Kisah Pria Rusia Jadi Mualaf Setelah Ikut Berpuasa

Reporter : Maulana Kautsar
Minggu, 11 Juni 2017 12:02
Kisah Pria Rusia Jadi Mualaf Setelah Ikut Berpuasa
Dia mengenal Islam selama bertahun-tahun dan takjud saat membaca Alquran.

Dream - Kisah hijrah seseorang selalu menarik untuk disimak. Pengalaman batin yang dialami seorang mualaf bisa kita jadikan hikmah dalam menjalani kehidupan.

Kisah hijrah menjadi mualaf pun dialami oleh seorang pria Rusia bernama Alex Karimov, 27 tahun. Hidayah datang kepadanya pada pertengahan Ramadan 2014. Tiba-tiba hatinya tergerak menuju masjid kampus dan mengucapkan dua kalimat syahadat.

Padahal, tiga tahun sebelumnya, Kerimov adalah seorang yang sama sekali tidak percaya dengan keberadaan Tuhan. Persepsi tentang kehidupannya benar-benar berubah saat mencari tahu tentang Islam.

Dikelilingi oleh teman-teman Muslim, Kerimov menceritakan dia diperkenalkan Islam secara tidak langsung selama bertahun-tahun.

Dia pertama kali berpuasa di Sekolah Menengah Atas saat usianya 16 tahun. Waktu itu dia berpuasa sebagai seorang non-Muslim.

" Semua orang di sekitar saya melakukannya. Semua teman saya, termasuk dua sahabat saya, adalah Muslim. Sehingga saya melakukannya untuk merasakan penderitaan mereka yang kurang beruntung dan tidak memiliki banyak makanan," kata Kerimov kepada Khaleej Times.

 

1 dari 3 halaman

Mengenal Puasa Saat di Dubai

Mengenal Puasa Saat di Dubai © Dream

Pria keturunan Rusia-Azerbaijan itu mulai berpuasa di musim panas. Dia menceritakan bagaimana puasa justru membuatnya lebih bersemangat dalam beraktivitas.

" Tubuh saya terasa lebih ringan dan saya merasa lebih energik daripada ketika saya tidak berpuasa," ujar pria yang telah menjadi penduduk Dubai, Uni Emirat Arab (UEA) sejak 1996.

Baru di 2014, Kerimov mendapat hidayah. Dia selalu melihat dua perspektif mengenai Islam. Hal itu membuatnya bertanya-tanya.

" Saya dikelilingi oleh Muslim yang merasa damai di sekitar saya, namun saya juga melihat sisi lain yang mengabaikan Islam dan terkadang menolak untuk mengakui hal itu sebagai agama mereka.

" Saya ingin tahu lebih banyak tentang agama yang oleh orang banyak diakui sebagai gaya hidup tapi di sisi lain benar-benar diabaikan," ucap dia mengenang.

 

2 dari 3 halaman

Memutuskan Bersyahadat di Masjid

Memutuskan Bersyahadat di Masjid © Dream

Kerimov merasa takjub setelah membaca Alquran dan buku-buku tentang Islam. Dia menemukan fakta bahwa apa yang ada dalam Alquran telah dibuktikan oleh ilmuwan ribuan tahun kemudian.

" Lalu saya bertanya-tanya, siapa yang bisa menulis semua fakta terperinci ini dan mengetahui mukjizat ini bahkan sebelum sains membuktikannya? Saya selalu berpikir ada kekuatan yang lebih tinggi, tapi tidak tahu namanya," kata Kerimov.

Perlahan, segala sesuatunya mulai terkuak. Saat itu pertengahan bulan Ramadan 2014. Kerimov pergi ke masjid universitasnya dan memutuskan untuk menjadikan Islam sebagai gaya hidup.

 

3 dari 3 halaman

Belajar Sholat dan Puasa

Belajar Sholat dan Puasa © Dream

Dia pun meneruskan puasanya hingga selesai dan mulai belajar untuk sholat.

" Hidup saya lebih teratur saat mengerjakan sholat lima waktu. Sebelum memeluk Islam, saya mengikuti arus tanpa tujuan tertentu. Kini saya telah memiliki kehidupan yang terstruktur. Itu karena Islam bukan hanya sebuah agama. Ini adalah cara hidup," kata Kerimov.

Baginya, sekarang puasa adalah sesuatu yang sudah biasa dijalaninya. " Ramadan adalah saat Anda seharusnya mendekati Tuhan dan meningkatkan spiritualitas. Ini adalah cara Tuhan agar manusia lebih mudah untuk kembali kepada-Nya.

" Dia (Tuhan) membuka jalan yang lapang bagi kita dan menutup yang lain seolah mengatakan kepada kita, 'kalian mau tinggal atau datang kepada Saya'," ujar dia.

Beri Komentar