Dream - Jessica Kumala, saksi mata kematian Wayan Mirna Salihin usai minum es kopi di Restoran Olivier, Grand Indonesia, Jakarta Pusat, angkat bicara soal banyaknya kabar tak sedap yang menyudutkannya dalam kasus itu.
Kali ini, Jessica menyatakan ia tidak pernah menyebarkan informasi apapun ke media sosial Facebook terkait kematian Mirna.
Jessica membantah kabar mengenai gambar percakapan via Whatsapp dia dengan Mirna yang diunggah di Facebook yang mengatasnamakan dirinya.
Gambar itu memperlihatkan ucapan Jessica yang mencari dokter di GI kepada Mirna. " Saya tidak punya facebook dari tahun 2012," ucap Jessica.
Menurut pengacaranya, Yudi Wibowo, peran Jessica di hanya kebetulan semata.
Sebab, dia beralasan, kopi yang diminum Mirna seharusnya menyebabkan kematian pada Hani, rekan Mirna yang lain.
" Menurut saya, Jessica jangan dikambing hitamkan. Hani minum satu gelas yang sama (dengan Mirna). Satu mati yang satu enggak," kata Yudi.
Dream - Jessica Kumala terus memberikan keterangan seputar kematian Wayan Mirna Salihin, usai menenggak kopi `maut` di Kafe Olivier, Grand Indonesia, Rabu 6 Januari lalu.
Jessica yang juga teman kampus Mirna, menegaskan ia bukanlah sosok yang bertanggung jawab atas tewasnya Mirna.
Polisi sempat mencari-cari sepotong celana yang digunakan Jessica saat peristiwa terjadi. Celana sobek yang sudah dibuang Jessica itu menjadi perhatian.
Usai memberikan keterangan di Direktorat Polda Metro Jaya, Jessica sedikit menanggapi soal celana sobek itu.
" Soal celana saya tidak bisa berkomentar. Saya tidak bisa komentar kalau polisi tidak tanya," kata Jessica, Rabu malam 20 Januari 2016. (Baca: Jessica Buang Celana Usai Kematian Mirna)
Sebelumnya, menurut pengacara Jessica, Yudi Wibowo, celana Jessica itu dibuang oleh pembantu rumah tangganya. " Kata pembantunya, 'dibuang ya non? Udah sobek nggak bisa dijahit lagi'. Jessica jawab, ya terserah," kata Yudi menjelaskan di Polda Metro Jaya, Kemarin malam.
Dijelaskan Yudi, celana Jessica sobek saat ikut membantu membawa Mirna ke Rumah Sakit Abdi Waluyo, Menteng, Jakarta Pusat, setelah kejang-kejang usai meminum es kopi di Cafe Olivier.
Celana itulah yang kemudian dicari penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya.
Saat penggeledahan di perumahan Sunter Icon, Sunter, Jakarta Utara yang dihuni Jessica, penyidik sempat membawa celana, baju yang terlihat di CCTV, beberapa obat sakit leher, obat tidur, laptop, kartu kredit dan buku tabungan.
Polisi sedang mengerahkan sejumlah tukang sampah di sekitar Sunter Icon untuk mencari celana Jessica yang diduga dibuang pembantu rumah tangganya.
(Ism)
Dream - Jessica yang terus dihubung-hubungkan dengan tewasnya Mirna membuatnya sedih. Sebab, dalam pemeriksaan polisi selama ini dia kerap kooperatif.
" Saya tidak ada hubungannya dengan tewasnya teman saya. Saya sedih saja. Kami membantu polisi kok," kata dia.
" Semoga polisi dapat menetapkan siapa di balik ini semua. Saya juga ingin yg terbaik saja bagi keluarga Mirna," tutur dia berharap. (Baca: Begini Kedekatan Jessica dengan Mirna)
Dream - Jessica Kumala, teman dekat Wayan Mirna, perempuan yang tewas usai minum kopi di Kedai Kopi Olivier, Grand Indonesia, mengungkapkan alasan ia tidak mencicipi kopi yang sama diminum korban.
" Soalnya saya sakit maag di lambung," kata Jessica usai diperiksa di Direktorat Polda Metro Jaya, Rabu malam 20 Januari 2016.
Jessica mengaku, pelayan kedai kopi itu memberikan peringatan. Peringatan bahwa kopi vietnam yang dipesannya itu memiliki efek kuat.
" Saya diperingatkan masnya (pelayan) yang sediain, kalau kopinya sangat kuat. Jadi tidak saya coba," ujar dia.
Adapun korban yang juga kawan dekatnyalah yang akhirnya meminum kopi maut berisi sianida itu.
Kenapa Mirna tetap menenggak kopi itu? Jessica beralasan, Mirna tetap meminum kopi yang memiliki efek keras itu karena kegemarannya meminum kopi.
" Iya. Kita memang doyan minum kopi," ujar dia.
Perempuan yang menggunakan jaket hitam dan berbaju merah muda itu diperiksa oleh tim Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya selama tujuh jam. Ini kali kelima, Jessica yang menjadi saksi dalam pemeriksaan kasus ini.
Saat ditanya mengenai kesiapan ia jika ditetapkan tersangka nantinya, Jessica hanya menjawab singkat, " Waduh. Pertanyaan itu tidak fair buat saya." (Ism)
Dream - Polda Metro Jaya melakukan olah Tempat Kejadian Perkara atas kasus tewasnya Wayan Mirna Salihin di Kedai Kopi Olivier, Grand Indonesia (GI) Selasa, 19 Januari 2016 malam.
Dari hasil olah TKP yang dilakukan terungkap keterangan baru dari salah satu saksi yang juga teman akrab Mirna yaitu Hani.
