Dream - Masuknya ideologi garis keras ke Indonesia banyak memberikan ancaman dalam demokrasi. kelompok-kelompok dengan ideologi garis keras itu tengah menyusup dalam kehidupan masyarakat.
" Kita harus sadar sedang menghadapi tantangan dari kelompok-kelompok tertentu yang mempromosikan radikalisme dan ekstrimisme. Itu fakta," ujar Dirjen Pendidikan Islam Kamaruddin Amin, di Kantor Kemenag, Jakarta, Rabu, 4 November 2015.
Untuk itu, dibutuhkan adanya benteng yang kuat untuk mencegah arus masuknya ideologi radikal itu. Solusi yang dia tawarkan ialah pendidikan.
" Karena kalau pendidikan agamanya bagus, tidak mudah dipanetrasi oleh ajaran-ajaran seperti itu," katanya.
Dia bersyukur jika beberapa ormas Islam seperti Muhammadiyah, Nahdatul Ulama, dan Persatuan Islam turut berkontribusi dalam tumbuhnya pendidikan Islam. Berharap, kontribusi lembaga-lembaga itu dalam menyuarakan Islam yang damai dan moderat terus terjaga.
" Banyak lembaga pendidikan Islam yang telah menberikan kontribusi terhadap penciptaan Indonesia. Inilah yang harus kita rawat dan perbaiki terus menerus," kata dia. (Ism)
Advertisement
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Selamatkan Kucing Uya Kuya Saat Aksi Penjarahan, Sherina Dipanggil Polisi
Rekam Jejak Profesional dan Birokrasi Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Pengganti Sri Mulyani Indrawati
Bahaya Duduk Terlalu Lama di Toilet, Wasir Hingga Gejala Kanker