Usir Kesepian, Kakek 68 Tahun Ini Bersekolah

Reporter : Eko Huda S
Selasa, 21 Juni 2016 17:13
Usir Kesepian, Kakek 68 Tahun Ini Bersekolah
Kami tak mau terlarut dalam kesedihan setelah istrinya meninggal. Dia mengusir kesedihan dan kesendirian dengan melanjutkan sekolah.

Dream - Seorang kakek asal Nepal memiliki cara unik untuk mengusir kesedihan hati karena ditinggal mati oleh istri tercinta. Pria berusia 68 tahun itu memilih melanjutkan sekolah yang dulu sempat terputus.

Durga Kami. Dialah kakek dengan kisah inspiratif itu. Sejak ditinggal mati sang istri, dia hidup sendirian di dalam rumah berkamar satu.

Kami memang berduka atas wafatnya sang istri. Namun pria dengan rambut yang sudah memutih itu tak mau berlarut-larut meratapi kesedihan dan kesendirian itu.

Dia lebih memilih segera menatap ke depan. Untuk mengusir kesepian, saban pagi dia mengenakan sepatu dan seragam. Dengan bantuan tongkat, dia berangkat ke sekolah.

Kami dulunya memang putus sekolah. Saat ingin melanjutkan pendidikan, dia tak mampu karena dibelit kemiskinan. Sehingga mimpinya untuk menjadi guru mati saat dia masih muda.

 

1 dari 2 halaman

Meski Tua, Masih Bisa Main Voli

Meski Tua, Masih Bisa Main Voli © Dream

Dan sekarang, saat usianya sudah senja, ayah enam anak dan delapan cucu ini kembali bersekolah, enam hari dalam seminggu. Dan inilah salah satu cara dia mengatasi kesepian hidup sejak kematian sang istri.

Saban hari, dia belajar di kelas bersama 20 murid lainnya. Dan murid-murid kelas 10 itu memanggilnya dengan sebutan Kami 'Baa', panggilan warga Nepal yang artinya Bapak Kami.

Di luar kelas, dia juga aktif bermain dengan anak-anak itu. Meski tubuh rentanya sudah tampak ringkih, dia tak canggung terlibat dalam kegiatan olah raga. Termasuk main bola voli di lapangan sekolah.

Foto: Durga Kami/ India Times

Kami mengaku kegiatan sekolahnya ini untuk mengusir kesepian hidup. “ Untuk melupakan kesedihan aku pergi bersekolah,” kata Kami, sebagaimana dikutip Dream dari laman India Times, Selasa 21 Juni 2016.

 

2 dari 2 halaman

Cukur Jenggot Jika Lulus

Cukur Jenggot Jika Lulus © Dream

Teman-teman sekelasnya merasa senang dengan kehadiran Kami. Sagar Thapa misalnya. Remaja 14 tahun ini mengaku gembira bermain dengan Kami.

“ Aku dulu berpikir mengapa orang tua ini datang ke sekolah untuk belajar dengan kami?” kata Thapa.

Foto: Durga Kami/ India Times

Namun, seiring dengan berjalannya waktu, Thapa bisa menikmati kebersamaannya dengan Kami.

“ Dia sedikit lemah dalam pelajaran jika dibandingkan dengan kami, tapi kami membantunya,” tambah Thapa.

Kami juga berjanji kepada Thapa, jika dia lulus dari kepas 10, akan mencukur jenggot yang sudah memutih itu.

Kisah ini benar-benar inspiratif. Tak semua orang mampu menjalani kehidupan seperti ini. Mari kita doakan agar kakek Kami lulus dari kelas 10.

Beri Komentar