Viral! Sosok Anak Rara Pawang Hujan MotoGP Mandalika, Menangis Haru Ibunya Bisa Go Internasional

Reporter : Okti Nur Alifia
Selasa, 22 Maret 2022 19:00
Viral! Sosok Anak Rara Pawang Hujan MotoGP Mandalika, Menangis Haru Ibunya Bisa Go Internasional
Beredar video yang kini menjadi viral tentang anak Rara yang sangat bangga pada ibunya.

Dream - Gelaran MotoGP di Mandalika menyimpan banyak cerita unik. Salah satunya aksi Rara, wanita pawang hujan, yang menjadi pusat perhatian di sirkuit Pertamina Mandalika, Minggu 20 Maret 2021.

Tak hanya warga lokal yang ramai membicarakannya, tapi dunia internasional. Akun Instagram resmi @motogp bahkan sempat mengucapkan terima kasih dengan mengunggah foto Rara yang sedang beraksi di lintasan sirkuit.

THANK YOU for stopping the rain! 😅,” tulis akun @motogp.

Ada yang menarik dari aksi Rara yang mendadak bak selebriti ini, beredar video yang kini menjadi viral tentang anak Rara yang sangat bangga pada ibunya.

Saking bangganya, anaknya yang diketahui seorang laki-laki ini sampai menetaskan air mata ketika selesai sholat.

1 dari 7 halaman

Anak Rara Pawang Hujan

Dalam rekaman video, anak Rara berhasil disorot saat ia sedang di rumah. Momen tersebut juga diunggah di akun Instagram @viralkak.

Anak Rara Pawang Hujan di Mandalika

“ Anak Rara pawang hujan di Mandalika,” demikian keterangan video.

Namun yang menjadi fokus warganet adalah ia yang terharu atas jasa ibunya yang bisa bekerja, hingga dikenal banyak publik. 

Anak Rara Pawang Hujan di Mandalika

“ Dia terharu karena bundanya bisa bekerja profesional dan bisa viral sampe go internasional,” demikian keterangan dalam video.

2 dari 7 halaman

Tetesan Air Mata Bangga

Video tersebut juga memperlihatkan sang anak yang sedang sholat. Setelah salam, saking bangganya anak ini sempat meneteskan air mata.

“ Sampe netesin air mata,” demikian keterangan video.

Anak Rara Pawang Hujan di Mandalika

Menyadari dirinya menetaskan air mata, ia langsung mengusap air mata yang jatuh ke pipinya. Tak ada kata-kata yang dilontarkan, tapi video singkat ini menggambarkan betapa bahagianya sang anak yang tersenyum dan terharu.

Sumber: Instagram @viralkak

3 dari 7 halaman

      View this post on Instagram      

A post shared by VIRALKAK (@viralkak)

4 dari 7 halaman

Bukan karena Pawang, Menurut BMKG Inilah Penyebab Berhentinya Hujan di Mandalika Saat MotoGP

Dream - Aksi pawang hujan di sirkuit Pertamina Mandalika saat gelaran MotoGP, Minggu 20 Maret 2021, menjadi sorotan dunia. Akun twitter resmi MotoGP bahkan menulis kinerja pawang hujan wanita tersebut berhasil.

Namun, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) punya analisa sendiri soal redanya hujan pada hari balapan itu. BMKG memastikan hujan reda bukan karena aksi pawang hujan yang menjadi perbincangan tersebut.

" Jadi sebenarnya, kemarin waktu berhentinya (hujan) itu bukan karena pawang hujan. Karena durasi waktunya sudah selesai," kata Deputi bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, dikutip dari merdeka.com, Senin 21 Maret 2022.

5 dari 7 halaman

BMKG telah memperkirakan cuaca di Mandalika tiga hari sebelum hari balapan. BMKG telah memperkirakan bakal terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat di sekitar Mandalika pada tanggal 17 hingga 19 Maret 2022.

Sementara, pada 20 Maret 2022, bertepatan dengan puncak balapan MotoGP, telah diprediksi akan terjadi hujan dengan intensitas lebat disertai petir.

" Tanggal 20 diperkirakan juga hujan lebat disertai badai petir. Kenapa perkiraannya itu? Karena pada waktu itu terjadi bibit siklon tropis 93f yang dampaknya itu memberikan potensi pertumbuhan hujan di Mandalika," jelas Guswanto.

6 dari 7 halaman

Karena itulah, menurut BMKG, redanya hujan saat MotoGP Mandalika bukan karena pawang hujan. Melainkan durasi hujan sudah selesai ketika pawang hujan itu melakukan aksinya. Puncak hujan itu berakhir pada sekitar 16:15 WITA.

" Buktinya kan dari awal pawang itu sudah bekerja, tapi kan enggak berhenti juga," kata Guswanto.

" Bukan karena pawang hujan. Karena durasi waktunya sudah selesai, kalau dilihat perkiraan lenngkap, di tanggal itu memang (hujan) selesai di jam itu, kira-kira jam 16:15 WITA, tinggal rintik-rintik itu bisa dilakukan balapan," tambah dia.

7 dari 7 halaman

Pemerintah juga telah mengerahkan teknologi modifikasi cuaca (TMC) untuk antisipasi hujan lebat dalam durasi yang berpotensi menghentikan balap MotoGP.

TMC ini digunakan untuk mempercepat turunnya hujan dengan cara menaburi garam di awan konfektif yang mengandung uap air hingga membentuk awan hujan.

" Jadi teknologi yang dimaksud adalah teknologi mempercepat terjadinya hujan. Karena diberi inti kondensasi yang berupa NaCl atau garam," kata Guswanto.

" Bukan untuk menahan (hujan), bukan. Jadi mempercepat biasanya," imbuhnya.

Beri Komentar