Salut! Murid dan Guru di SD Nabire Ubah Pekarangan Sekolah Jadi Perkebunan Pangan

Reporter : Astri Agustina
Senin, 17 November 2025 15:14
Salut! Murid dan Guru di SD Nabire Ubah Pekarangan Sekolah Jadi Perkebunan Pangan
Pekarangan diubah menjadi kebun pangan yang hasilnya bisa dinikmati oleh warga sekitar.

DREAM.CO.ID - Berkat ketekuan dan pendampingan, sebuah sekolah di Kabupaten Nabire mampu menyulap pekarangan menjadi kebun pangan. Keberadaan perkebunan ini diharapkan mampu memperkuat ketahanan pangan lokal terutama di daerah sekitar sekolah. 

Sekolah tersebut berlokasi di SDN Muko, Desa Muko, Tanah Merah, Distrik Yaro. Pekarangaan yang dulunya kosong diubah menjadi kebun produktif dengan barisan sayur mayur dan kandang ternak yang memanfaatkan sumber daya alam lokal.

Selain kerja keras para murid dan pendidikan, program ini berjalan berkat kolaborasi masyarakat setempat dan Bosch Indonesia melalui program pertanian berkelanjutan. Lewat program ini, pihak sekolah dan mitra berkolaborasi menyediakan lahan, bibit unggul, hewan ternak, serta pendampingan intensif selama satu tahun.

Sekolah di Nabire Sulap Pekarangan Jadi Perkebunan Demi Perkuat Ketahanan Pangan Lokal

1 dari 3 halaman

Kepala SDN Muko, Agustina Taihuttu mengatakan, Bosch selama tujuh tahun terakhir terus berupaya memberikan dampak nyata bagi anak-anak dan masyarakat sekitar sekolah. 

" Awalnya saya menampung anak-anak korban konflik di Intan Jaya serta mereka yang rumahnya sangat jauh, karena yakin setiap anak berhak mendapatkan pendidikan yang layak," jelas Agustina dilansir dari berita tertulis diterima DREAM, Senin (17/11). 

" Kini, setelah ada asrama dan fasilitas belajar yang memadai, lebih dari 220 siswa dari sekitar enam suku berbeda dapat menempuh pendidikan di sekolah ini," sambung dia. 

Sekolah di Nabire Sulap Pekarangan Jadi Perkebunan Demi Perkuat Ketahanan Pangan Lokal

2 dari 3 halaman

Kebun di SDN Muko bukan hanya menghasilkan pangan, tetapi juga sarana pembelajaran kemandirian. Anak-anak belajar menanam, merawat ternak, dan memahami ketahanan pangan, sambil menanamkan nilai kerja keras, tanggung jawab, dan semangat gotong royong. 

Hasil panen digunakan untuk gizi harian siswa, mendukung operasional asrama, dan melibatkan warga dalam pengelolaan serta distribusi, sehingga anak-anak belajar menjadi agen perubahan bagi ekonomi dan kesejahteraan desa.

Program ini memadukan praktik pertanian tradisional Papua dengan teknik modern, dari bibit unggul hingga irigasi sederhana, sehingga metode yang diajarkan relevan secara lokal sekaligus produktif. Bupati Nabire, Mesak Magai, pun menekankan pentingnya pemberdayaan masyarakat untuk memperkuat ketahanan pangan lokal. 


3 dari 3 halaman

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Nabire, Dina Pidjer, berharap kegiatan pemberdayaan pertanian dan peternakan di sekolah dapat menanamkan nilai kemandirian, tanggung jawab, serta kerja sama kepada peserta didik sejak dini. 

" Melalui kegiatan seperti ini, anak-anak belajar menanam nilai-nilai kebaikan yang akan mereka tuai dalam bentuk senyum dan kebahagiaan di masa depan," jelasnya. 

Sementara itu, selama tujuh tahun terakhir, Bosch Indonesia menyalurkan sekitar 85.000 euro atau Rp1,4 miliar untuk berbagai inisiatif di Nabire, termasuk pembangunan asrama layak huni di SDN Muko. 

Tahun ini, Bosch menambah dukungan melalui donasi Rp144 juta untuk program pertanian berkelanjutan, menandai investasi tahunan terbesar perusahaan di Papua sekaligus memperluas inisiatif percontohan yang mendorong transformasi masyarakat secara menyeluruh.

Beri Komentar