Ilustrasi
DREAM - Kasus kekerasan atas dasar kebencian kembali terjadi di New York, Amerika Serikat. Kali ini, insiden itu dialami oleh peljar muslimah berhijab di Sekolah Menengah 89.
Kekerasan itu dilakukan oleh tiga pelajar pria. Mereka memanggil gadis itu dengan sebutan teroris, ISIS, kemudian mencoba memukulinya.
Menurut saksi mata yang tidak berkenan disebut namanya, gadis itu dijambak dan berusaha memukulinya. " Mereka lalu berusaha melepas hijabnya," kata saksi itu.
Polisi kemudian didatangkan ke lokasi kejadian. Tetapi, tidak ada satupun pelaku yang ditangkap lantaran mereka masih di bawah umur.
Ketiga pelaku itu hanya mendapat hukuman disiplin dari sekolah. Mereka juga diizinkan menggunakan jasa pengacara untuk membela hak mereka.
Terkait insiden ini, pihak pengelola Sekolah Menengah 89 tidak berkenan memberikan tanggapan atas kekerasan tersebut.
Sejumlah serangan meliputi verbal, fisik, dan emosional terhadap muslim meningkat setelah merebaknya sejumlah aksi teror di seluruh dunia, terutama di Paris dan San Bernardino, juga karena retorika rasial antimuslim yang dilontarkan Donald Trump.
" Sangat disayangkan, anak-anak muda muslim mengalami ini dalam beberapa waktu," ujar juru bicara Council on American-Islamic Relations (CAIR) Corey Staylor.
" Sejak Agustus tahun lalu, kami menjumpai siklus Islamophobia yang lebih keras ketimbang tahun-tahun sebelumnya," ungkap dia.
(Ism, Sumber: moroccoworldnews.com)
Advertisement
Dompet Dhuafa Kirim 60 Ton Bantuan Kemanusiaan untuk Penyintas Bencana di Sumatera

Perlindungan Rambut Maksimal yang Ringan dan Praktis Lewat Ellips Hair Serum Ultra Treatment

Temukan Pengalaman Liburan Akhir Tahun yang Hangat di Archipelago Hotels

Kolaborasi Strategis KEC dan Archipelago Hadirkan Perusahaan Manajemen Hotel Baru di Madinah

Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa
