Berry 'Saint Loco'
Dream - Pertemuan dengan sahabat lama, membuka pintu kehidupan baru untuk Berry 'Saint Loco'. Di tengah keresahan mencari pegangan hidup, Allah SWT mempunyai cara sendri untuk membimbing Berry kembali pada jalan yang benar.
Di saat fisik tak berdaya akibat Narkoba, Berry bertekad menyembuhkan dirinya sendiri. Pengobatan medis tak lagi mampu mengobati ketergantungannya pada narkoba dan minuman keras.
" Bahkan saya sudah mulai sering mimisan kala itu, dan pada posisi backdown saya mengalihkan pada pekerjaan," kata Berry kemarin saat dijumpai setelah mengisi acara di Jakarta Selatan.
Hingga suatu senja, ia merasakan kedamaian luar biasa saat mendengar azan dan melihat jemaah salat maghrib di masjid dekat rumah sahabatnya, Essa. Saat itu terbersit dalam hati untuk mempelajari Islam sebagai pengobatan alternatif.
" Saya belum kepikiran jauh hanya saya mikir apa ini bisa dijadikan obat seperti alternatif agar saya sembuh ya, karena saya merasakan ketenangan luar biasa," ungkapnya menambahkan.
Hingga akhirnya ia memutuskan untuk mempelajari gerakan salat. Pada mulanya sang sahabat terkejut dan menganggap Berry sedang bercanda.
" Awalnya kaget kok harus lima waktu sehari, bangun pagi aja susah apalagi mau shalat subuh ya," tuturnya sambil tertawa.
Tak terasa, ia pun mampu menjalankan salat lima waktu hingga sebulan penuh. Hingga akhirnya ia pun memutuskan untuk mempelajari bacaan dan surat-surat pendek yang dilafalkan saat salat.
" Pertama kali disuruh hafalin Alfatihah dan saya berhasil dalam waktu 10 hari," lanjutnya.
Hingga suatu pagi, ia merasakan badan bergetar dan teguncang-guncang saat menjalankan salat subuh. Tapi setelahnya ia merasakan kelegaan dan ketenangan yang belum pernah ia rasakan.
Saya nangis tersedu-sedu, tapi jangan bilang siapa-siapa ya saya kan rocker," imbuh Berry bercanda.
Setelah itu ia memutuskan untuk menceritakan pengalaman yang baru ia alami pada Essa. Berry pun mengira bahwa apa yang ia alami merupakan proses sakau karena telah sebulan tidak mengonsumsi sabu-sabu.
Kemudian dengan penjelasan sang sahabat bahwa hal itu merupakan proses hidayah yang ia terima. Dengan mantap pada sore harinya, ia meminta bantuan seorang ustaz untuk dibimbing menjadi mualaf.
" Tepat pada 22 Febuari 2015 secara simbolik saya baca syahadat dan siap menjalani kehidupan baru," tutup Berry.
(Laporan: Ratih Wulan)
Advertisement
Tak Cuma Soto Banjar, Ini 5 Kuliner Khas Palangkaraya yang Wajib Dicicipi

Rumah Ini Pakai 1.000 Baterai Laptop untuk Sumber Listrik Selama 8 Tahun

Komunitas RAMAH Jadi Simbol Gerakan Anak Muda Aceh

Awas Jangan Salah Gate! 4 Maskapai Penerbangan Sudah Pindah ke Terminal 1B Bandara Soekarno-Hatta

Tegas! Universitas di Korsel Tolak Calon Mahasiswa dengan Catatan Kekerasan di Sekolah


Dulu Cupu Sekarang Suhu, Kiky Saputri Tantang Menteri Tanding Padel

Riset: Si Paling AI, Orang Indonesia Ngebet Liburan Mancanegara pada Tahun 2026


Rumah Ini Pakai 1.000 Baterai Laptop untuk Sumber Listrik Selama 8 Tahun

Membedah Desa Wisata Pemuteran Bali, Destinasi Tenang yang Cocok Buat Liburan Keluarga Akhir Tahun

Mengenal Komunitas Masyarakat Adat Seberuang di Kalbar: Punya Hutan Terlarang, Jengkolnya Primadona

12 Rekomendasi Wisata Alam di Aceh yang Bisa Jadi Wish List Liburan Akhir Tahun