Ilustrasi
Dream - Tak cuma Indonesia, penipuan dan penggandaan uang juga terjadi di negeri Timur Tengah. Mengaku bisa mendatangkan 'Uang dari Langit,' tiga warga Sudan yang berusaha menipu seorang warga Oman harus mengakhiri nasibnya di hotel prodeo selama tiga tahun penjara
Hakim Pengadilan di Dubai juga memerintahkan masing-masing terpidana untuk membayar denda 10.000 dirham dan akan dideportasi setelah menjalani hukuman penjaranya.
Kasus yang terjadi 3 bulan sebelum Ramadhan tahun lalu ini bermula saat pria Oman berusia 42 berinisial HA mendapat telepon dari seorang Sudan yang mengklaim dirinya sheikh atau ulama bernama Abdullah.
HA mengatakan Abdullah mengaku punya ilmu perbintangan dan bisa mendatangkan uang yang banyak dari langit.
" Dia mengatakan nama saya cocok dengan salah satu bintang dan saya dibilang sangat beruntung. Selain bisa menggandakan uang, dia mengaku bisa menurunkan uang dari langit dengan bantuan jin," kata HA kepada penyelidik seperti dikutip laman Emirates247, Rabu, 4 Februari 2015.
Kepada HA, Abdullah bilang bahwa dia butuh uang untuk membeli air suci dan dupa agar segera bisa melakukan ritual. Meski HA tidak tertarik, Abdullah terus menghubunginya.
" Dia terus menghubungi saya dan minta diberi 7 ribu dirham untuk membeli perlengkapan ritual. Saya menolak memberinya uang dan dia pergi," kata HA.
Namun Abdullah rupanya tidak patah arang. Dia terus menghubungi HA 20 hari kemudian dan menyatakan ingin bertemu. Mereka sepakat bertemu di Al Ain.
" Saat bertemu, Abdullah membawa bubuk yang katanya untuk memanggil jin. Dia mengaku membelinya dengan harga 3.500 dirham dan minta saya menggantinya. Karena melihat saya tidak akan memberinya uang, dia pergi," kata HA.
Awal Ramadhan, Abdullah memberitahu akan meninggalkan Uni Emirat Arab dan memberi nomor rekannya bernama Abu Abdullah.
Hari itu juga, Abu Abdullah menghubungi HA. Sama seperti Abdullah, Abu Abdullah mengaku bisa menggandakan uang dengan bantuan jin.
" Saya bertemu dengannya di parkiran Rumah Sakit Al Baraha. Dia masuk mobil saya dan menanyakan nama lengkap saya. Dia kemudian keluar dan akan memberi kabar apakah saya beruntung atau tidak."
Saat pulang, HA datang ke kantor polisi dan menginformasikan tentang dua penipu yang ditemuinya. Polisi minta HA untuk terus berkomunikasi dengan Abu Abdullah untuk menangkap basah dia.
Besoknya, Abu Abdullah menghubungi HA dan minta uang yang dibutuhkannya untuk membeli perlengkapan ritual. Namun HA menolak memberikannya.
Setelah beberapa hari, Abu Abdullah menghubungi lagi dan menurunkan jumlah uang yang dimintanya menjadi US$ 75 ribu. Kali ini dia mengaku telah membawa dua orang yang memiliki uang dolar dalam jumlah besar. Karena uang tersebut memiliki stempel hitam dari PBB, Abu Abdullah mengaku perlu uang untuk membeli bahan kimia yang digunakan untuk melarutkan stempel tersebut.
Saat bertemu di parkiran Rumah Sakit Dubai, Abu Abdullah ditemani oleh dua orang Sudan lainnya yang mengaku sebagai 'pemilik' uang dolar tersebut. Sebelum bertemu HA telah menghubungi polisi.
Ketika semua masuk mobil HA, kedua teman Abu Abdullah mendemonstrasikan menghilangkan stempel hitam di atas dua lembar uang 100 dolar. Ketiga penipu ini kemudian meyakinkan HA bahwa mereka banyak uang untuk membeli cairan kimia yang nantinya digunakan untuk menghilangkan stempel hitam tersebut.
HA mengatakan akan memikirkan penawaran tersebut dan pura-pura ingin meyakinkan bahwa ketiganya benar-benar memiliki uang berstempel hitam tersebut. Mereka setuju dan mengajak HA ke sebuah rumah. Dari dalam rumah, salah satu teman Abu Abdullah mengambil kotak berisi lembaran uang dolar berstempel hitam dan meletakannya di atas bagasi mobil HA.
Ketika membuka kotak tersebut, polisi langsung menyergap mereka. Ketiganya kaget dan berusaha melarikan diri. Namun polisi berhasil meringkus ketiga penipu asal Sudan tersebut. Dalam keterangannya, polisi telah menyita kotak uang berisi 465.300 dolar palsu. Ketiga penipu didakwa mengedarkan uang palsu dan melakukan penipuan uang sejumlah US$ 75 ribu.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR