Permohonan Jessica kepada Jokowi

Reporter : Muhammad Ilman Nafi'an
Kamis, 20 Oktober 2016 15:36
Permohonan Jessica kepada Jokowi
"Saya tidak akan melakukan dan tidak pernah melakukannya. Saya akan berjuang sampai titik darah penghabisan," kata Jessica.

Dream - Salah satu poin duplik yang dibackan Jessica Kumala Wongso di persidangan adalah permohonan kepada Presiden Joko Widodo. Dia meminta Jokowi mengawasi persidangan yang dia jalani.

“ Tolong Bapak Presiden cegah, tolong jangan sampai ada pihak intervensi persidangan saya,” kata Jessica di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis 20 Oktober 2016.

Jessica mengaku tak pernah meracun Mirna. Jika ada bukti kuat menunjukkan dia sebagai penabur racun ke kopi sahabatnya itu, Jessica siap dihukum seberat-beratnya.

“ Karena saya tidak akan melakukan dan tidak pernah melakukannya. Saya akan berjuang sampai titik darah penghabisan,” tutur dia.

 

1 dari 3 halaman

Sangat Menyedihkan

Sangat Menyedihkan © Dream

Terdakwa tunggal kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin ini juga mengaku mengalami tekanan saat menjalani rekontruksi di Grand Indonesia. Dia merasa dipaksa untuk mengakui perbuatan yang tidak pernah dilakukan.

“ Sangat menyedihkan, banyak peragaan yang tidak saya lakukan. Saya tidak mungkin melakukan apa yang tidak saya lakukan,” ujar Jessica.

2 dari 3 halaman

Suami Mirna Beri Bungkusan ke Barista, Isinya Apa?

Suami Mirna Beri Bungkusan ke Barista, Isinya Apa? © Dream

Dream - Jessica Kumala Wongso mengaku mendapat informasi mengejutkan dari seorang penasihat hukum bernama Amir Alfakira. Informasi itu menyebut sang pengacara melihat suami Wayan Mirna Salihin, Arief Sumarko, memberi sesuatu kepada Barista Kafe Olivier, Rangga.

“ Amir Alfakira SH mengaku pernah melihat Arief memberikan bungkusan kantong plastik hitam pada Rangga di parkiran Sarinah,” kata Jessica saat membaca duplik dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis 20 Oktober 2016.

Menurut Jessica, Amir melihat Arief dan Rangga pada 5 Januari 2016, atau sehari sebelum Mirna meninggal dunia setelah menyeruput es kopi Vietnam di Kafe Olivier. Peristiwa di Sarinah itu tepatnya terjadi pukul 15.50 WIB.

“ Hal ini sesuai dengan fakta persidangan kalau ada salah seorang bernama Rangga di Kafe Olivier yang diduga menerima uang dari Arief sebesar Rp140 juta,” kata Jessica.

Rangga merupakan peracik es kopi Vietnam yang dipesan Jessica untuk Mirna. Rangga juga sudah diperiksa dan dihadirkan di dalam persidangan oleh jaksa sebagai saksi.

 

3 dari 3 halaman

Kata Arief dan Rangga

Kata Arief dan Rangga © Dream

Isu alirana dana dari Arief ke Rangga ini sebenarnya bukan pertama kali mencuat. Informasi ini bahkan sempat memunculkan spekulasi bahwa Arief menjadi otak pembunuhan Mirna.

Namun, Arief telah menyangkal spekulasi itu. Dia mengaku tak pernah menyerahkan uang Rp140 juta ke Rangga. “ Semua akun saya diambil dan diperiksa, tidak ada apa-apa,” kata Arief di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis 28 Juli 2016.

Menurut Arief, isu aliran dana kepada Rangga muncul karena ada orang yang berniat jahat kepada Kafe Olivier. Dia menyebut orang ini kemungkinan hendak memeras Kafe Olivier dengan seolah-olah hendak mengonfirmasi isu adanya transfer uang Rp 140 juta dari Arif kepada Rangga.

“ Saya rasa itu hanya ingin memeras kepada pihak Olivier,” ucap Arief. Dia memastikan, tidak ada orang terdekatnya yang berniat membunuh Mirna.

Dalam persidangan 27 Juli 2016, Rangga juga menjelaskan informasi ini. Dia mengatakan pernah didatangi orang yang mengaku sebagai polisi dan menuduhnya menerima uang sebesar Rp 140 juta dari Arief untuk membunuh Mirna.

“ Saya didatangi orang yang mengaku polisi. Dia menuduh saya telah menerima transfer uang sebesar Rp140 juta untuk membunuh Mirna. Uang itu katanya dari Arief,” kata Rangga.

Rangga yang mengaku tak pernah menerima uang itu, merasa keberatan. Dia telah melaporkan kasus itu kepada Jatanras Polda Metro Jaya.

Beri Komentar