Heboh Video Mahasiswa UI, Ahok: Kalau Saya, Akan Saya Pecat

Reporter : Maulana Kautsar
Kamis, 8 September 2016 09:01
Heboh Video Mahasiswa UI, Ahok: Kalau Saya, Akan Saya Pecat
Ahok menuding si mahasiswa tak sadar telah berkuliah di kampus yang.....

Dream - Video mahasiswa magister Universitas Indonesia (UI) menyuarakan penolakan majunya Basuki Tjahaja Purnama menjadi DKI 1. Lantas bagaimana respon pria yang kerap disapa Ahok tersebut?

Menurut Ahok, aksi mahasiswa bernama Boby Febri itu telah melanggar peraturan UI. Jika dia menjadi pengambil keputusan di Kampus Kuning tersebut, Ahok pasti akan mengeluarkan Boby dari universitas tersebut.

" Saya pikir dia melanggar, saya nggak berhak (karena) itu urusan UI. Kalau saya, saya pecat jadi mahasiswa," ucap Ahok, di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu, 7 September 2016.

Ahok beralasan, sikap tegas itu perlu diambil lantaran Boby berkuliah di universitas yang menerima Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

" Jadi kalau kamu lulus dari perguruaan tinggi negeri, kamu harus sadar kamu lulus dibayar oleh uang rakyat," ucap dia.

Bagi Ahok, sikap Boby yang cenderung rasis tersebut justru berbahaya bagi nama baik UI. Sebab, kata Ahok, selama ini, UI kerap dikenal meluluskan para sarjana yang nasionalis dan berkualitas.

" Lulusan UI dikira hebat tapi otaknya sangat anti-nasionalisme. Kan nggak pantas," ucap dia.(Sah)

1 dari 3 halaman

Buat Video Tolak Ahok, Mahasiswa UI Dihujat Netizen

Buat Video Tolak Ahok, Mahasiswa UI Dihujat Netizen © Dream

Dream - Video mahasiswa Universita Indonesia (UI) yang berorasi menolak pencalonan Basuki Tjahja Purnama atau Ahok dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta mendatang, menuai kecaman dari pengguna media sosial. Mahasiswa bernama Boby Febri Krisdiyanto itu dianggap gagal berargumentasi secara runut.

Video tersebut pertama kali diunggah ke Youtube oleh akun Adhi Pratama. Dalam video itu terlihat Boby mengenakan jas kuning, khas mahasiswa UI. Dalam keterangan video tersebut, Adhi menulis kekecewaannya terhadap argumentasi yang dipaparkan Boby.

" Bila ada banyak mahasiswa UI seperti Boby, ini tanda menyedihkan. Dia serampangan menggunakan data. Dia serampangan membangun argumen. Dan ini semua dilakukan karena dia sedang memperjuangkan sebuah gagasan yang secara jelas bertentangan dengan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia,"  kata Adhi pada video yang diunggah pada 5 September 2016.

2 dari 3 halaman

Ditegur Kampus

Ditegur Kampus © Dream

Dalam video itu, Boby menyematkan tagar #SelamatkanDKI. Selain menolak kepemimpinan Ahok, mahasiswa Magister Keperawatan, Fakultas Ilmu Keperawatan, tersebut juga menawarkan solusi keselamatan kepemerintahan dengan syariah dan khilafah.

Pihak UI bergerak cepat menanggapi kasus tersebut. Sehari setelah video itu menyebar, kampus kuning itu mengeluarkan pengumuman. Dalam pengumuman tertanggal 6 September 2016 itu, menyebut video yang dibuat Boby bersifat ilegal.

" Atau tidak resmi dan tidak memiliki hak untuk mengatasnamakan Universitas Indonesia," tulis Kepala Humas dan KIP UI, Rifelly Dewi Astuti.

Dari surat tersebut, Boby telah dipanggil oleh pihak Fakultas Ilmu Keperawatan. Dewi juga menyebut Gerakan Mahasiswa (GEMA) Pembebasan UI bukanlah lembaga resmi UI maupun fakultas di UI.

" Sehingga tidak diperkenankan untuk menggunakan nama, logo dan atribut UI," tulis Rifelly.

3 dari 3 halaman

Permintaan Maaf Boby

Permintaan Maaf Boby © Dream

Tak berselang lama dengan surat yang dikeluarkan UI, surat permintaan maaf Boby pun juga turut beredar di media sosial. Dalam surat itu Boby meminta maaf dan menandatangani surat bermaterai Rp 6.000.

Dalam surat tersebut, Boby mengaku menyesal dengan beredarnya video itu. Dia mengakui kekeliruanya saat menggunakan properti UI tanpa izin pihak universitas dan penyampaian orasi yang membuat resah seluruh sivitas akademik UI.

" Oleh karena itu, saya mohon maaf kepada pimpinan Universitas Indonesia atas perbuatan tidak menyenangkan yang telah saya lakukan dan berjanji untuk tidak mengulangi perbuatan hal tersebut di atas," kata Boby.

Beri Komentar
Jangan Lewatkan
More