli, total 17 wisatawan dari Tiongkok terluka setelah kecelakaan di jalan saat bus wisata yang mereka tumpangi terguling di pulau wisata populer Thailand, Phuket.
(Ism, Sumber: shanghaiist.com)
Advertisement
Layanan Transaksi 7 Gerbang Tol Dalam Kota Jakarta Kembali Normal
Perhatian Buat yang Suka Menyangga HP Pakai Kelingking, Ini Bahayanya!
TemanZayd, Komunitas Kebaikan untuk Anak Pejuang Kanker
Halte TJ Senen Sentral yang Terbakar, Berubah Jadi Halte Jaga Jakarta
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Layanan Transaksi 7 Gerbang Tol Dalam Kota Jakarta Kembali Normal
Perhatian Buat yang Suka Menyangga HP Pakai Kelingking, Ini Bahayanya!
Nyaman, Tangguh, dan Stylish: Alas Kaki yang Jadi Sahabat Profesional Modern