Dia Ardiani: Allah Tunjukkan Siapa Sahabat Sejati

Reporter : Syahid Latif
Rabu, 9 September 2015 12:40
Dia Ardiani: Allah Tunjukkan Siapa Sahabat Sejati
Hari-hari berlalu, setiap sehabis salat, saya berdoa memohon kepada-Nya untuk membukakan hati mereka. Saya tidak dendam, tapi saya ikhlas dan saya belajar memperbaiki diri.

Dream - Persahabatan tak selamanya berjalan mulus. Itulah yang dirasakan oleh Dia Ardiani. Peserta Dream Girls 2015 asal Cianjur ini memiliki pengalaman pahit dalam persahabatannya.

Dia pernah dikucilkan. Bahkan oleh sahabat-sahabat terdekatnya. Namun dia tetap berusaha kuat. Hingga akhirnya terlihat siapa sebenarnya teman sejatinya.

Berikut kisah Dia Ardiani. Jika kalian suka, berikan vote untuk Dia Ardiani DI SINI.

Assalamualaikum. Nama saya Dia Ardiani. Sedikit aneh ya kalau dengar nama depan saya Dia, hehe... Kalau di tanya inspirasi, kadang saya suka berpikir apakah ada pada diri saya yang dapat menginspirasi banyak orang?? Apakah saya bisa?? Selalu seperti itu yang ada dalam pikiran.

Jujur saja kadang saya suka iri melihat orang lain dapat melakukan banyak hal baru, tapi jika hanya sekadar iri buat apa? Kenapa tidak mencoba nya. Yah memang benar setiap orang dapat melakukan banyak hal baru termasuk saya.

Banyak sekali hal aku lakukan, tetapi jika hanya untuk menginspirasi orang lain tanpa adanya niat Lillahitaala atau hanya ingin mendapat pujian lebih baik jangan. Karena bukan pahala yang akan di dapat.

Baik, saya akan bercerita sedikit tentang hidup yang pernah saya alami. Kalian pernah bertengkar dengan sahabat kalian? Saya pernah mengalaminya. Ya, meskipun sedih berjauhan bersama sahabat, tapi apa daya, omongan orang lain lebih dipercaya daripada omongan sahabat sendiri. Padahal itu hanya akan merusak persahabatan kami.

Dulu, pada saat saya masih duduk di bangku SMP, saya bersahabat dengan tujuh orang. Kami berhubungan baik, tapi pada suatu hari entah apa yang terjadi sebelumnya. Saya di-bully, dijauhi oleh sahabat saya sendiri. MasyaAllah, pada saat itu saya merasa dilempar oleh sesuatu yang sangat keras rasanya. Sangat sakit, malu, bingung. Semuanya bercampur dan tak bisa aku deskripsikan perasaanku.

Saya terheran dengan apa yang sedang terjadi. Saya nangis hanya bisa menagis tanpa dijelaskan apa penyebab ini semua. Dengan mata bengkak habis nangis saya pulang ke rumah. Mama pun bertanya, " Kenapa dik?" . Aku hanya bisa menangis tanpa menjelaskan apa-apa karena saya sendiri pun tidak tahu apa masalahnya.

Hari-hari berlalu, setiap sehabis salat, saya berdoa memohon kepada-Nya untuk membukakan hati mereka. Saya tidak dendam, tapi saya ikhlas dan saya belajar memperbaiki diri. Tenyata memang Allah sedang mempersiapkan sesuatu dan Allah tak akan memberi cobaan pada hambanya melebihi batas kemampuannya.

Beberapa minggu dari kejadian itu, kami pun berpisah karena saya dan semua teman-teman seangkatan saya harus melanjutkan ke SMA. Dan dari situ saya tahu kenapa mereka seperti itu, ternyata ada satu orang di antara sahabatku yang berusaha menjatuhkan saya dan menjauhkan saya dari teman-teman supaya saya dibenci semua. Entahlah apa maksudnya. Tapi dari situ saya sadar ternyata tidak mudah menjadikan orang sebagai sahabat.

Tapi apa yang terjadi sekarang setelah sekian lama kami berpisah, kami bersama-sama lagi tanpa ada dendam sedikitpun di hati saya. Namun orang yang menjauh dari kami yaitu orang yang dulu berusaha menjatuhkanku, alhamdulillah ternyata Allah menunjukan yang benar-benar baik dan yang pura-pura baik.

Berkat dukungan mama dan samua orang yang aku sayang, saya bisa lewatian setiap masalah yang di hadapi. Terimakasih ya Allah karena ini menjadikan hamba yang sabar.

Dia Ardiani: Allah Tunjukkan Siapa Sahabat Sejati

Beri Komentar