Terungkap, Ini Pekerjaan Suami Mirna

Reporter : Maulana Kautsar
Selasa, 2 Februari 2016 07:27
Terungkap, Ini Pekerjaan Suami Mirna
Ayah mirna juga menjelaskan soal kabar menantunya sempat menjalani hubungan dengan Jessica Kumala, tersangka kasus pembunuhan Mirna.

Dream - Suami Wayan Mirna Salihin, Arief Soemarko, tak banyak dikenal publik. Dalam kasus kematian istrinya, Arief terlihat menjadi sosok misterius.

Menurut penuturan Darmawan Salihin, diketahui pekerjaan Arief. Dia menampik jika menantunya itu memiliki latar belakang anggota kepolisian.

" Anggota? Ngarang. Wiraswasta biasa. Arief bekerja di jual beli hasil bumi," kata Darmawan usai memberikan keterangan di Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Senin 1 Februari 2016.

Tetapi, Darmawan tidak mau menjelaskan secara rinci hasil bumi yang dimaksudkannya, apakah berupa hasil tambang atau hasil perkebunan. Dia pun menyangkal jika ayah Arief memiliki perusahaan.

" Enggak tahu. Memangnya saya mertua apaan tanya-tanya seperti itu. Bapaknya sudah pensiun," ucap Darmawan yang hadir ke Polda Metro Jaya untuk menemani kembaran Mirna, Made Sandy Salihin yang turut diperiksa penyidik. 

Mirna dan Arief saling berpacaran cukup lama saat mereka berkuliah di Australia. Tetapi, ada kabar yang menyebut, jika Arief sempat menjalani hubungan dengan Jessica Kumala, tersangka kasus pembunuhan Mirna.

Saat dimintai konfirmasi mengenai kabar tersebut, Darmawan langsung menepisnya.

" Enggak ada itu. Ngarang, jangan sampai simpang siur. Arif tuh enggak berhubungan langsung dengan dia (Jessica), kan beda kota, Arif di Melbourne," ujar dia.

Darmawan, dalan kesempatan itu juga membantah dia mengetahui rencana pembunuhan Jessica terhadap Mirna. Menurut dia, kabar itu harus diverifikasi kembali dengan otoritas kepolisian Australia.

" Enggak tahu ya. Soal itu tunggu saja polisi dari Australia. Nanti juga ada beritanya itu," ucap dia. (Ism) 

 

1 dari 3 halaman

Pengacara: Jessica Disuruh Mengaku

Pengacara: Jessica Disuruh Mengaku © Dream

Dream - Jessica sempat dicecar oleh Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Krishna Murti.

Pernyataan itu diungkapkan pengacara Jessica yaitu, Yudi Wibowo. Menurut Yudi, kliennya saat ini tertekan lantaran kerap dipaksa Krishna sebagai pembunuh Mirna.

" Sampai dibawa ke ruang kerja Krishna. Suruh ngaku. Diperiksa suruh ngaku. Ada saksinya," kata dia saat dihubungi, Senin 1 Februari 2016.

Mengenai sikap keras itu, Yudi menjelaskan jika kliennya sempat dijanjikan oleh Krishna keringanan hukuman, jika Jessica mengakui sebagai pembunuh Mirna.

Sebab seperti yang diketahui, Jessica disangkakan oleh penyidik pasal 340 Kitab Undang-undang Hukum Pidana tentang pembunuhan berencana dengan ancaman penjara seumur hidup.

" Kalau ngaku hukumannya ringan. Kalau tidak mengaku hukumannya berat, 20 tahun atau hukuman mati bilang gitu," ucap dia.

Yudi menyayangkan tindakan Krishna tersebut. Menurut dia, perlakuan itu dapat menyebabkan semua orang menjadi tersangka karena tekanan psikologis yang diterimanya.

" Polisi saat ini, tidak memiliki barang bukti untuk menetapkan Jessica sebagai tersangka. Polisi juga sudah tidak menggunakan azas praduga tak bersalah saat menangani Jessica. Demi Allah, Jessica tidak berbuat apa-apa. Ini kalau Krishna menuduh terus, suudzon itu," ucap dia.

Tersangka

Polisi telah menetapkan Jessica sebagai tersangka pembunuhan Mirna pada Sabtu, 30 Januari 2016. Saat penetapan tersangka itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Mohammad Iqbal berjanji akan merilis kasus ini pada Minggu, 31 Januari 2016, kemarin.

Tetapi, hingga Senin, 1 Januari 2016 ini, Iqbal mengatakan penyidik belum mau merilis kasus yang kontroversial ini.

Sebab, menurut dia, penyidik tengah menyelesaikan berkas untuk menjerat Jessica sebagai tersangka pembunuh Mirna.

" Saat ini kami fokus menyelesaikan berkas perkara dan penguatan alat bukti," kata Iqbal. (Ism) 

2 dari 3 halaman

Terungkap, Jam Berapa Sianida Masuk Ke Tubuh Mirna

Terungkap, Jam Berapa Sianida Masuk Ke Tubuh Mirna © Dream

Dream - Penyidikan kasus kematian Wayan Mirna Salihin terus digali oleh Kepolisian Polda Metro Jaya. Salah satu temuan terbaru dalam penyidikan polisi mengungkapkan proses masuknya sianida ke dalam tubuh Mirna.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Krishna Murti mengatakan tim penyidik sudah mengetahui secara pasti waktu masuknya zat tersebut ke dalam tubuh Mirna. Meski begitu, dia enggan menyebut secara rinci kapan zat itu masuk.

" Analisis kami nanti akan dibuka di pengadilan, semuanya akan terbuka," kata Krishna, Selasa, 27 Januari 2016.

Krishna berjanji tidak akan menjelaskan detail asal dan bagaimana proses masuknya sianida bahkan setelah penetapan tersangka. Sebab, menurut dia, bahan penyidikan itu akan dibuka bila ada praperadilan oleh tersangka.

Patut diketahui, proses penyidikan kasus kematian Mirna telah berjalan selama tiga minggu. Meski telah cukup memiliki alat bukti, kepolisian tidak mau terburu-buru dalam penetapan tersangka.

Dalam proses terakhir yang dilakukan, kepolisian mendapatkan saran dari Jaksa Penuntut Umum (JPU) untuk memperkuat keterangan saksi. Keterangan ini nantinya akan digunakan untuk memperkuat barang bukti yang telah di dapatkan penyidik.

" Kasus ini punya banyak bukti mati seperti kopi, TKP (Tempat Kejadian Perkara), dan CCTV. Tapi, kalau bukti itu tidak didukung keterangan ahli nilainya jadi nol. Namun, kalau kita sandingkan barang bukti dengan keterangan ahli nilainya jadi tiga. Nah, itulah yg kami lakukan," kata dia.

3 dari 3 halaman

Ogah Tatap Muka dengan Jesicca

Ogah Tatap Muka dengan Jesicca © Dream

Dream - Darmawan Salihin, ayah dari Wayan Mirna Salihin mengaku enggan berkomunikasi dengan pihak keluarga tersangka Jessica Kumala. 

Darmawan tidak mau berkomunikasi karena keluarga Jessica karena tidak mengenal mereka.

" Nggak kenal saya. Dan tidak akan pernah mau berkomunikasi. Mereka seperti musuh sama kami," kata Darmawan di Direktorat Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Metro Jaya, Senin, 1 Februari 2016.

Dia pun menolak andai kata keluarga Jessica mengajaknya berkomunikasi atau bertemu. Dia mengatakan jika ketemuan akan terjadi di pengadilan.

" Nggak mau ah (bertemu). Udah begini mau ngapain. Suruh ngomong ke polisi aja. Ketemunya di pengadilan," ujar dia.

Pemanggilan Darmawan ke Direskrimum, bertepatan dengan pemeriksaan Jessica. Saat ditanya apakah nanti mau berbincang empat dirinya menjawab singkat.

" EmohEmoh," kata dia.

Beri Komentar