Penghancuran Tembok (Foto: Instagram @Infokomando)
Dream - Hermiati akhirnya bisa bernapas lega. Rumah wanita 50 tahun tersebut kini sudah tidak terisolir oleh tembok pembatas yang dibangun oleh developer perumahan di dekat kediamannya.
Rumah Hermiati semula terisolir oleh tembok pembatas yang dibangun oleh developer. Dia tak mendapat akses setelah tak meu membeli rumah yang dibangun oleh developer. Hermiati memilih membeli rumah di belakang lokasi perumahan yang dibangun oleh sang developer.
Kondisi memprihatinkan itu diketahui setelah ada teman yang membuat video tentang Hermiati. Setelah video itu viral, anggota TNI dan Polri turun tangan menyelesaikan perkara itu. Padahal, sebelumnya aduan ke RT dan kelurahan setempat tak mendapat respons.
Menurut akun Instagram @infokomando, Jumat 9 Juli 2021, anggota TNI dan Polri turun tangan membantu Hermiati yang terjebak karena tak ada jalan keluar. Setelah melakukan mediasi dengan ketua RT, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas dengan pihak pengembang, tembok beton itu akhirnya dibongkar.
Kini, rumah Hermiati diberi akses selebar dua meter. Akan tetapi, apabila Hermiati bersedia membayar Rp35 juta, akses jalan akan diperlebar menjadi 5 meter sebagai biaya ganti rugi tanah kepada pihak pengembang.
View this post on Instagram
Dream - Belakangan viral sebuah video seorang ibu lansia yang rumahnya terisolasi. Di sekeliling rumahnya dibangun tembok dan pagar besi oleh developer sebuah perumahan.
Menurut akun Instagram @infokomando, Jumat 9 Juli 2021, kejadian miris ini bermula saat sang ibu tidak membeli perumahan yang dibangun oleh sang developer. Waanita itu memilih membeli bangunan di belakang tanah developer.
" Kasihan kawan aku ini teraniaya, rumahnya terpagar tidak boleh lewat oleh developer. Karena tidak membeli perumahan developer. Dia membeli rumah di belakang developer," ujar wanita pemilik video.
Mirisnya, menurut sang pemilik video, wanita lansia itu telah mengadu ke pihak RT bahkan kelurahan. Namun belum ada tanggapan dari pihak terkait.
Sang pemilik rumah pun kebingungan harus mengadu kemana lagi terkait permasalahan yang menimpanya.
" Jadi tolong, kami sudah ngadu ke pihak kelurahan dan RT. Tetapi tidak ada menanggapi karena kami tidak punya apa-apa, tidak punya kekuatan. Mana bapak HAM, Hak Asasi Perempuan dan Perlindungan Anak, tolong kami. Ke mana kami harus ngadu? Masak kawan aku tidak bisa lewat," paparnya.
Dalam video, sang perekam juga menunjukkan bagaimana tembok beton tinggi menghalangi rumah sang pemilik rumah. Padahal, diketahui warga perumahan tersebut sudah membuka jalan untuk sang ibu lewat tetapi ditutup kembali menggunakan pagar besi.
" Sudah bikin jalan di kasih orang, sekarang di pagar lagi. Kira-kira ke mana kami nih ngadu? Jangan karena janda, kami ditindas," ujarnya sembari memperlihatkan jalan keluar yang ditutup oleh pihak developer.
Dalam video, sang perekam memohon untuk dibantu mencari jalan keluar untuk masalah ini. Ia pun menyebut yang dilakukan pihak developer merupakan penindasan.
" Ini betul-betul penindasan. Tidak ada peri kemanusiaan dan peri keadilan. Padahal kami sudah mengalah. Karena tidak ada daya, tidak ada upaya, ditindas oleh pihak developer," tutupnya.
View this post on Instagram
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR