Ulat Lilin (Foto: Paolo Bombelli/SWNS)
Dream - Para peneliti mengungkapkan telah menemukan solusi untuk mengatasi krisis limbah plastik yang mendunia.
Mereka mengatakan solusi untuk mengurai limbah plastik itu ada pada makhluk kecil bernama waxworm, biasa dikenal sebagai ulat lilin.
Menurut para peneliti ulat lilin mampu memakan plastik dengan kecepatan yang lumayan tinggi. Makhluk kecil yang biasa hidup di sarang lebah ini mampu menghancurkan plastik yang paling sulit diurai sekalipun, yaitu polietilen.
Seperti diketahui, sekitar satu triliun kantong plastik digunakan di seluruh dunia setiap tahun. Sebagian besar di antaranya berakhir di lautan atau dibuang ke tempat pembuangan akhir.
Biasa ditemukan dalam sarang lebah, ulat lilin mampu menghancurkan polietilen dengan mudah dalam kecepatan 1.400 kali dari jenis organisme lainnya.
Para peneliti yakin makhluk mungil itu memiliki semacam enzim ampuh dalam air liurnya sehingga bisa menghancurkan ikatan kimia dalam plastik.
Lilin lebah memiliki ikatan kimia yang sama kompleksnya dengan plastik, termasuk polietilen. Peneliti menduga kebiasaan memakan lilin itulah yang membuat ulat itu mampu mengurai plastik.
Potensi menjanjikan dari ulat lilin ditemukan tidak sengaja oleh pemimpin penelitian, Federica Bertocchini, dari Institut Biomedis dan Bioteknologi Cantrabia di Spanyol.
Saat itu dia menaruh ulat-ulat lilin untuk sementara di kantong plastik saat membersihkan sarang lebah yang menjadi peliharaannya.
Tanpa diduga, kantong plastik itu berlubang di sana-sini. Tidak yakin kalau lubang itu akibat ulah dari ulat lilin, para peneliti di Cambridge University menyebarkan beberapa ekor ulat lilin di atas kantong plastik polietilen dengan hasil yang sama.
" Ini benar-benar luar biasa karena mengurai plastik adalah pekerjaan yang sangat menantang saat ini," kata Paolo Bombelli dari Cambridge University.
Bombelli mengatakan jika dalam skala industri, maka pabrik pengolah limbah plastik bisa menggunakan enzim yang ada pada ulat lilin untuk melebur plastik secara biologi.
Namun bisa saja, tambah Bombelli, enzim ulat lilin disemprotkan secara langsung di atas lahan plastik atau bahkan disuntikan ke dalam laut untuk mengurai plastik secara masif.
Saat melakukan analisis spektroskopi, terlihat ulat lilin mengubah polietilen menjadi senyawa kimia tak terikat yang disebut dengan etilen glikol.
Diterbitkan di jurnal Current Biology, penelitian ini mengatakan bahwa 100 ulat lilin mampu mengurai kantong plastik dalam 12 jam.
" Kami berencana untuk menerapkan temuan ini sebagai cara yang tepat untuk menyingkirkan sampah plastik. Ini menjadi solusi untuk menyelamatkan laut, sungai, dan lingkungan kita dari konsekuensi akumulasi plastik yang tak terhindarkan," kata Bertocchini.
(Sumber: telegraph.co.uk)
Advertisement
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Menanti Babak Baru Kabinet: Sinyal Menkopolhukam Dirangkap, Akankah Panggung Politik Berubah?
Presiden Prabowo Subianto Reshuffle Kabinet, 5 Menteri Diganti dan Lantik 1 Menteri Baru