GB Alias Bonbon (Foto: Merdeka.com)
Dream - Ketua Harian Asosiasi Kafe dan Resto (AKAR), GB atau Bonbon, melakukan percobaan bunuh diri tepat di depan Kantor Balai Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu 6 Agustus 2021. Aksi ini dilatarai kekecewaan terhadap pemerintah yang memperpanjang Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Salah seorang saksi, Jajang Jaenudin, 35 tahun, mengaku sempat dihubungi Bonbon mengenai rencana rekannya melakukan aksi unjuk rasa di depan Balai Kota Bandung. Jajang kemudian menyusul.
Saat sampai, aksi yang dilakukan Bonbon ternyata bukan unjuk rasa. Jajang kemudian menemukan rekannya dalam keadaan terluka dan disekitar tubuhnya terdapat pisau yang diduga digunakan untuk melukai diri.
" Sudah tergeletak di tengah Jalan Wastukencana dengan luka pada leher sebelah kiri dan perut sebelah kanan," kata Jajang dikutip dari Liputan6.com, Jumat 6 Agustus 2021.
Pihak Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung membenarkan adanya kedatangan pasien dengan dugaan percobaan bunuh diri tersebut.
" Pasien datang ke IGD RSHS pada jam 13.54 diantar oleh PMI dengan diagnosa trauma tusuk di perut dan luka tusuk di area leher, ada kecurigaan percobaan bunuh diri," ujar Koordinator Pelayanan Medik RSHS Bandung Zulvayanti.
Zulvayanti menuturkan, saat ini kondisi pasien secara umum sadar, stabil, tanpa menggunakan bantuan oksigen, dan masih dalam observasi secara ketat. Pendarahan di luar sudah tertangani dengan balut tekan, pasien sudah dipasangi infus, dan sudah diberikan obat-obatan anti-nyeri.
Sementara itu, tersebar rekaman suara diduga dari Bonbon yang disebarkan kepada wartawan. Rekaman tersebut berisi pesan terkait kegelisahan para pelaku usaha kuliner yang operasionalnya terkendala dengan kebijakan PPKM.
Selain itu, isi pesan suara tersebut berisi permintaan maaf Bonbon kepada rekan seprofesi serta organisasi karena tidak berhasil memperjuangkan untuk memperbaiki situasi usaha pada masa PPKM. Permintaan maaf pun disampaikan untuk anak dan istrinya.
Terpisah, Kasatreskrim Polrestabes Bandung AKBP Rudy Tri Handoyo membenarkan adanya peristiwa percobaan bunuh diri tersebut. Dia belum memberikan keterangan lebih lanjut soal motif Bonbon nekat mencoba bunuh diri.
" Iya benar, informasinya akan kami berikan lebih lanjut setelah semua data terkumpul," kata Rudi.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes, dr.Siti Nadia Tarmidzi memahami pelaku usaha kesulitan di masa PPKM. Namun, untuk melonggarkan PPKM perlu kajian lebih lanjut karena demi keselamatan nyawa masyarakat.
" Kalau terkait pelonggaran perlu dilakukan tentunya kajian lebih lanjut karena dua duanya terkait keselamatan nyawa," katanya lewat pesan singkat dikutip dari Merdeka.com, Jumat 6 Agustus 2021.
Saat ini pun kasus positif corona di RI masih bertambah meski trennya mengalami penurunan. Nadia mengatakan, pemerintah mengambil sikap yang berdampak besar yaitu keselamatan masyarakat.
" Yang menjadi pertimbangan tentu yang dampak terbesar yang harus dicegah," ucapnya.
Nadia berpesan bahwa menjaga kesehatan diperlukan di masa pandemi Covid-19. Termasuk menjaga kesehatan jiwa.
" Menjaga kesehatan memang perlu dilakukan dimasa pandemi termasuk kesehatan jiwa," katanya.
Advertisement
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik