PNS Ini Simpan Uang Korupsi di Balik Ubin Kamar Mandi

Reporter : Maulana Kautsar
Rabu, 19 Agustus 2015 08:31
PNS Ini Simpan Uang Korupsi di Balik Ubin Kamar Mandi
Tak hanya uang, PNS ini juga menyimpan emas, berlian, dan buku deposito.

Dream - Petugas Anti-Korupsi Bengali (ACB) pada Jumat pekan kemarin menyita sejumlah uang suap dari rumah pegawai negeri sipil (PNS) di Balai Kota Bally, Bengali Barat, India. Sebagian besar uang itu ditemukan tersembunyi di balik ubin kamar mandi dan tangki air di atas atap.

Petugas ACB menggerebek kediaman Pranab Adhikari atas dasar laporan yang diajukan oleh seorang pemborong. Pemborong itu mengatakan, Adhikari minta uang 1 juta rupee (atau setara Rp 211 juta lebih) agar gedung yang dibangunnya berjalan lancar.

Para petugas ACB yang menindaklanjuti laporan itu segera melakukan penindakan. Tak disangka, mereka menemukan uang yang masih terbungkus rapi yang tersembunyi di balik ubin dinding kamar mandi dan bahkan tangki air yang sudah tidak dipakai.

" Kami terkejut menemukan uang tunai dalam jumlah besar tersembunyi di balik ubin dinding kamar mandi dan tangki air. Jumlahnya bernilai sangat besar," kata seorang pejabat senior ACB.

Para petugas ACB tidak hanya menemukan uang dari dalam rumah Adhikari. Saat melakukan pencarian intensif, mereka juga menemukan barang berharga lainnya.

" Kami juga menemukan perhiasan emas senilai lebih dari 14 juta rupee, berlian, dua buku deposito yang semuanya tidak jelas asal usulnya," tambahnya.

Menurut ACB, istri Adhikari berusaha menarik perhatian warga setempat dengan mengatakan jika petugas ACB adalah perusuh yang ingin menjarah rumahnya. Tetapi, ketika warga tiba di rumah Adhikari, petugas yang menyamar mengungkapkan identitas mereka.

PNS kota Bally tersebut kemudian diserahkan ke kantor polisi Malipanchghara. Di hari Sabtu kemarin, Adhikari menjalani penyidikan lebih lanjut sebelum dihadapkan di sidang pengadilan.

Polisi juga menangkap putra Adhikari, seorang mahasiswa teknik, karena menyerang dan menghalang-halangi petugas. Diduga putra Adhikari juga ikut menikmati uang suap yang diperoleh ayahnya.

Saat ditangkap Adhikari sempat akan melarikan diri. Tetapi, petugas ACB dibantu polisi berhasil menangkapnya.

" Menurut informasi, Adhikari melarang siapa pun untuk membersihkan tangki air," kata polisi.

Warga setempat akhirnya juga menganggap Adhikari sebagai PNS yang tidak jujur. Sebab, Adhikari pernah minta uang agar bisa memberikan sanksi terkait rencana pembangunan di Bally.


Sumber: Hindustan Times

Beri Komentar