Cerita Driver Ojek Online Bonceng Pembunuh Dokter Letty

Reporter : Muhammad Ilman Nafi'an
Senin, 13 November 2017 15:59
Cerita Driver Ojek Online Bonceng Pembunuh Dokter Letty
Helmi menumpang ojek online dari Bekasi ke klinik Azzahra.

Dream - Direktorat Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya menggelar pra-rekontruksi pembunuhan dokter Letty Sultri hari ini. Tersangka dokter Helmi yang merupakan suami dari dokter Letty dilibatkan.

Pra-rekonstruksi ini dijalankan di dua tempat, yaitu di Mapolda Metro Jaya dan di Klinik Azzahra, Cawang, Jakarta Timur. 

" Ada 23 adegan, 20 di klinik, 3 di Mapolda Metro Jaya. Harusnya di Bekasi, tapi kami bawa di Polda saja," kata Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Hendy F Kurniawan di kantornya, Jakarta, Senin, 13 November 2017.

Rekonstruksi pertama dijalankan di Mapolda Metro Jaya. Setelah dinyatakan selesai, Helmi dibawa ke Klinik Azzahra untuk kembali menjalani pra-rekonstruksi. 

Di lokasi kedua, Helmi diminta memeragakan adegan saat memesan ojek online dari Bekasi menuju klinik. Kemudian, dia naik ojek online yang sama menuju Mapolda Metro Jaya.

" Pesannya menuju klinik," kata Rahmat, pengemudi ojek online, yang ikut dalam pra-rekontruksi.

 

1 dari 4 halaman

`Kalau Tahu Mau Nembak, Saya Kabur`

`Kalau Tahu Mau Nembak, Saya Kabur` © Dream

Rahmat bercerita, tak ada perbincangan antara dia dengan Helmi mulai berangkat hingga sampai di klinik tempat Letty tewas ditembak.

" Di jalan dia diam saja. Kalau dia ngomong mau nembak, ya saya kaburlah," ucap dia.

Setibanya di klinik, Rahmat hanya menunggu di luar. Dia sempat mendengar suara tembakan beberapa kali.

" Dari parkiran dengar ada suara itu, kaget saya kok itu penumpang saya. Ya kaget, orang kan teriak," ujar Rahmat.

 

2 dari 4 halaman

Ongkos Ojeknya Rp58 Ribu

Ongkos Ojeknya Rp58 Ribu © Dream

Setelah itu, Helmi keluar dari klinik dan meminta untuk diantarkan ke Mapolda Metro Jaya. " Saya nggak tahu kalau dia bawa senjata," ucap dia.

Menurut Hendy, saat ini Rahmat berstatus sebagai saksi dalam kejadian tersebut.

" Sementara keterangannya dia (Rahmat) tidak tahu dan hanya mengantar saja. Soalnya dia pesan online kemudian dia disuruh mengantar," kata Hendy.

Hendy mengatakan saat mengantar Helmi dari klinik ke Mapolda Metro Jaya, pelaku tidak menggunakan aplikasi. " Jadi dia pesan dari Bekasi ke Klinik tarifnya berapa dan ditambah tarif manual tanpa aplikasi dari Klinik ke Polda Metro. Total pokoknya Rp58 ribu," ucap Hendy.

3 dari 4 halaman

Dokter Helmi Gasak Harta Usai Tembak Istri?

Dokter Helmi Gasak Harta Usai Tembak Istri? © Dream

Dream - Polisi sudah mendapatkan motif penembakan dokter Ryan Helmi ke istrinya, dokter Letty Sultri. Helmy hampir dipastikan menembak Letty karena menolak diceraikan.

Selain motif itu, polisi juga menelusuri dugaan Helmi menggasak harta milik istrinya usai membunuh.

" Ya nanti kami akan melihat ya, apakah dari korban ini ada laporan berkaitan dengan pengambilan harta-harta yang lain ya kami pelajari dulu, apakah itu harta korban atau bukan," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono di kantornya, Jakarta, Senin 13 November 2017.

Kini, polisi masih menunggu laporan dari keluarga mengenai barang-barang Letty yang hilang pasca pembunuhan itu.

Perisitiwa penembakan itu terjadi pada Kamis, 9 November 2017 di Klinik Azzahra Medical Centre, Cawang, Jakarta Timur, tempat Letty bekerja.

Saat itu, Helmi memberondong tubuh istrinya sebanyak enam kali tembakan hingga tewas di lokasi.

" Informasinya enam kali tembakan," kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Andry Wibowo, Kamis, 9 November 2017. (ism) 

4 dari 4 halaman

Awalnya Dr Helmy Hanya Ingin Menakuti Dr Letty, Tapi...

Awalnya Dr Helmy Hanya Ingin Menakuti Dr Letty, Tapi... © Dream

Dream - Terduga pelaku penembakan di Cawang yang juga suami korban, Dokter Helmy, mengatakan kepada polisi awalnya hanya ingin menakuti sang istri, Dokter Letty, dengan senjata api.

" Bukan membunuh ya. Intinya dia mempersiapkan senjata untuk menakut-nakuti, ternyata berubah pikiran ya (nembak)," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Raden Argo Yuwono, di Jakarta, Jumat, 10 November 2017.

Argo mengatakan awalnya, Helmy ingin mengajak Letty berbincang empat mata. Tapi, ajakan itu ditolak Letty.

" Begitu nggak mau, dia langsung melakukan kejahatan, istrinya lari, masuk ruang administrasi dan ditembak itu," ucap Argo.

Argo mengatakan saat dicek di Laboratorium Forensik Mabes Polri senjata api yang digunakan Helmy merupakan rakitan.

" Dia mempersiapkan dua senjata, yang senjata rakitan dibawa ke Labfor untuk dicek," ujar Argo.

Saat diinterogasi penyidik, Helmy mengaku tak harmonis selama lima tahun menjalani hubungan rumah tangga dengan Lety. Helmy mengatakan kerap cekcok.

" Kemudian pada bulan Juli itu korban ajukan cerai. Selama dalam proses cerai itu, pelaku tak bisa menghubungi korban terus. Komunikasi gak bisa terus," ucap Argo. (ism) 

Beri Komentar