Sosok Pangeran Abu Dhabi yang Hadiahi Jokowi Masjid

Reporter : Maulana Kautsar
Rabu, 21 Agustus 2019 16:02
Sosok Pangeran Abu Dhabi yang Hadiahi Jokowi Masjid
Tanah untuk membangun belum ditentukan.

Dream - Presiden Joko Widodo mendapat hadiah masjid dari Putra Mahkota Abu Dhabi, Syekh Mohammed bin Zayed Al Nahyad. Hadiah itu diberikan saat Mohammed berkunjunh ke Indonesia Juli 2019.

Dilaporkan Liputan6.com, masjid tersebut rencananya akan dibangun di Surakarta, Jawa Tengah. Pemerintah Indonesia dan Uni Emirate Arab (UEA) telah meninjau lahan yang akan digunakan untuk masjid tersebut.

" Iya, saya sudah meninjau lokasi masjid di Solo, bersama Menteri Energi UEA (Suhail Al Mazrroui) dan Dubes UEA untuk Indonesia (Mohammed Abdulla Al Ghfeli)" kata Tenaga Ahli Madya Kedeputiaan V Kantor Staf Presiden, Munajat, Rabu, 21 Agustus 2019.

Munajat mengatakan, lahan untuk bangunan masjid tersebut belum ditentukan. Sebab, Putra Mahkota UEA ingin bangunan masjid yang megah.

" Ada beberapa lahan yang sudah dilihat. Tanahnya kan harus wakaf atau milik Pemkot. Jadi begitu tanah beres, akan langsung dibangun masjid," kata dia.

 

1 dari 4 halaman

Biaya Ditanggung UEA

Munajar menyebut, anggaran dan desain masjid di Surakarta itu akan ditanggung pemerintah UEA. Desain masjid ini nantinya akan melambangkan persahabatan dua negara.

Mohammed merupakan putra ketiga dari almarhum Zayed bin Sultan Al Nahyan yang merupakan Presiden pertama Uni Emirate Arab (UEA). Selain itu, ayahnya juga merupakan penguasa Abu Dhabi.

Mohammed kini memangku jabatan penting di UEA. Pria kelahiran 11 Maret 1961 itu merupakan Wakil Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Persatuan Emirate Arab.

Hubungan Presiden Jokowi dan Syekh Mohammed terbilang sangat dekat layaknya seorang sahabat.

Saat Mohammed berkunjung ke Indonesia, Jokowi secara langsung menjemputnya ke Bandara Internasional Soekarno Hatta Tangerang Banten.

Saat Jokowi berkunjung ke UEA 2015 silam, Mohammed juga menjemput mantan Wali Kota Solo itu di Bandara. Bahkan, Mohammed juga menyopiri Jokowi.

(Sumber: Liputan6.com/Lizsa Egeham)

2 dari 4 halaman

Iri Tertinggal dari UEA, Jokowi: Dulu Mereka Naik Unta Kita Sudah Holden

Dream - Presiden Joko Widodo masih kagum dengan kecepatan pertumbuhan ekonomi Uni Emirat Arab yang melampaui Indonesia. Padahal di tahun 60-an, negara Gurun itu kalah dibandingkan Indonesia.

Kekaguman tersebut disampaikan Jokowi, nama sapaan presiden, saat memberikan sambutan Pembukaan Muktamar Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tahun 2019 di Bali, Selasa, 21 Agustus 2019, malam.

“ Beliau menyampaikan pada saya, Presiden Jokowi, tahun 60 kami dari Dubai ke Abu Dhabi itu masih naik onta,” ujar Jokowi menirukan jawaban Sheikh Muhammad dari UEA.

Masih menurut Shekh Muhammad, lanjut Jokowi, Indonesia saat itu sudah bisa mengendarai mobil Holden dan Impala.

Kemajuan mulai terlihat dari tahun 1970. Warga di Dubai yang akan ke Abu Dhabi mulai menaiki truk dan pickup. Lagi-lagi Indonesia selangkah lebih jauh dengan mulai banyak menggunakan mobil Toyota Kijang.

 

3 dari 4 halaman

Indonesia Mulai Tertinggal di Era 1980

Namun menginjak tahun 1980-1985, UEA justru melompat lebih jauh dibandingkan Indonesia. " Di sana sudah melompat semuanya, kita masih naik Kijang," ujarnya.

Melihat perkembangan cepat UEA, Jokowi menilai keunggulan negara tersebut terletak pada kecepatan. Di masa depan, tidak akan ada lagi anggapan negara besar menguasi negara kecil atau negara kaya menguasi negara miskin

" Tetapi negara cepat akan menguasai negara yang lambat," ujarnya.

4 dari 4 halaman

Kebanyakan Aturan yang Malah Menjerat Diri Sendiri

Presiden mencontohkan Indonesia saat ini terlalu banyak memiliki aturan yang justru menjerat diri sendiri.

" Yang buat kita sendiri, yang bingung kita sendiri, yang nggak bisa cepat juga kita sendiri,” kata Presiden.

Jokowi berharap ke depan Indonesia seharusnya tidak perlu terlalu banyak memiliki Undang-Undang (UU). Akan lebih baik jika Indonesia memiliki sedikit UU namun kualitasnya sangat baik.

Beri Komentar