Ilustrasi (Foto: Www.merdeka.com)
Dream – Selama tahun 2016, masyarakat Indonesia disuguhi sejumlah fenomena langit yang menakjubkan. Gerhana Matahari dan Bulan, baik total maupun sebagian.
Pada Maret silam, masyarakat Indonesia di 12 provinsi bisa menyaksikan gerhana Matahati total. Beberapa waktu lalu, ada juga gerhana Matahari cincin yang di Tanah Air terlihat sebagai gerhana Matahari sebagian.
Bulan ini, kita kembali bisa menyaksikan fenomena unik di langit Indonesia. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pada September ini akan terjadi gerhana Bulan penumbra.
Menurut data, sebagaimana dikutip Dream dari laman bmkg.go.id, gerhana Bulan penumbra bisa dilihat di langit Indonesia pada tanggal 16 hingga 17 September, atau nanti malam hingga Sabtu dinihari. Saat itu, Bulan sedang berada dalam fase Purnama.
Laman tentang astronomi, langitselatan.com, menulis, gerhana Bulan terjadi saat Matahari – Bumi – Bulan mengalami kesejajaran. Bumi berada di antara Matahari dan Bulan. Ketika gerhana Bulan, Bumi menjadi penghalang cahaya Matahari untuk mencapai Bulan.
Tapi, ketika gerhana Bulan penumbra, posisi Matahari – Bumi – Bulan tidak benar-benar sejajar. Melainkan hampir sejajar. Karena itu, Bulan tidak masuk dalam umbra Bumi –bagian tergelap. Pada gerhana kali ini, Bulan hanya berada di area penumbra atau area yang kabur.
Gerhana Bulan Penumbra [langitselatan.com]
Pada area itu hanya sebagian cahaya Matahari yang terhalang oleh Bumi. Sehingga Bulan masih bisa menerima cahaya Matahari untuk dipantulkan.
Saat Bulan mengalami gerhana penumbra, pengamat tidak akan melihat banyak perubahan kecuali Bulan tampak lebih redup. Bahkan jika pengamat tidak terbiasa mengamati Bulan, ia akan menganggap sedang terjadi Bulan purnama biasa.
Menurut laman BMKG, kontak pertama gerhana –saat bulan mulai masuk bayangan penumbra Bumi– terjadi pada 16 September, pukul 23.54 WIB, atau tengah malam nanti.
Sementara, puncak gerhana bulan Bulan penumbra terjadi pada 17 September 2016 pukul 01.55 WIB, dinihari nanti. Saat peristiwa ini terjadi, cahaya bulan akan sedikit meredup. Gerhana ini berakhir pada pukul 03.53 WIB, 17 September.
Selama gerhana ini terjadi, Bulan akan berada di rasi bintang Pisces. Gerhana ini merupakan bagian dari siklus Saros 147 nomor 8 dari gerhana dalam siklus tersebut.
Dari kontak awal, puncak gerhana hingga kontak terakhir, total durasi gerhana Bulan penumbra ini sekitar 239,4 menit. Selain Indonesia, masyarakat di Eropa, Afrika, Asia, Australia dan Pasifik Barat juga bisa menyaksikannya.
Nah, bagi yang ingin menyaksikannya, perlu diketahui Anda tak butuh kacamata khusus untuk mengamati gerhana bulan ini. Lantaran ini hanya gerhana bulan penumbra. Menggunakan kacamata berfilter super gelap justru akan membuat Anda sulit melihat bulan di langit malam.
Namun disarankan untuk menggunakan teleskop. Sebab, teleskop akan sedikit membantu Anda melihat redupnya rona bulan saat puncak gerhana terjadi.
Advertisement
4 Komunitas Jalan Kaki di Indonesia, Perjalanan Jadi Pengalaman Menyenangkan
Mau Liburan? KAI Wisata Tebar Promo HUT ke-16, Ada Diskon Bagi yang Ultah Bulan September
Si Romantis yang Gampang Luluh: 4 Zodiak Ini Paling Cepat Jatuh Cinta pada Pandangan Pertama
Lebih dari Sekadar Bermain, Permainan Tradisional Ajak Anak Latih Fokus dan Kesabaran
Halte TJ Senen Sentral yang Terbakar, Berubah Jadi Halte Jaga Jakarta
Nyaman, Tangguh, dan Stylish: Alas Kaki yang Jadi Sahabat Profesional Modern
4 Komunitas Jalan Kaki di Indonesia, Perjalanan Jadi Pengalaman Menyenangkan
Mau Liburan? KAI Wisata Tebar Promo HUT ke-16, Ada Diskon Bagi yang Ultah Bulan September
Sosok Ferry Irwandi, CEO Malaka Project yang Mau Dilaporkan Jenderal TNI ke Polisi