Menurut keterangan Direktur Reserse Kriminal Umum, Komisaris Besar Polisi Krishna Murti, terungkap kesan Hani saat mencicipi kopi yang telah dicampur sianida.
Menurut dia, Hani sempat merasakan kebas di lidah saat mencicipi kopi yang tercampur sianida.
" Hani cuma mencicip satu tetes, itu pun tidak dimasukkan ke dalam tubuh. Dia seperti lidahnya seperti kebakar. Ada yang grijil-grijil gitu," kata Krishna, di Polda Metro Jaya, Rabu, 20 Januari 2016.
Selain Hani, satu orang karyawan kedai kopi Olivier yang turut menjadi saksi juga diminta mencicipi kopi berzat mematikan itu. Hasilnya, karyawan Olivier mengalami rasa yang sama dengan Hani.
" Jadi semalam kita dapat keterangan dari dua orang yang mencicipi. Mereka menceritakan dan hasilnya cukup signifikan," ujar dia.
Menurut Krishna, hasil olah TKP itu akan didalami lagi dan ditambah dengan hasil pemeriksaan lainnya. Dari situ, polisi akan menganalisa dan mengembangkan kesimpulannya.
Lebih lanjut, Krishna menambahkan, alat bukti yang didapat sebetulnya sudah cukup kuat untuk melakukan gelar perkara. Tetapi, dia ingin menambah bukti lain untuk memperkuat pro justisia kasus ini.
" Kami akan menunggu hasil BAP (Berkas Acara Pemeriksaan) tes dari puslabfor dan tes psikologi forensik agar bisa segera dilakukan gelar perkara," kata dia.
Dream - Jessica Kumala akhirnya menyelesaikan pemeriksaannya di Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya pada Selasa malam 20 Januari 2016.
Jessica yang didampingi pengacaranya Yudi Wibowo tampak sesekali menutupi wajahnya.
Wanita berambut panjang itu diperiksa oleh tim psikiater forensik selama delapan jam. Menurut dia ada ratusan pertanyaan yang ditanyakan kepadanya.
" Ada ratusan pertanyaan yang diajukan," kata Jessica saat keluar dari ruangan penyidik.
Jessica menolak memberi keterangan seputar keterlibatannya dalam kasus pembunuhan Mirna. Jessica juga tampak enggan berkomentar perihal kedekatannya dengan Mirna.
" No comment. Saya tidak berhak berbicara dengan kalian," ujar teman kuliah korban di Sydney, Australia ini.
Meski nampak tak nyaman dikeberubungi wartawan, Jessica masih sesekali memberikan senyum. Tapi, dia pun sempat marah kala wartawan mendesak-desaknya.
" Jangan pegang saya. Jangan tarik-tarik," emosi Jessica.
Lalu seberapa dekat Jessica dengan Mirna?
Pengacara Jessica, Yudi Wibowo menjelaskan Jessica bersahabat dengan Wayan Mirna, Hani, dan satu orang lagi saat mereka masih menjadi mahasiswi di Billy Blue College di universitas Australia. Hanya saja, Jessica memilih Fakultas Design. Berbeda dengan sahabatnya yang lain.
Mereka berempat lulus sekolah di 2008. Saat semua teman pulang ke Indonesia, Jessica memilih menetap di Australia. Jessica kerja sebagai desainer grafis di Australia.
" Mereka memang bersahabat, karena sama-sama dari Indonesia juga. Tetapi, keduanya tidak tinggal di rumah yang sama. Jessica tinggal sendirian, sedangkan Mirna tinggal bersama orangtuanya," kata Yudi.
Lama di Negeri Kangguru, Jessica pulang pada 5 Desember 2015. Dia pulang ke Tanah Air untuk mencari pekerjaan. Sehari setelah pulang, empat sahabat itu berencana berkumpul kembali di kafe Olivier Grand Indonesia pada 6 Januari 2015.
Yudi menegaskan, Jessica bukan penyuka sesama jenis. Dia memiliki kekasih, seorang pria warga negara asing bernama Patrick. " Enggak benar ada cinta segitiga. Jessica itu punya pacar bule," kata Yudi,
Jessica tidak menyukai pria Indonesia. Sepengetahuannya, Jessica selalu menjalin cinta dengan pria asing. (Ism)
Dream - Jessica Kumala, rekan korban Wayan Mirna Salihin, terus diperiksa secara intensif oleh tiga psikiater di Direktorat Reserse Kriminal Umum, Polda Metro Jaya, Selasa, 19 Januari 2016.
Menurut Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi, Krishna Murti, hasil analisa tiga psikiater yang dihadirkan untuk melengkapi berkas acara pemeriksaan (BAP).
" Pemeriksaan hari ini, penyidik didampingi tiga psikiater forensik dari Mabes Polri, nanti berita acaranya dari saksi ahli," kata dia di Polda Metro Jaya, Selasa, 19 Januari 2016.
Menurut dia, pemeriksaan dengan menggunakan psikiater forensik bertujuan untuk menggali keterangan sebenar-benarnya dari Jessica. Keterangan itu selanjutnya akan dianalisa oleh tim penyidik.
" Dari pemeriksaan ini, penyidik melakukan interview. Kemudian dari interview tersebut, kami bisa menganalisa karakter dari keterangan yang bersangkutan," kata dia.
Hingga malam ini pemeriksaan terhadap rekan Jessica masih terus berlangsung. Krishna belum dapat memastikan hasil dari interview tersebut.
" Sekarang kan lagi diperiksa. Saya belum tahu," katanya.
Jessica datang ke Direskrimum Polda Metro Jaya pada pukul 13.16 WIB. Kedatangan perempuan ini ditemani oleh pengacaranya, Yudi Wibowo.
Advertisement
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik