3 Trik Agar Tak Kewalahan Saat Jadi Ibu Baru

Reporter : Mutia Nugraheni
Kamis, 19 Maret 2020 08:02
3 Trik Agar Tak Kewalahan Saat Jadi Ibu Baru
Rutinitas berubah, sulit tidur nyenyak, dan ibu merasa sangat kewalahan.

Dream - Kehidupan berubah total saat bayi baru saja lahir. Ibu pun memiliki kewajiban dan tanggung jawab baru yang sangat besar, yaitu pengasuhan. Ayah juga harus turun tangan mengurus anak agar kehidupan keluarga bisa berjalan dengan baik.

Pada beberapa ibu, situasi peralihan ini dirasa sangat berat. Rutinitas berubah, sulit tidur nyenyak, dan ibu merasa sangat kewalahan. Itulah mengapa sangat penting untuk 'menjaga' diri sendiri.

Selama beerapa minggu pertama, seorang ibu perlu fokus hanya pada dirinya dan bayinya. Seiring waktu, berbagai hal akan mulai menjadi lebih mudah. Tiga trik ini mungkin bisa dicoba

Kurangi kunjungan
Melahirkan adalah cobaan berat bagi fisik dan mental ibu. Ibu perlu waktu untuk pulih dari proses yang sulit sambil juga mencari tahu cara paling nyaman dan pas baginya untuk merawat bayi.

Cobalah kurangi kunjungan kerabat atau saudara yang ingin menengok. Niat mereka memang baik, tapi penundaan ini sangat penting. Ada banyak orang di rumah, kita akan mendapat banyak komentar yang bikin tak tenang. Belum lagi jika ada yang membawa virus, bisa berbahaya. Kurangi kunjungan adalah keputusan yang tepat.

 

1 dari 5 halaman

Coba Juga 2 Trik Ini

Coba Juga 2 Trik Ini © Dream

Makanan praktis
Saat ini sudah praktis, kita bisa memesan makan secara online. Jika ingin memasak, pilih menu yang simpel saja dan tak merepotkan. Beli saja sayuran yang sudah dipotong atau lauk yang langsung diolah.

Pertimbangkan juga memesan katering makanan sehat kaya gizi. Ingat, ibu setelah melahirkan butuh asupan kaya gizi, terutama protein agar selalu fit mengurus bayi.

Turunkan standar kerapian
Melihat rumah dalam kondisi berantakan memang bikin tak tenang. Dalam hal ini cobalah turunkan standar kerapian. Rapikan saja sesanggupnya, atau minta pekerja rumah untuk beres-beres.

Jika hasilnya tak sesuai ekspetasi, jangan terlalu memikirkannya. Pastikan saja si kecil tidur dengan tenang, begitu pun dengan ibu. Menurunkan standar memang tak mudah, tapi bisa diusahakan demi kesehatan mental ibu.

Sumber: Verywell

2 dari 5 halaman

Cuti 'Melahirkan' Bagi Ayah Berefek Besar, Apa Saja?

Cuti 'Melahirkan' Bagi Ayah Berefek Besar, Apa Saja? © Dream

Dream - Indonesia belum menerapkan secara khusus kebijakan cuti 'melahirkan' bagi ayah. Mungkin banyak yang beranggapan, ibu yang melahirkan mengapa ayah yang cuti.

Kenyataannya tak sesederhana itu. Saat anak lahir, ibu dan ayah harus belajar banyak hal menjadi orangtua, menjaga kekompakan, dan mencari caranya sendiri yang paling pas untuk mengurus anak-anaknya.

Beberapa perusahaan mengizinkan ayah untuk cuti sekitar 3 hingga 5 hari. Padahal dibutuhkan waktu lebih dari itu untuk beradaptasi dengan kehadiran bayi.

Jika dilihat lebih dalam, banyak sekali manfaat jika ayah mengambil cuti panjang saat anaknya lahir. Apa saja?

 

3 dari 5 halaman

Membangun ikatan

Membangun ikatan © Dream

Rasa terkoneksi dan ikat perlu dibangun. Hal ini yang sering dianggap sepele, padahal sangat penting. Ayah perlu membangun ikatan yang kuat dengan anak-anakny sejak bayi. Mengenal suaranya, aromanya, sentuhannya.

Ikatan yang kuat antara ayah dan anak membuat hubungan jadi lebih sehat. Penelitian juga membuktikan hubungan antara orangtua dan anak yang dekat akan membuat kondisi kesehatan mental jadi lebih stabil.

 

4 dari 5 halaman

Kurangi risiko depresi ibu

Kurangi risiko depresi ibu © Dream

Kehadiran ayah sangat dibutuhkan ibu setelah melahirkan. Saat tubuh masih dalam masa pemulihan, rasa sakit jahitan, kurang tidur dan harus mengurus bayi, sangat menguras fisik dan emosi ibu.

Peran ayah sangat vital di masa-masa ini. Kehadiran ayah akan mengurangi risiko depresi pasca melahirkan. Untuk itu, pastikan ayah selalu mendampingi ibu setelah melahirkan.

 

5 dari 5 halaman

Membuat 'hubungan' baru

Membuat 'hubungan' baru © Dream

Hidup bakal berubah drastis setelah kehadiran anak. Tantangan pun akan semakin besar. Kondisi hubungan juga akan berubah. Dibutuhkan pengertian dan pembelajaran baru dan hubungan pun perlu ditingkatkan. Dengan cuti, ayah dan ibu akan punya banyak waktu untuk meningkatkan kualitas hubungan jadi lebih baik dan naik 'tingkat'.

Beri Komentar