Anggota Polsekta Pacitan, Jawa Timur, Brgadir Gatot Mengajari Anak-anak Mengaji (Foto: Istimewa)
Dream - Melepas lelah di malam hari usai bekerja seharian menjadi waktu yang didambakan tiap pekerja. Tetapi, kesempatan istirahat itu tak sepenuhnya dipakai Brigadir Gatot Dwi Ananto.
Saban lepas Isya, anggota Polsekta Pacitan, Jawa Timur bersalin rupa menjadi guru ngaji. Gatot memilih mengajari puluhan anak mengaji di sela waktu istirahatnya.
" Aku mencari sangu (bekal akhirat) lewat ini, Mas," kata Gatot melalui telepon kepada Dream, Rabu, 7 Maret 2018.
Usai berpatroli, Gatot yang berprofesi sebagai Bhabinkabtimas rutin membagi waktu antara keluarga dan aktivitas ibadah yang dijalaninya.
Sesampainya di rumah, dia kerap membantu mencuci dan membersihkan rumah. Pekerjaan itu dia ambil karena sang istri, Arifah Ulinuha, merawat putra mereka yang baru berusia 21 bulan.
" Setelah itu ngajar mengaji, setelah Isya baru istirahat, kumpul bersama keluarga," ucap Gatot.
Di Masjid Bahrun Najah, puluhan anak belajar mengeja dan menyetor hafalan selepas Maghrib hingga sebelum Isya. Anak-anak itu rata-rata berasal dari RT 5 RW 11 Lingkungan Teleng, Sidoarjo, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur.
Gatot mengatakan awalnya kegiatan belajar mengaji itu dilakukan di rumahnya. Enam hingga tujuh anak-anak menjadi muridnya.
Dia dan sang istri kerap mengajari cara membaca Alquran dan iqra kepada anak-anak.
" Kebetulan istri saya punya anak kecil, jadi pindah ke masjid," kata Gatot.
Kini, murid-muridnya Gatot sudah mencapai 25 orang. Mereka datang karena kedekatan Gatot dengan anak-anak.
Anak-anak itu awalnya hanya bermain di depan rumah Gatot. Tetapi, berkat keramahan dan ajakan Gatot, kegiatan mereka ikut belajar mengaji.
" Dari yang belum sekolah, ada yang balita juga," ucap dia.
Perbedaan usia murid-murid itu kerap membuatnya kesulitan. Selama sebulan, kata dia, seorang anak baru dapat menghafal hingga `ba`. " Wuah harus sabar, kalau nggak sabar wis..." ujar dia.
Mengajar anak mengaji membuat Gatot harus kreatif dalam cara mendidik. Sebagai penyemangat, dia kerap membelikan hadiah untuk mereka. Hadiah uang itu diambil dari sebagian gajinya.
" Kalau misalnya hafalannya banyak saya belikan jajan," ucap dia.
Selain, memberikan `hadiah` dia juga kerap mengajak anak-anak didiknya bersepeda ke pantai.
" Minggu saya korbankan waktu dengan anak saya untuk mengajak mereka untuk jalan-jalan ke pantai, orang tuanya sudah percaya sama saya," kata dia.
Kedepannya, dia mengatakan, kegiatan belajar mengaji itu akan diresmikan oleh takmir masjid. Perangkat takmir ingin kegiatan mengaji itu menjadi TPA Bahrun Najah.
" Doakan semoga murid saya tambah banyak dan sabar," ujar Gatot.
(Sah)
Advertisement
10 Usulan Dewan Pers Soal Perubahan UU tentang Hak Cipta
Arab Saudi Buat Proyek `Sulap` Sampah Jadi Energi Listrik
Video Gempa 7,4 Magnitudo di Filipina yang Peringatan Tsunaminya Sampai Indonesia
Jakarta Doodle Fest Hadir Lagi, Ajang Unjuk Gigi para Seniman dan Ilustrator
Sah! Amanda Manopo dan Kenny Austin Resmi Menikah
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab
Pria Ini Bertahan 70 Hari di Hutan Tanpa Bekal, dapat Hadiah Rp232 Juta
Timnas Indonesia Kalah Lawan Arab Saudi, Erick Thohir Ingatkan Hal Ini
Komunitas Numismatik Indonesia, Berkumpulnya Penggemar Uang Lawas Penuh Sejarah
Video Gempa 7,4 Magnitudo di Filipina yang Peringatan Tsunaminya Sampai Indonesia