Anak-anak Belajar Mengaji (Foto: Shutterstock)
Dream - Jelang Ramadan, bagi Anda yang punya anak usia sekolah dasar atau taman kanak-kanak, biasanya akan 'merayu' mereka untuk berpuasa. Salah satu cara yang sering dilakukan adalah dengan memberikan hadiah jika buah hati berhasil puasa penuh sejak Subuh hingga Magrib.
Hal ini ternyata sebaiknya tak Anda lakukan. Menurut Roslina Verauli, seorang psikolog, ibadah sebaiknya dicontohkan dan dilakukan dengan kemauan hati. Bukan tanpa pemaksaan apalagi
iming-iming materi.
" Ada aturannya kok kapan anak diwajibkan untuk berpuasa. Biasanya anak usia TK suka ikut-ikut orangtuanya puasa. Tapi pas siang biasanya dia mulai letih, diperbolehkan untuk buka
puasa, jadi puasanya setengah hari aja. Tujuannya buat apa? Setidaknya anak biar kenal dulu. Gak perlu dipaksain. Anak-anak pas lihat orangtuanya puasa, solat, dia pasti mulai tanya," ujar psikolog yang akrab disapa Vera itu saat ditemui di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Vera juga mengungkap kalau pemaksaan ibadah dan pemberian materi sebagai hadiah ibadah pada anak bisa membuat penghayatan terhadap dirinya malah jadi negatif. Misalnya, saat melakukan hal baik dan terpuji, anak kemudian berharap imbalan. Atau hanya bersikap baik ketika dilihat orang, tentu hal ini tak diinginkan orangtua.
Saat puasa sebenarnya anak sedang belajar dari orangtuanya. Belajar beribadah dengan baik. Salah satu manfaat puasa adalah mengendalikan diri dari hal-hal buruk, seperti emosi dan
amarah yang merugikan diri sendiri dan orang lain. Untuk itu anak perlu contoh yang baik dari orangtua dalam menjalankan ibadah puasa.
" Cara ngajarinnya bukan dengan berkata 'ayo puasa, nanti dosa', tapi dengan mencontohkan langsung. Anak melihat mama papanya puasa, itu namanya social learning. Dari lihat orangtua
dan sekitarnya, dia akan meniru," ujar Vera.
Tak perlu memaksakan jika anak memang belum bisa berpuasa dan ia belum memasuki usia baligh. Jika anak terus-menerus diberi contoh nantinya ia akan mengerti dan memahami esensi
dari puasa dan akan menjalankan ibadah tersebut dengan kesadaran tanpa paksaan.
" Semuanya akan berjalan sesuai dengan kemampuan dan kecerdasan anak, jadi tenang aja, gak perlu dipaksakan," ungkap Vera.
Advertisement
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Ditagih Janji Rp200 Juta oleh Ibu Paruh Baya, Ivan Gunawan: 'Mohon Jangan Berharap Bantuan Saya'
Bukan Hanya Terkenal, Ellips Buktikan Diri Paling Dicintai Konsumen Lewat Penghargaan YouGov
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta